08 November 2016

TEKNIK PENANAMAN VERTIKULTUR

Laporan Praktikum                 Hari/tanggal                : 
Pertanian Organik                   Kelas/Prak/Kel            : B/P1/4
                                                Dosen                          : 
                                                                                      
                                                Asisten                        :                                                      

TEKNIK PENANAMAN VERTIKULTUR











PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
 PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015






DAFTAR ISI


DAFTAR TABEL


DAFTAR GRAFIK




I.                   PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang


Vertikultur adalah sistem tanam di dalam pot yang disusun/dirakit horisontal dan vertikal atau bertingkat pada lahan terbatas atau halaman rumah. Untuk media tanam vertikultur ini gunakan campuran tanah, kompos, dan sekam. Pupuk dan pestisida yang biasa digunakan bahan dan pola organik.  Model dan bahan untuk membuat wadah vertikultur sangat banyak, disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Bahan untuk wadah tanaman selain bambu dapat juga digunakan paralon, kaleng bekas, bahkan lembaran karung beraspun bisa.
Persyaratan vertikultur adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan. Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.
Pengembangan vertikultur dari segi komersial perlu dipertimbangkan aspek ekonomisnya agar biaya produksi jangan sampai melebihi pendapatan dari hasil penjualan tanaman sedangkan untuk hobiis, vertikultur dapat dijadikan sebagai media kreativitas dan memperoleh panenan yang sehat dan berkualitas.
Pengembangan komoditas sayuran di Indonesia dapat di arahkan untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan petani, mengurangi impor dan menaikkan ekspor, serta memperbaiki gizi masyarakat. Dukungan bagi pengembangan aneka jenis tanaman sayuran sangat besar karena Indonesia mempunyai sumber daya yang potensial (Sutanto,2002). Oleh karena itu, praktikum penanaman sayur kangkung secara vertikultur ini dilakukan untuk melatih mahasiswa dapat mengerti langkah vertikultur yang baik dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui langkah dan perkembangan budidaya tanaman secara vertikultur.

II. METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

            Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah paralon ukuran 1 m,ember dan sekop. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah tanah,bahan organik, tanaman kangkung, dan air.

2.2 Cara Kerja

Alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian paralon yang akan digunakan dipotong setengah lingkaran. Paralon yang telah dipotong tersebut diberi lubang secukupnya disekitar paralon. Kemudian paralon diisi dengan tanah yang telah diremahkan terlebih dahulu. Tanah yang sudah rata didalam paralon kemudian disiram dengan air sehingga menjadi lembab. Setelah itu diberi lubang untuk menanamkan bibit tanaman. Bibit-bibit tanaman yang telah disiapkan disemaikan kedalam paralon. Setelah itu pertumbuhan tanaman diamati setiap minggu.















III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil

Tabel 1. Tabel pertumbuhan kangkung
Parameter
Mingguke-
0
1
2
3
Rata-rata Tinggi (cm)
-
3.2 cm
3.7 cm
6.8 cm
Jumlah yang Hidup
-
5
5
6
Jumlah Yang Mati/Hilang
-
-
-
-
JumlahPenyulaman
-
-
-
-





Bibit yang ditanam







Komposisi Media
Tanah : PupukKandang = 1 : 3
Photo















3.2 Pembahasan





Grafik 1 Rata-Rata Tinggi Tanaman

Grafik 2 Data Tanaman Yang Hidup Dan Mati


Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, maka vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun. Struktur vertikal, memudahkan pengguna membuat dan memeliharanya. Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang menyenagkan.
Model, bahan, ukuran, wadah vertikultur sangat banyak, tinggal disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Bahan dapat berupa paralon atau pipa paralon, kaleng bekas, bahkan lembaran karung beras pun bisa, karena salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita
Pada praktikum kali ini kamu melakukan praktikum budidaya tanaman kangkung dengan teknik vertikultur horizontal atau bertingkat dengan menggunakan wadah. Wadah tanam dibuat dari paralon yang panjangnya 120 cm. Pada setiap paralon akan dibuat lubang tanam sebanyak 10 buah. Paralon dipilih yang batangnya paling besar, lalu dipotong sesuai dengan ukuran yang ditetapkan. Semakin bagus kualitas paralon, semakin lama masa pemakaiannya. Untuk ruas terakhir tidak dibobol keseluruhan, melainkan hanya dibuat sejumlah lubang kecil dengan paku untuk sirkulasi air keluar wadah.
            Sebelum berencana membuat wadah vertikal, terlebih dahulu mempersiapkan sejumlah bibit tanaman, Ketika tanaman sudah mencapai umur siap dipindahkan, pada dasarnya ada tiga tahap dalam proses ini, yaitu persemaian, pemindahan, dan penanaman.  Penyemaian benih juga memerlukan wadah dan media tanam. Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi media tanam seperlunya dan memiliki lubang di bagian bawah untuk mengeluarkan kelebihan air. Persemaian menggunakan wadah khusus persemaian benih yang disebut tray dengan jumlah lubang kurag lebih 120 buah (tray lain jumlah dan ukuran lubangnya bervariasi). Persemain dapat menggunakan sebuah pot ukuran sedang dan sebuah bekas tempat kue. Adapun untuk media tanamnya adalah media tanam dari produk jadi yang bersifat organik.
Tanaman juga memerlukan perawatan, seperti halnya makhluk hidup yang lain. Tanaman memerlukan perhatian dan kasih sayang. Selain penyiraman dilakukan setiap hari juga perlu pemupukan, dan juga pengendalian hama penyakit. Pupuk yang digunakan pada praktikum kali ini adalah pupuk kompos cair. Pupuk Kompos Cair mengandung banyak sisa bahan organik yang telah terurai dan siap untuk dikonsumsi oleh tanaman. Kelebihan lainnya adalah Pupuk Kompos Cair merupakan hasil ekstrak dari pupuk kompos padat yang terurai dalam bentuk ion yg siap dikonsumsi oleh tanaman dan dengan mengaplikasikan pupuk melalui daun, proses pengolahan makanan oleh tanaman akan berlangsung lebih cepat dan memberikan beban yang lebih ringan kepada tanah.
Kami telah melakukan penanaman kamgkung dengan beberapa metode diantaranya, dengan vertikultur, di polybag (dalam rumah kaca) dan di hamparan (luar rumah kaca). Berdasarkan data yang kami dapat , rata-rata tinggi tanaman kangkung yang tumbuh di paralon hanya berkisar 6.8 cm sedangkan rata-rata tinggi tanaman kangkung dengan yang ada di ada di hamparamn dan polybag bisa mencapai 10-15 cm. Hal oini menunjukan adanya faktor matahari dan suhu udara sehingga kangkung yang tumbuh dengan teknik vertikultur tumbuh lebih lambat.
Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran dan dari media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah, pupuk dan kompos dengan perbandingan 1:1 (Abidin,1990) Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran hingga merata.  Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip pertukaran kation. Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam paralon hingga penuh. Untuk memastikan tidak ada ruang kosong, dapat digunakan paralon kecil atau kayu untuk mendorong tanah hingga ke dasar wadah (ruas terakhir). Media tanam di dalam paralon diusahakan agar tidak terlalu padat supaya air mudah mengalir, juga supaya akar tanaman tidak kesulitan “bernafas”, dan tidak terlalu renggang agar ada keleluasaan dalam mempertahankan air dan menjaga kelembaban.
Kangkung dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah hujan optimum yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun sedangkan cahaya matahari yang optimum untuk kangkung haruslah banyak pula agar lebih cepat untuk berfotosisntesis karena kangkung tergolong dalam tanaman C4. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan disekelilingnya tidak tumbuh rumput liar sehingga kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput,kebun/ladang yang agak rimbun.
Pada proses penanaman kangkung dengan metode vertikultur ini, ada beberapa hambatan atau gangguan yang harus dihadapi yaitu : rawan terhadap hama penyakit, penuhnya media tanam dengan rumput-rumput pengganggu, dan lambatnya air menyerap ke tanah. Solusi yang menurut kami tepat adalah menggunakan pestisida alami yang aman, sterilisasi media tanam secara rutin, menjaga kelembaban di sekitar tanaman dan pengelolaan air dan sistem drainase yang tepat (Tseng,1992).
Penanaman vertikultur memiliki beberapa manfaat antara lain: sebagai sumber estetika, sebagai sumber protein nabati, sebagai sumber hasil perdagangan dll. Lalu, penanaman vertikultur pun memiliki kelebihan yaitu mudah dibuat, mudah dipelihara, dapat menambah nilai esteteika dari pekarangan, dan menghasilkan kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi.
            Pertanian perkotaan merupakan sebuah upaya pemanfaatan ruang minimalis yang terdapat di perkotaan supaya dapat menghasilkan produksi yang diinginkan. Produksi ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan, kenyamanan hidup ditengah polusi udara perkotaan dan menghadirkan nuansa estetika dirumah kota (Anonim,2009)
Keterbatasan lahan, jarak perkotaan yang jauh dari sumber produksi pangan bukanlah hal yang menjadi hambatan untuk mengaktualkan potensi nilai ekonomi yang dimiliki lahan perkotaan. Solusi yang bisa dilakukan penanaman dengan berbagai cara seperti vertikultur (menggunakan media pot/paralon yang disusun secara vertikal). Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.



























IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan


 Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Pemeliharaan tanaman vertikultura harus diperhatikan sesuai dengan tingkat pertumbuhan tanaman, harus diperhatikan penyiraman dan pemupukan untuk mendapatkan produksi yang optimum.

4.2 Saran

            Pada saat penyemainan, perlu adanya paralon khusus yang berisi bibit semainya sehingga tidak ada lagi kemungkinan kangkung tidak tumbuh. Lalu, praktikum ini lebih baik dijadwalkan sejak di minggu awal agar lebih terlihat perkembangannya menjadi tanaman yang sudah bisa dinilai estetika dan hasil jadinya.











DAFTAR PUSTAKA


Abidin, Z., A. dan K.V. Veggal. 1990.Pengaruh Cara         Penanaman,Jumlah Bibit, dan Aplikasi Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan   Hasil Kangkung Darat pada Tanah Latosol. Penelitian Hortikultura 19(3): 26.
Anonim, 2009. semangatbelajar.com. Pertanian Organik Teknologi Ramah             Lingkungan. Diakses tanggal 3 Juli 2011. Hidayat, B.E. 1995. Anatomi         Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB.  Bandung.
Sutanto R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius : Yogyakarta
Tseng, C.F., S. Iwahami, A. Mikajiri, K.M. Shibuya, M.F. Haraoka, Y. Ebisuka,    Padmawirata, and U. Sankawa. 1992. Inhibition of in Vitro Protalgladin         Leucotviene Biossyntheses by Linnamoyl-Betephenthylamine and -N-            Acydopamine Detrevatives. Chemical and pharmaceutical (Tokyo) 40(2):2













LAMPIRAN


Tabel 2. Tabel tinggi kangkung setiap tanaman
Tanaman
Tinggi Kangkung (cm)
Minggu ke-1
Minggu ke-2
Minggu ke-3
1
3
4
5.5
2
2.5
3
8
3
3
3
7.5
4
4
4.5
7
5
3.5
4
6.5
6
-
-
6.5
Rata-rata
3.2
3.7
6.8





1 comment:

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    ReplyDelete