SAYUR
ORGANIK CAISIM (Brasica Rapa) DAN
KANGKUNG (Ipomoea Reptana)
PROGRAM
DIPLOMAPROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGANINSTITUT
PERTANIAN BOGORBOGOR
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumber
daya tersebut akan sia-sia apabila tidak dimanfaatkan secara potensial. Sumber
daya potensial tidak hanya berasal dari sumber daya alam, tetapi juga berasal
dari sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dibutuhkan tidak harus
berkuantitas besar, tetapi juga harus memiliki kualitas tinggi. Oleh karena
itu, apabila kedua sumber daya potensial ini digabungkan maka akan dapat
mengembangkan pertanian Indonesia
Jagad Indonesia
ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi
pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek
klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di
antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena
caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan
memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat
baik.. Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek
sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di
Indonesia. Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional
dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta
mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda
menyebut sasawi.
Pengembangan komoditas sayuran di Indonesia dapat di arahkan
untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri, memperluas kesempatan kerja,
meningkatkan pendapatan petani, mengurangi impor dan menaikkan ekspor, serta
memperbaiki gizi masyarakat. Dukungan bagi pengembangan aneka jenis tanaman
sayuran sangat besar karena Indonesia mempunyai sumber daya yang potensial (H.
Rahmat Rukmana, 2005).
Caisim (Brassica
juncea L.)merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis, namun mampu
beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisim pada umumnya banyak ditanam
dataran rendah, namun dapat pula didataran tinggi. Caisim tergolong tanaman
yang toleran terhadap suhu tinggi (panas). Rukmana (1994) menyatakan caisim
mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis crop, kubis bunga dan brokoli.
Kangkung (Ipomoea sp)
merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6
minggu sejak dari benih. Kangkung (Ipomoea
sp) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung merupakan
jenis tanaman sayuran daun dan termasuk kedalam family Convolvulaceae.
Pupuk organik cair
adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari bahan-bahan organik melalui proses
pengomposan. Pupuk organik cair terbuat dari bahan-bahan organik
yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup.
Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang
terkandung dalam larutan pupuk cair berbentuk cair. Jadi larutannya lebih
stabil. Bila dibiarkan tidak mengendap. Berdasarkan kajian diatas, maka perlu
adanya percobaan terhadap respon pertumbuhan tanaman caisim dan kangkung
menggunakan pupuk organic cair.
1.2
Tujuan
Untuk
mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair/kompos cair terhadap tanaman
caisim dan kangkung serta mengetahui pertumbuhan sayur organik tersebut pada
media tumbuh paralon.
BAB
II
METODELOGI
2.1
Alat
dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan pada praktikum kali ini adalah paralon ukuran 1 m, gergaji besi,
paku, ember dan sekop. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah tanah, tanaman caisim, tanaman kangkung, tanaman
bayam merah, dan air.
2.2
Cara
Kerja
Alat dan bahan yang diperlukan
dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian paralon yang akan digunakan dipotong
setengah lingkaran. Paralon yang telah dipotong tersebut diberi lubang
secukupnya disekitar paralon. Kemudian paralon diisi dengan tanah yang telah
diremahkan terlebih dahulu. Tanah yang sudah rata didalam paralon kemudian
disiram dengan air sehingga menjadi lembab. Paralon dipersiapkan untuk semua
kelompok dan dua paralon sebagai paralon kelas. Paralon kelas berfungsi untuk
menyulam tanaman kelompok yang mati.
Setelah
itu diberi lubang untuk menanamkan bibit tanaman. Bibit-bibit tanaman yang
telah disiapkan disemaikan kedalam paralon. Setelah itu pertumbuhan tanaman
diamati setiap minggu. Apabila terdapat tanaman yang mati maka disulam
menggunakan tanaman yang telah ditanam di tempat paralon kelas.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Table 1 Pertumbuhan Rata-rata Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Sawi Per
Minggu
Minggu
Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Sawi Per-Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per-Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per-Minggu
|
1
|
2,9
|
3,8
|
0,7
|
2
|
4,7
|
3,8
|
1,4
|
3
|
6,6
|
4,8
|
2,2
|
4
|
8,7
|
4,8
|
3,7
|
5
|
10,4
|
5,8
|
5,1
|
6
|
12,0
|
5,8
|
6,7
|
7
|
13,8
|
6,8
|
8,1
|
8
|
15,4
|
6,8
|
9,6
|
Table 2 Pertumbuhan Rata-rata Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Sawi Per
Minggu
Minggu
Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Kangkung
Per-Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per-Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per-Minggu
|
1
|
5,8
|
3,5
|
1,8
|
2
|
6,5
|
4,6
|
2,1
|
3
|
7,3
|
5,6
|
2,4
|
4
|
8,5
|
6,6
|
3,5
|
5
|
9,7
|
7,6
|
5,1
|
6
|
10,9
|
8,6
|
6,1
|
7
|
12,3
|
9,7
|
7,7
|
8
|
13,5
|
10,7
|
9,7
|
3.2
Pembahasan
Indonesia
merupakan negara agraris yang memiliki iklim tropis dan dianugerahi kekayaan
alam yang melimpah, keadaan tanah yang subur untuk bercocok tanam serta wilayah
perairan yang terbentang luas. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis
Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan bisnis sayuran. Di antara tanaman
sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat
mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya.
Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk
dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak. Sistem pertanian organik merupakan sistem produksi
holistik dan terpadu, mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro ekosistem
secara alami serta mampu pangan dan serat yang cukup, berkualitas dan
berkelanjutan.
Pertanian organik di Indonesia,
mulai diperkenalkan oleh beberapa petani yang sudah mapan dan memahami
keunggulan sistim pertanian organik. Pertanian organik bertujuan untuk
mempertahankan kelestarian sumberdaya dan lingkungan, peningkatan nilai tambah
ekonomi produk pertanian dan pendapatan petani. Penggunaan pupuk hijau, pupuk
hayati, peningkatan biomasa, penyiapan kompos yang diperkaya dan pelaksanaan
pengendalian hama dan penyakit secara hayati diharapkan mampu memperbaiki
kesehatan tanah sehingga hasil tanaman dapat ditingkatkan, tetapi aman dan
menyehatkan manusia yang mengkonsumsi (Sutanto, 2002).
Pertanian organik mengacu pada
bentuk-bentuk pertanian dengan berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
lokal yang ada dan mengkombinasikan berbagai macam komponen sistem usahatani,
yaitu tanaman, hewan, tanah, air, iklim, dan manusia sehingga saling melengkapi
dan memberikan efek sinergi yang paling besar. Pertanian organik memandang alam
secara menyeluruh, komponennya saling bergantung dan menghidupi, dan manusia
adalah bagian di dalamnya. Prinsip ekologi dalam pertanian organik didasarkan
pada hubungan antara organisme dengan alam sekitarnya dan antarorganisme itu
sendiri secara seimbang. Pola hubungan antara organisme dan alamnya dipandang
sebagai satu-kesatuan yang tidak terpisahkan, sekaligus sebagai pedoman atau
hukum dasar dalam pengelolaan alam, termasuk pertanian (Anonim, 2009).
Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan
adalah caisim atau sawi karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak
kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial
untuk komersial dan prospek sangat baik. Selain sebagai sumber serat alami dan
sayuran sehat sawi juga masih memiliki banyak manfaat. Manfaat sawi sangat baik
untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh
penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta
memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada
sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan
Vitamin C.
Pada praktikum pertanian organik
kali ini kami menanam kangkung dan caisim pada media tanam tanah yang sudah
dicampurkan dengan pupuk yang telah diletakkan didalam paralon yang sudah
dilubangi kecil-kecil untuk proses pertukaran udara. Pada minggu ke-1 tanaman
kangkung memiliki rata-rata tinggi 5,8 cm, luas daun 1,8 cm dan jumlah daun 3,5
cm, sedangkan pada tanaman sawi memiliki rata-rata tinggi 2,9 cm, luas daun 0,7
cm dan jumlah daun 3,8 cm.
Pada minggu ke-2 tanaman kangkung
memiliki rata-rata tinggi 6,5 cm, luas daun 2,1 cm dan jumlah daun 4,6 cm,
sedangkan pada tanaman sawi memiliki rata-rata tinggi 4,7 cm, luas daun 1,4 cm
dan jumlah daun 3,8 cm. Pada minggu ke-3 tanaman kangkung
memiliki rata-rata tinggi 7,3 cm, luas daun 2,4 cm dan jumlah daun 5,6 cm,
sedangkan pada tanaman sawi memiliki rata-rata tinggi 6,6 cm, luas daun 2,2 cm
dan jumlah daun 4,8 cm. Pada minggu ke-4 tanaman kangkung
memiliki rata-rata tinggi 8,5 cm, luas daun 3,5 cm dan jumlah daun 6,6 cm,
sedangkan pada tanaman sawi memiliki rata-rata tinggi 8,7 cm, luas daun 3,7 cm
dan jumlah daun 4,8 cm. Pada minggu ke-5 tanaman kangkung
memiliki rata-rata tinggi 9,7 cm, luas daun 5,1 cm dan jumlah daun 7,6 cm,
sedangkan pada tanaman sawi memiliki rata-rata tinggi 10,4 cm, luas daun 5,1 cm
dan jumlah daun 5,8 cm.Pada minggu ke-6 tanaman kangkung
memiliki rata-rata tinggi 10,9 cm, luas daun 6,1 cm dan jumlah daun 8,6 cm,
sedangkan pada tanaman sawi memiliki rata-rata tinggi 12,0 cm, luas daun 6,7 cm
dan jumlah daun 5,8 cm.Pada minggu ke-7 tanaman kangkung
memiliki rata-rata tinggi 12,3 cm, luas daun 7,7 cm dan jumlah daun 9,7 cm,
sedangkan pada tanaman sawi memiliki rata-rata tinggi 13,8 cm, luas daun 8,1 cm
dan jumlah daun 6,8 cm.
Pada minggu ke-8 tanaman kangkung
memiliki rata-rata tinggi 13,5 cm, luas daun 9,7 cm dan jumlah daun 10,7 cm,
sedangkan pada tanaman sawi memiliki rata-rata tinggi 15,4 cm, luas daun 9,6 cm
dan jumlah daun 6,8 cm. Data yang dihasilkan dari minggu ke minggu setiap
tanaman mengalami pengingkatan pada tinggi, jumlah daun dan luas daun tanaman.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.
Secara umum tanaman
sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop.
Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi
putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih
mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting
dan sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi
cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa
ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar
memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit
sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie
bakso, mie ayam, atau restoran cina.
Sawi
bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia
mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di
Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas
maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun
dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih
baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari
ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun
biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500
meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam
sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman
secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa
yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan
tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian,
tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok
untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta
pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk
pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
Kusandryani dan Luthfy (2006), di
Indonesia terdapat dua tipe kangkung, yaitu kangkung darat dan kangkung air.
Kangkung darat tumbuh di lahan tegalan dan lahan sawah, sedangkan kangkung air
tumbuh di air, baik air balong maupun air sungai. Kultivar lokal yang dikenal
adalah kangkung Lombok dan kangkung Sukabumi, keduanya memiliki kualitas yang
tinggi dengan ciri khas daun berwarna hijau muda cerah, menarik, dan lebar
(biasanya jenis kangkung darat) serta batangnya renyah (Abidin et al. 1990).
Kangkung mengandung senyawa phytol 37% dan asam palmitat 11% yang bermanfaat
untuk farmasi, sehingga dalam dunia kedokteran kangkung disebut tanaman obat
(Tseng et al. 1992).
Kangkung tergolong
sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp
cabbage, Water convovulus, Water spinach. Berasal dari India yang kemudian
menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian
negara Afrika. Tanaman
ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada
daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah hujan yang baik
untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim
hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan
disekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada
umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang
rumput,kebun/ladang yang agak rimbun.
Kangkung merupakan
tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung
memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua
arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar
secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung
air. Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious)
dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak
dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar). Kangkung memiliki
tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata
tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing
ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan
daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman
kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat.
Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga
berwarna putih atau merah lembayung. Buah kangkung berbentuk bulat telur yang
didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan
bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung
berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji
kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman,
dan termasuk biji berkeping dua (Hidayat, 1995).
Pertumbuhan kedua
tanaman komoditas sayur tersebut tidak terlepas dari peran pemberian kompos
cair. Kompos Cair memiliki manfaat yang sama seperti kompos padat yang telah
dikenal selama ini. Kelebihannya adalah Pupuk Kompos Cair bisa diberikan
kepada tanaman melaui daun. Karena dalam bentuk cair, Pupuk Kompos Cair dapat
diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke daun dan juga ke bagian-bagian lain
tanaman. Pupuk Kompos Cair akan sangat efektif (diserap oleh tanaman)
karena permukaan daun (bagian bawah) dapat menyerap nutrisi dengan cepat
dan efektif. Sehingga dengan menyemprotkan Pupuk Kompos Cair ke bagian daun
tanaman, nutrisi akan lebih cepat diserap dan diproses oleh tanaman. Hal ini
menyebabkan efek kesuburan yang ditimbulkan akan lebih cepat terlihat dan lebih
efisien karena jumlah yang diberikan dalam kuantitas yang kecil saja (sedikit).
Pupuk Kompos Cair
mengandung banyak sisa bahan organik yang telah terurai dan siap untuk
dikonsumsi oleh tanaman. Kelebihan lainnya adalah Pupuk Kompos Cair
merupakan hasil ekstrak dari pupuk kompos padat yang terurai dalam bentuk ion
yg siap dikonsumsi oleh tanaman. Dengan mengaplikasikan pupuk melalui daun,
proses pengolahan makanan oleh tanaman akan berlangsung lebih cepat dan
memberikan beban yang lebih ringan kepada tanah.
BAB IV
SIMPULAN
Pada praktikum kali ini didapatkan
hasil bahwa pertumbuhan dari tanaman kangkung dan caisim sangatlah baik. Hal
ini dapat dilihat dari pertumbuhan masing-masing tanaman disetiap minggunya.
Pertumbuhan yang sangat baik dari kedua tanaman ini tidak lepas dari peran
kompos cair yang digunakan untuk menyiram tanaman yang telah ditanam pada media
tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., A. Sumarna, Subhan, dan K.V.
Veggal. 1990. Pengaruh Cara Penanaman,
Jumlah Bibit, dan Aplikasi Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kangkung Darat pada Tanah
Latosol. Penelitian Hortikultura 19(3): 14- 26.
Anonim,
2009. semangatbelajar.com. Pertanian Organik Teknologi Ramah Lingkungan. Diakses tanggal 3
Juli 2011. Hidayat, B.E. 1995. Anatomi Tumbuhan
Berbiji. Penerbit ITB. Bandung.
Hidayat, B.E. 1995. Anatomi Tumbuhan
Berbiji. Penerbit ITB. Bandung.
Kusandryani dan Luthfy. 2006. Karakterisasi
Plasma Nutfah Kangkung. Buletin Plasma
Nutfah12 (1 ): 15-19.
Rukmana., 1994, Bertanam Petsai & Sawi,
Kanisius, Yogyakarta.Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian
Alternatf dan Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta.
Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju
Pertanian Alternatf dan Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta.
Tseng, C.F., S. Iwahami, A.
Mikajiri, K.M. Shibuya, M.F. Haraoka, Y. Ebisuka, K. Padmawirata, and U. Sankawa. 1992. Inhibition of in
Vitro Protalgladin and Leucotviene
Biossyntheses by Linnamoyl-Betephenthylamine and -N- Acydopamine Detrevatives. Chemical and pharmaceutical
(Tokyo) 40(2): 396- 400.
LAMPIRAN
Tabel 1. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah
dan Luas Daun Tanaman Sawi Setiap Minggu kelompok 1
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Sawi Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
2
|
3,4
|
0,3
|
2
|
2,4
|
4,6
|
0,4
|
3
|
3,9
|
3,1
|
8,5
|
4
|
5,7
|
4
|
8,5
|
5
|
5,9
|
3,3
|
11,1
|
6
|
6,5
|
7
|
12,3
|
7
|
mati
|
mati
|
Mati
|
8
|
Mati
|
Mati
|
Mati
|
Tabel
2. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Tanaman Sawi Setiap Minggu Sawi kelompok
2
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Sawi Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
2,93
|
3,8
|
0,727
|
2
|
4,735
|
3,8
|
1,424
|
3
|
6,6
|
4,8
|
2,242
|
4
|
8,67
|
4,8
|
3,617
|
5
|
10,41
|
5,8
|
5,314
|
6
|
12,03
|
5,8
|
6,665
|
7
|
13,83
|
6,8
|
8,006
|
8
|
15,41
|
6,8
|
9,634
|
Tabel
3. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Tanaman Sawi Setiap Minggu Sawi kelompok 2
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Sawi Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
0
|
0
|
0
|
2
|
2,85
|
2,4
|
1,53
|
3
|
4,41
|
2,9
|
3,23
|
4
|
5,02
|
2,9
|
4,625
|
5
|
5,72
|
2,8
|
5,8
|
6
|
5,83
|
2,8
|
7,48
|
7
|
6,12
|
2,7
|
8,37
|
8
|
6,55
|
3,7
|
10,55
|
Tabel
4. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Tanaman Sawi Setiap Minggu Sawi kelompok 4
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Sawi Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
0
|
0
|
0
|
2
|
2,70
|
4
|
1,19
|
3
|
3,51
|
4
|
1,32
|
4
|
4,56
|
3
|
2
|
5
|
5,56
|
3
|
3,21
|
6
|
7,94
|
4
|
3,91
|
7
|
6,75
|
4
|
8,49
|
8
|
7,19
|
3
|
8,65
|
Tabel 5. Pertumbuhan
Tinggi,Jumlah,Luas Daun Sawi Setiap Minggu kelompok 5
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Sawi Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
0
|
0
|
0
|
2
|
2,6
|
4
|
0,37
|
3
|
5
|
4,3
|
2
|
4
|
6,6
|
4,7
|
4,77
|
5
|
6,2
|
3,6
|
5,78
|
6
|
7,25
|
4,4
|
8,34
|
7
|
7,4
|
4
|
7,06
|
8
|
7,81
|
5,3
|
9,09
|
Tabel
6. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah, Luas Daun sawi setiap minggu kelompok 6
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Sawi Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
2,32
|
3
|
0,56
|
2
|
3,27
|
4
|
1,36
|
3
|
5,42
|
4
|
2,82
|
4
|
6,67
|
4
|
3,47
|
5
|
8,81
|
4
|
3,60
|
6
|
7,80
|
3
|
3,45
|
7
|
8,78
|
4
|
4,56
|
8
|
8,97
|
3
|
5,25
|
Tabel
7. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Tanaman Kangkung Setiap Minggu
kelompok 1
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Kangkung Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
2,1
|
1,9
|
1,4
|
2
|
2,8
|
5,2
|
4,1
|
3
|
9,8
|
9,1
|
5,7
|
4
|
13,4
|
10,9
|
7,5
|
5
|
13,8
|
8,1
|
7,3
|
6
|
14,2
|
10,1
|
8,2
|
7
|
14,9
|
5,4
|
2,5
|
8
|
-
|
-
|
-
|
Tabel
8. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Tanaman Kangkung Setiap Minggu
kelompok 2
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Kangkung Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
5,83
|
3,5
|
1,775
|
2
|
6,54
|
4,6
|
2,133
|
3
|
7,32
|
5,6
|
2,317
|
4
|
8,48
|
6,6
|
3,459
|
5
|
9,66
|
7,6
|
5,08
|
6
|
10,92
|
8,6
|
6,073
|
7
|
12,27
|
9,7
|
7,701
|
8
|
13,52
|
10,7
|
9,697
|
Tabel
9. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Tanaman Kangkung Setiap Minggu kelompok 3
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Kangkung Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
3,5
|
3,3
|
0,45
|
2
|
6,9
|
5,6
|
1,105
|
3
|
9,5
|
6,8
|
2,6
|
4
|
11,55
|
8,9
|
4,495
|
5
|
13,15
|
10,8
|
6,675
|
6
|
14
|
10,6
|
10,385
|
7
|
15,05
|
11
|
12,835
|
8
|
-
|
-
|
-
|
Tabel
10. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Tanaman Kangkung Setiap Minggu kelompok 4
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Kangkung Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
3,13
|
2
|
0,93
|
2
|
3,78
|
4
|
2,14
|
3
|
3,13
|
2
|
0,93
|
4
|
3,13
|
2
|
0,93
|
5
|
6,60
|
8
|
2,58
|
6
|
9,97
|
6
|
3,32
|
7
|
14,11
|
6
|
4,88
|
8
|
18,57
|
8
|
6,40
|
Tabel 11. Pertumbuhan
Tinggi, Jumlah, Luas Daun Kangkung Setiap Minggu kelmpok 5
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Kangkung Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
4,8
|
2
|
2,55
|
2
|
2,7
|
3
|
3,28
|
3
|
6,6
|
4,9
|
7,55
|
4
|
12,15
|
5,9
|
4,65
|
5
|
16,35
|
9,3
|
5,19
|
6
|
17
|
10,7
|
7,04
|
7
|
17,95
|
11,6
|
7,53
|
8
|
19,9
|
13,2
|
9,87
|
Tabel
12. Pertumbuhan Tinggi, Jumlah dan Luas Daun Tanaman Kangkung Setiap Minggu kelompok 6
Minggu Ke-
|
Rata-Rata Tinggi Kangkung Per Minggu
|
Rata-Rata Jumlah Daun Per Minggu
|
Rata-Rata Luas Daun Per Minggu
|
1
|
5,2
|
4
|
1,17
|
2
|
5,4
|
5
|
2,23
|
3
|
13,5
|
8
|
7,2
|
4
|
13,5
|
8
|
7,33
|
5
|
14,03
|
8
|
7,75
|
6
|
17,3
|
10
|
8,32
|
7
|
18,5
|
12
|
9,94
|
8
|
19,94
|
13
|
9,98
|
kelinci99
ReplyDeleteTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino