08 November 2016

Aglaonema (Aglaonemacommutatum )


Aglaonema

Deskripsi Aglaonema
Tanaman ini satu family dengan blanceng (dieffenbachia). Jika setiap 1000 orang penduduk ibu kota butuh ruang hijau seluas 0,95 ha. Artinya, setiap kepala menghendaki dukungan hidup dari helai daun seluas 9,5 m². Jika dirata-rata, besaran itu kira-kira sama dengan luas daun Aglaonema sebanyak 1 pot. Apabila dihitung dari data luas daun srirejeki maka diperlukan individu dengan jumlah daun sebanyak 14 helai. Kombinasi lidah mertua dan srirejeki dapat menjadi alternatif untuk menggantikan fungsi AC sebagai penetralisir polusi udara dalam ruangan terutama yang disebabkan oleh asap rokok dan mikroorganisme. Pada ruangan dengan volume 100 m3 dapat ditempatkan lidah mertua dewasa sebanyak 5 helai dan srirejeki sebanyak 14 helai daun.
AglaonemaCommutatum
Tananam ini dikenal karena kemampuannya memurnikan udara. Efeknya sangat  terasa pada ruangan yang sirkulasi udara dan sinar mataharinya kurang.
Morfologi aglaonemacommutatum.
Jenis Aglaonema ini memiliki daun berbentuk seperti tombak, tetapi ada juga yang langsing atau gemuk. Tepi daun rata, ukuran daun umumnya adalah lebar 5-8 cm dan panjang 16-20 cm. Bentuk daunnya beraneka ragam tergantung pada varietasnya. Batang tanaman liat, sehingga sulit dipatahkan, duduk daun pada batang tidak beraturan.

Ciri-ciri Tanaman Aglaonema
Akar,
Akar dapat menentukan kondisi tanaman yang dipelihara.Akar yang berwarna putih menunjukkan tanaman dalam keadaan sehat, sedangkan akar yang berwarna coklat menandakan tanaman sakit. Umumnya akar berkisar 2-5 mm.
Batang,
Aglaonema mempunyai diameter batang relatif kecil, sekitar 1-3 cm atau lebih tergantung jenis tanaman dan kemampuan tumbuhnya.
Daun,
Merupakan bagian yang menjadi daya tarik utama dan mempunyai pola warna bervariasi. Pada jenis spesies alam, warna daun dimonan hijau dengan corak putih. Sedangkan pada jenis silangan/hibrida daun domonan berwarna merah, kemerahan, kuning, hingga jingga. Bentuknya bervariasi antara bentuk lanset, bulat telur, berbentuk jantung, hingga elips. Ukuran antara 10-40 cm dengan corak yang beragam.
Bunga,
Berbentuk seperti bunga talas atau keladi yang keluar dari ketiak daun, berwarna putih dan ditopang oleh batang yang panjang. Jenis bunga ini termasuk uni seksual, bagian bunga betina dan jantan terdapat dalam satu bunga.
Sifat tanaman aglaonema beragam berdasarkan jenisnya. Ada aglaonema yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang harus ternaungi. Sebagian aglaonema dapat hidup di tempat lembab, dan sebagian lagi di tempat sedikit kering. Sifat tanaman ini tergolong bandel. Aglaonema mudah dirawat dan cocok untuk dijadikan tanaman indoor, apalagi dengan motif daunnya yang indah. Beberapa jenis tanaman ini tahan disimpan di dalam ruang sampai satu minggu tanpa dikeluarkan
Syarat Tumbuh
Syarat-syarat tumbuh yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal adalah :
1. Faktor ketinggian, berpengaruh pada kecepatan pembentukan daun. Ketinggian
cocok adalah sekitar 300-400 m di atas permukaan laut.
2. Suhu, aglaonema dapat tumbuh ideal pada kondisi suhu di daerah dataran sedang, ataupun pada kondisi suhu dataran rendah.
3. Kelembaban, aglaonema dapat tetap terlihat segar dan tumbuh dengan baik pada kelembaban 50-75%.
4. Cahaya, umumnya aglaonema tidak membutuhkan terlalu banyak cahaya matahari. Jika lokasi penanaman berada di dataran sedang, gunakan shading net 75% agar cahaya masuk hanya 25%. Di dataran rendah, dianjurkan untuk menggunakan shading net 80-85% agar cahaya yang masuk hanya sekitar 20-15%.

Aglaonemacommutatumdan fitoremediasi
Karakter umum yang mempunyai kemampuan tinggi menyerap polutan indoor maupun outdorr alah memiliki tajuk rimbun, tidak gugur daun, dan tanaman tinggi.Aglonematermasuk jenis fitoremediasiFitostabilisasimerupakan proses penempelan zat pencemar pada akar untuk mentransformasi polutan di dalam tanah menjadi senyawa yang nontoksik tanpa adanya penyerapan ke dalam tubuh tanaman. Hasil transformasi dari polutan tersebut tetap berada di dalam tanah. Proses ini dapat digunakan untuk membangun kembali komunitas tanaman di daerah yang benar-benar mematikan bagi tanaman karena tingginya tingkat kontaminasi logam. Kontaminan logam berat dalam tanah, pertama akan diserap oleh akar tanaman dan dipecah menjadi beberapa bagian dengan ‘eksudat’ dalam sistem perakaran.
Aglaonemacommutatummemiliki kandungan Pb (timbal) dalam tanah 168,53 mg/kg. Dan kandungan Pb dalam tanaman sebesar 95,80 mg/kg setelah 60 hari penanaman.Tingginya kandungan Pb dalam tanah dipengaruhi oleh kondisi kesuburan tanah dan kandungan bahan organik tanah. Pb di dalam tanah hampir selalu terikat dengan bahan organik atau koloid yang terpresipitasi. Hal ini yang menyebabkan pembatas penyerapan ion logam Pb oleh tanaman sehingga kandungan Pb dalam tanah lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan pada tanaman.
 Daya serap yang dimiliki oleh tanaman Aglaonemacommutatumsebesar 1,60 mg/kg.hari. Besarnya daya penyerapan tanaman terhadap pencemar dipengaruhi oleh akar tanaman. Ukuran kara yang dimiliki taman ini adalah berkisar 2-5 mm, sehingga dapat menyerap bahan pencemar (Pb) dengan baik jika dibandingkan dengan tumbuhan lain (dalam jurnal dengan lidah mertua) (Haryati etal). Prinsip penyerapan logam oleh tanaman adalah semakin besar kandungan Pb dalam media tanah akan menyebabkan semakin besar pula logam Pb yang akan diserap oleh tanaman. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kandungan Pb antara media tanah dan tanaman. Efisiensi penyerapan logam Pb oleh tanaman Aglaonemacommutatum sebesar 29.97%, hal ini disebabkan tanaman Aglaonemacommutatummemiliki akar yang berukuran kecil. Akar merupakan organ tanaman yang berfungsi menyerap unsur hara dari media tanah dan sekaligus organ yang berkontak langsung dengan media tanam dan sebagian besar unsur yang dibutuhkan tanaman serap dari larutan tanah melalui akar.
Aglaonemacommutatum dapat dijadikan tanaman fitoremidasi baik di tempatkan di pinggir jalan untuk menyerap logam Pb yang disebabkan oleh kendaraan bermotor maupun dijadikan hiasan dirumah.

Daftar Pustaka (Refrensi)

Haryati dkk. 2013. Potensi Beberapa Jenis Tanaman Hias sebagai Fitoremediasi Logam Timbal (Pb). Jurnal Penelitian Sains. Vol 16 No 2(D) April 2013. 

TANAMAN PUCUK MERAH




klasifikasi Pohon Pucuk Merah :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobiota
Super Divisi : Spermatophyta
Divisio  : Magnoliophyta
Sub  Divisio : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :  Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Sub Family : Myrtoideae
Genus: Syzygium
Spesies : Syzygium oleana



            Pucuk merah (Syzygium oleana) adalah sejenis tanaman perdu yang tak sepopuler anthurium atau sejenisnya. Bentuk daunnya pun tidak sevariatif tanaman hias populer tadi. Warnanya hijau muda, bentuknya kecil agak memanjang, dengan batang yang kecil, bentuknya hampir sama seperti tanaman perdu pada umumnya, namun saat ini sudah menjadi trend tanaman hias.
Syzygium oleana atau pucuk merah berkerabat dekat dengan tanaman jambu air, salam, Juwet, jambu Darsono, klampok watu ( jambu batu) , dan masih banyak lagi , karena diperkirakan terdapat  sekitar 1.100 spesies dari genus Syzygium ini. Ciri khas dari jenis tumbuhan ini  jika daunnya diremas akan mengeluarkan aroma khas sebagainya kandungan minyak atsiri yang terdapat pada berbagai jenis Syzygium.
            Keistimewaan  dari tanaman ini adalah ujung daun mudanya yang berwarna oranye dan merah dan jika daunnya diremas akan mengeluarkan aroma khas sebagainya kandungan minyak atsiri yang terdapat pada berbagai jenis Syzygium. Tak heran bila tanaman ini lalu dikenal dengan nama pucuk merah. Tajuk tanaman muda yang baru tumbuh akan menyembul indah di sela-sela daun yang menghijau. Seperti layaknya bunga di antara dedaunan
Bagian Pucuk Merah
Daun
            Daun syzygium oleana atau pucuk merah  berupa daun tunggal berbentuk lancet; bertangkai sangat pendek hampir duduk ;  tumbuh berhadapan; permukaan daun bagian atas mengkilat; warna daun mengalami perubahan , ketika baru tumbuh ber warna merah menyala, kemudian berubah  menjadi coklat, lalu berubah lagi menjadi warna hijau; ukuran dau panjang ± 6 cm dan lebar ± 2 cm ;  pertulangan daunnya menyirip.

Bunga
            Bunga syzygium oleana atau pucuk merah berupa bunga majemuk tersusun dalam malai berkarang terbatas

Kuncup bunga Pucuk merah
            Pada bunga Syzygium oleana atau pucuk merah yang sudah mekar, tampak adanya kepala putik hanya sebuah  berwarna putih dengan tangkai putik yang berukuran lebih pendek dibanding benang sarinya, posisi putik tepat di tengah; tangkai sari berwarna putih  berukuran lebih panjang dari putiknya,berjumlah sangat banyak dengan kepala sari berwarna kuning muda.


Biji
            Biji Syzygium oleana atau pucuk merah berbentuk agak bulat; permukaan tidak rata; berwarna coklat agak ungu; diameternya  ± 3-4 mm.

Batang
            Batang Syzygium oleana atau pucuk merah keras berkayu  sebagaimana   pohon dari family Syzygium. Jika tidak terus menerus dipangkas maka tingginya  dapat mencapai± 5 m.

Buah
            Buah syzygium oleana atau pucuk merah berbentuk bulat  agak pipih; pada permukaan bagian atas terdapat cekungan  di bangian tengah;  diameter buah ± 0,7 cm, ketika buah sudah tua berwarna hitam mengkilat, rasanya manis dengan aroma yang khas sebagaimana buah dari family  Myrtaceae ( Jambu-jambuan).
Tanaman Pucuk Merah Sebagai Fitoremediasi
            Tanaman Pucuk Merah Sebagai Tanaman Fitoremediasi terbukti pada penelian yang dilakukan oleh  Dede Haryanti, Dedik Budianta, dan Salni  Kandungan logam timbal (Pb) pada tanah dan tanaman setelah 60 hari penanaman, didapatkan penurunan kadar konsentrasi dalam media tanah. Pe-nurunan kadar konsentrasi ini dapat diakibatkan beberapa proses, salah satunya proses penyerapan logam Pb oleh tanaman. Rerata kandungan logam Pb dalam tanah media tanah dan tanaman dapat dilihat pada Tabel 2.

TABEL 2. Rata-Rata Kandungan Logam Timbal (Pb) dalam Tanah dan Tanaman setelah 60 hari Penanaman
______________________________________________
No
Perlakuan Tanaman
Kandungan Logam Pb (mg.kg-1)
Tanah
Tanaman
1
Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata prain)
191,26 ± 14,00
38,97 ± 4,44
2
Puring (Codiaeum variegatum)
181,50 ± 13,30
50,06 ± 11,35
3
Sri Rezeki (Aglaonema sp)
171,96 ± 2.06
79,00 ± 14,71
4
Lipen (Aglaonema commutatum)
168,53 ± 1,31
95,80 ± 16,73
5
Pucuk Merah (Syzigiu oleina)
167,64 ± 1,84
71,55 ± 10,03
6
Hanjuang (Cordyline fruicosa)
161,76 ± 8,82
141,56 ± 8,98
7
Aglonema Merah (Donna carmen)
155,01 ± 11,36
59,52 ± 2,82
8
Sambang Dara (Excoecaria cochinensis)
152,52 ± 20,01
101,94 ± 13,64

            Efisiensi penyerapan oleh tanaman merupakan in-formasi selanjutnya yang menggambarkan kemam-puan tanaman dalam menyerap logam Pb. Efisiensi penyerapan logam Pb oleh tanaman hias dapat dili-hat pada Tabel 4.
______________________________________________
Tabel 4. Efisiensi Penyerapan Logam Timbal (Pb) dalam Tanaman Hias No
Jenis Perlakuan
Kandungan Pb (mg.kg1)
Efisien
Penyerapan
(%)
Tanah Awal
Tanaman
1
Hanjuang (Cordyline fruicosa)
319,71
141,56
44,28
2
Sambang Dara (Excoecaria cochinensis)
319,71
101,94
31,89
3
Lipen (Aglaonema commutatum)
319,71
95,80
29,97
4
Sri Rezeki (Aglaonema sp)
319,71
79,00
24,71
5
Pucuk Merah (Syzigiu oleina)
319,71
71,55
22,38
6
Aglonema Merah (Donna carmen)
319,71
59,52
18,62
7
Puring (Codiaeum variegatum)
319,71
50,06
15,66
8
Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Prain)
319,71
38,97
12,19


MAHONI (Swietenia mahagoni)

MAHONI




I. Penamaan
1. Nama Lokal : Mahoni
2. Nama Latin : Swietenia mahagoni

II. Klasifikasi
1. Kingdom : Meliaceae
2. Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
3. Kelas : Magnoliospida (Berkeping dua)
4. Ordo : Sapindales
5. Family : Melicaeae
6. Genus : Swietenia
7. Species : Swietenia mahagoni (L.)
8. Penemu : Lineus

III. Manfaat Fitoremediator
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47%-69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan disekitarnya. Sebaliknya dedaunan itu akan melepaskan oksigen yang membuat udara disekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air. Logam berat yang mampu diserap utamanya adalah Pb atau Timbal. Kemampuan pohon mahoni dalam penyerapan timbal yaitu sebesar 41,80% mg/m2 (Soerjani, 1977)

IV. Deskripsi Pohon :

Tanaman mahoni banyak ditanam dipinggir-pinggir jalan atau di lingkungan rumah tinggal dan halaman perkantoran sebagai tanaman peneduh. Mahoni ditanam besar-besaran di Dinas Kehutanan. Kadang-kadang tanaman ini tumbuh secara liar di hutan-hutan datau diantara semak-semak belukar. Hal yang menarik dari tanaman ini adalah buahnya yang terlihat muncul diujung-ujung ranting berwarna coklat.
Tanaman mahoni termasuk jenis tanaman pohon tinggi, percabangannya banyak, tingginya dapat mencapai kira-kira 10 – 30 m. daun majemuk menyirip penap. Duduk daun tersebar. Mahoni dapat tumbuh dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari langsung, baik didataran rendah maupun dataran tinggi, yakni hingga ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman yang tumbuh baik dan sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami ahrus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik, meski di tanah kritis pun tidak jadi masalah.

V. Persebaran
Tanaman ini termasuk famili Meliaceae, berasal dari benua Amerika yang beriklim tropis, tetapi sudah lama dibudidayakan di Indonesia, dan sudah beradaptasi dengan iklim tropis Indonesia.

BIOMASSA TANAMAN KANGKUNG DAN PENGARUH HUMIC ACID TERHADAP PERKEMBANGAN TUMBUHAN

                    
BIOMASSA TANAMAN KANGKUNG DAN PENGARUH HUMIC ACID TERHADAP PERKEMBANGAN TUMBUHAN









PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
 PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR






I.                   PENDAHULUAN


1.1    Latar belakang


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan substansi biomassa atau materi biologi yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat endergonik (Anderson dan Beardall, 1991: 7) dan bersifat irreverseble. Gejala pertumbuhan dapat tampak melalui pertambahan berat, volum atau tinggi tanaman. Untuk pertumbuhannya, tumbuhan membutuhkan bermacam-macam hara, baik hara makro seperti C, H, O, N, S, P, Ca dan Mg, maupun hara mikro seperti Mn, Cu, Mo, Zn, dan Fe. Biomassa merupakan istilah untuk bobot hidup, biasanya dinyatakan sebagai bobot kering, untuk seluruh atau sebagian tubuh organisme, populasi, atau komunitas. Biomassa tumbuhan merupakan jumlah total bobot kering semua bagian tumbuhan hidup.Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dari udara dan mengubah zat ini menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis.
Penggunaan pupuk anorganik pada tanah tidak semuanya terserap secara optimal oleh tanaman karena unsur hara tersebut mengalami pencucian, penguapan, atau terikat oleh tanah.Hal ini menyebabkan rendahnya efisiensi pemupukan, berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan, dan akumulasi residu pupuk dapat mengakibatkan menurunnya kualitas tanah baik fisik, kimia maupun biologinya.
Penggunaan pupuk organik atau suplemen hara lain seperti asam humat (humic acid) saat ini banyak dilakukan, selain didasarkan alasan keamanan produk juga dapat memperbaiki kesuburan tanah. Asam humat adalah zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif.Manfaat asam Humat sendiri bagi tanaman adalah Meningkatkan penyerapan nutrisi, Membantu dalam mengemburkan tanah, Memperbaiki struktur, pembentukan, respirasi dan pengembangan akar,Meningkatkan aktivitas mikroba, Meningkatkan perkecambahan biji, Meningkatkan hasil pertanian, Mengurangi endapan / residu pupuk dll.
Kelebihan pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik antara lain adalah tidak menimbulkan resiko pada hewan maupun manusia, mudah diperoleh, memberikan pengaruh positif terhadap tanaman terutama pada musim kemarau, serta meningkatkan aktivitas mikroorganisme menguntungkan yang ada di dalam tanah.
Kangkung darat (Ipomea reptans Poir) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih. Tanaman ini termasuk kelompok tanaman semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan areal yang luas untuk membudidayakannya sehingga memungkinkan dibudidayakan di kota yang pada umumnya lahannya terbatas. Tanaman ini  berasal dari India namun kemudian menyebar ke berbagai negara di Asia dan Afrika (Plucknett dan Beemer, 1981). Selain rasanya yang gurih, gizi yang terdapat pada sayuran kangkung cukup tinggi, seperti vitamin A, B dan C serta berbagai mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan (Emilia dan Ainun, 1999). Oleh karena itu kita melakukan prakatikum humid acid yaitu untuk menyuburkan tanah dengan komposisi organik karena sudah semakin menipisnya kandungan pupuk anorganik di alam dan berlebihnya sampah organik di alam. Kemudian kami melakukan praktikum biomassa yaitu bukan hanya untuk mngetahui bobot yang ada pada tubuh tanaman tetapi juga untuk mengetahui fungsi biomassa untuk mengadsorpsi ion logam yang disebabkan oleh adanya kandungna protein dan selulosa.

1.2    Tujuan


Tujuan dari praktikum kali ini adalah:
·         Mengetahui potensi biomassa pada tanaman kangkung dengan perbandingan lingkungan yang berbeda
·         Mengetahui proses pembuatan, menjelasakan kandungan dan pengaruh humic acid untuk tanaman.


II.                METODOLOGI


2.1 Alat dan Bahan

·         Biomassa Tanaman Kangkung
       Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah botol plastic bekas air mineral, polybag ,cangkul, ember, gunting, penggaris, timbangan analitik, ayakan tanah, dan sekop.
       Bahan yang digunakan yaitu tanah, bahan organik, air, dan benih kangkung darat.
·         Tanaman Tropis
       Alat yang dibutuhkan yaitu polybag, cangkul, ember, sekop, ayakan tanah, timbangan analitik, dan penggaris.
       Bahan yang digunakan yaitu tanah, bahan organik, air, benih green manure, benih sirsak, benih kelengkeng, benih asam manis dan benih kurma.

2.2 Cara Kerja

·         Biomassa Kangkung
Alat dan bahan praktikum disiapkan terlebih dahulu, kemudian Bahan organik dan tanah diambil dengan menggunakan cangkul dan dimasukkan didalam ember.Bahan organik dan tanah dicampurkan dengan perbandingan 1:5 untuk 1 praktikum.Kemudian bahan organik dan tanah di ayak dengan menggunakan ayakan.Botol plastik sebagai media tanam disiapkan, kemudian bagian atas botol plastik digunting dan di lubangi sisi kanan dan kiri dengan menggunakan gunting. Bahan organik dan tanah yang sudah diayak dimasukkan ke dalam botol plastik sebanyak  ¾ dari ukuran tinggi botol plastik. Benih kangkung darat ditanam pada media tanam yang telah disiapkan dengan perlakuan yang telah ditentukan yaitu sebanyak 2  benih kangkung darat yang ditanam. Media tanam diletakkan di area terbuka,
Perlakuan kedua dilakukan penanaman kangkung darat didalam poly bag .Untuk 1 mahasiswa dilakukan penanaman 2 biji kangkung darat dan diletakkan didalam rumah kaca.kemudian dilakukan penyiraman secara rutin.Pengamatan pertumbuhan kangkung dengan paramaeter tinggi tanaman, jumlah daun dan luas/lebar daun. Proses penyulaman dilakukan apabila tanaman tidak tumbuh setelah 2 minggu ditanam. Pengukuran biomassa dilakukan setelah 6 minggu pengamatan.
Tanaman kangkung di keluarkan dari media tanam, kemudian kangkung dibersihkan dari media yang melekat pada akar tanaman hingga bersih tidak ada sisa tanah pada akar tanaman.Tanaman yang telah dibersihkan di keringkan terlebih dahulu, kemudian masing-masing kangkung diukur dengan parameter tinggi total tanaman, tinggi batang dan tinggi akar tanaman. Tanaman ditimbang  menggunakan neraca analitik dengan mengambil data berat total tanaman, berat batang tanaman dan berat akar tanaman , kemudian disajikan dalam bentuk table dan grafik tanaman dan dibandingkan biomassa kangkung yang ada di dalam rumah kaca dan diluar.
·                Tanaman Tropis
       Alat dan bahan praktikum disiapkan.Bahan organik dan tanah diambil dengan menggunakan cangkul dan dimasukkan didalam ember. Bahan organik dan tanah dicampurkan dengan perbandingan 10:15, kemudian bahan organik dan tanah di ayak dengan menggunakan ayakan. Bahan organik dan tanah yang sudah diayak dimasukkan ke polybagsebanyak  ¾ dari ukuran polybag. Benih tanaman (green manure, sirsak, kurma, kelengkeng, dan asam manis. ditanam pada media tanam yang telah disiapkan dengan perlakuan yang telah ditentukan.Media tanam diletakkan di dalam rumah kaca, kemudian dilakukan penyiraman secara rutin. Pengamatan pertumbuhan tanaman (green manure, sirsak, kurma, kelengkeng, dan asam manis) dengan parameter tinggi tanaman, dan unutk tanaman kangkung dilakukan pengamatan dengan paramaeter tinggi tanaman, jumlah daun dan luas/lebar daun. Proses penyulaman dilakukan apabila tanaman tidak tumbuh setelah 2 minggu ditanam. Penyiraman tanaman dengan menggunakan Humid Acid dilakukan pada minggu ke-9 praktikum dilakukan.Humic Acid yang digunakan untuk menyiram dibuat dengan cara diencerkan menggunakan air dengan perbandingan 1: 9 .dan diamati pengaruh humic acid terhadap pertumbuhan tanaman setiap minggunya.
Alat dan bahan disiapkan.Tanah dan bahan organik dicampurkan dengan perbandingan 3:1, lalu diaduk hingga merata.Tanah dan bahan organik merupakan media tanam pada praktikum kali ini. Media tanam dimasukkan ke dalam tiga polybag secukupnya dengan ukuran yang sama pada masing-masing polybag-nya. Bibit tanaman kangkung disebar pada media tersebut dan diletakkan di rumah kaca. Perlakuan lain yaitu menggunakan bekas botol air mineral 600 ml yang digunting atasnya. Media tanam dimasukkan ke dalam satu botol secukupnya dengan ukuran yang sama pada masing-masing botolnyanya. Bibit tanaman kangkung disebar pada media tersebut dan diletakkan di lahan terbuka.Penyiraman dilakukan setiap hari pada waktu siang dan sore pada kangkung yang berada di rumah kaca sedangkan kangkung yang berada di lahan terbuka tidak disiram namun mengandalkan air hujan.Akan tetapi, pada saat waktu praktikum semua perlakuan disiram. Pada minggu ke-2 setelah penanaman, tanaman diberi humid acid dengan perbandingan humid acid dan air 1:9. Setiap minggu tanaman diamati dan diukur panjang daun, lebar daundan  jumlah daun.

III.             HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil


Table 1Rata-rata pertumbuhan tanaman tropis
Jenis tanaman
Tinggi tanaman pada minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Green  Manure
3,9
5
7,7
11,3
13,3
14
15,8
16,4
18,5
21,4
23,6
kelengkeng
4,5
4,8
5,4
6,7
7,4
8,5
8,8
9
9,4
asam manis
sirsak
8,6
9,3
10,6
11,1
11,6
12
13,8
kurma
5,6
6,2
10,4
15,5
18,1
22
25,3

Grafik 1 Pertumbuhan tanaman tropis Kelompok 2 Kelas A1

Grafik 2 Pertumbuhan tinggi tanaman kangkung di rumah kaca

Grafik 3 Jumlah daun tanaman kangkung di rumah kaca

Grafik 4Panjang daun Kangkung di dalam rumah kaca
Grafik 5Lebar daun Kangkung di dalam rumah kaca

Grafik 6Tinggi tanaman kangkung di luar rumah kaca
Grafik 7 Jumlah daun tanaman kangkung di luar rumah kaca

Grafik 8Panjang daun Kangkung di luar rumah kaca

Grafik 9Lebar daun Kangkung di luar rumah kaca

Grafik 10 Biomassa akar tanaman kangkung

Grafik 11 Biomassa berat total tanaman kangkung

Grafik 12Biomasa Berat Akar tanaman kangkung

 






3.2 Pembahasan


Jenis tanaman
Tipe Tanaman
Ciri-ciri teori
Tropis
Subtropis
Green manure
ü

Tanaman GM mempunyai batang yang besar, bulat dan tinggi antara 10-20 meter. Permukaan batangnya beralur, kasar dan berwarna coklat kehitam-hitaman.Daunnya majemuk dan menyirip ganda.Warna daun hijau dengan permukaan licin dan tulang daun menyirip.Bunganya berwarna merah kekuningan. Buahnya berwarna hitam berbentuk polong dengan panjang antara 30-40 cm.
Kelengkeng
ü

Kelengkengdapat tumbuh hingga10 m, memiliki akar tunggang, memiliki percabangan yang banyak, memiliki daun majemuksebagian besar berbulu rapat pada aksialnya. Mahkota bunganya lima helai. Buahnya bulat, warna coklat kekuningan, hampir gundul, licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya.Bijinya berbentuk bulat, terdiri dari dua keping dan dilapisi kulit biji yang berwarna hitam.
Kurma

ü
Tinggi pohon kurma dapat mencapai 15-25 m, dan biasanya pohon ini akan tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun yang tumbuh pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal.Daun pohon kurma memiliki panjang sekita 3-5 m, dan terdapat duri pada sela-sela tangkainya, bentuknya menyirip serta memiliki pucuk daun muda.
Sirsak
ü

Pohon sirsak dapat tumbuh hingga ketinggian 5-6 meter. Akarnya tunggang. Daun sirsak berbentuk elips, memanjang atau bulat menyempit, bagian ujung daun meruncing. Buah sirsak berbentung elips, warna kulitnya agak terang, hijau agak kekuningan dan mengkilap.
Asam Manis
ü

Pohon asam manis dapat tumbuh hingga mencapai 30 m, memiliki batang pohon besar. Kulit batang beralur-alur searah vertikal, warna batang coklat keabu-abuan, tekstur kasar dan memecah.Daun majemuk menyirip, posisi daun berselang seling.Bunga tersusun dalam tandan renggang, tumbuh diantara ketiak daun dan ujung ranting. Bunga beraroma harum. Mahkota bunga berwarna kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat. Buah  berbentuk hampir silindris, bengkok, ataupun lurus.

Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan buah dari tanaman dari keluarga Arecaceae yang memiliki biji dengan satu lembaga (monokotil).Kurma merupakan sejenis tumbuhan palem yang buahnya dapat dimakan karena rasanya manis. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25 meter dan daun yang menyirip dengan panjang 3-5 meter (Satuhu,2010).
Kurma adalah jenis tanaman palma berasal dari kawasan Irak. Banyak ditanam di Timur Tengah dan Afrika Utara (Rostita,2009).Tanaman ini diduga berasal dari dataran mesopotamia, palestina atau sekitar afrika bagian utara (maroko) sekitar 4000 tahun sebelum  masehi dan tersebar ke kawasan mesir, afrika, asia tengah dan sekitarnya sejak 3000 tahun sebelum  masehi. Menurut cerita yunani kuno, asal nama latin dari kurma (Phoenix) adalah mitologi burung api yang perkasa yang dianggap berasal dari Timur Jauh (far east), dimana bentuk fisik dari tanaman ini menyerupai sayap-sayap dari burung api yang diceritakan.
Kurma mengandung kalium yang bermanfaat dalam mencegah penyakit stroke, dapat mencegah sembelit dan melancarkan buang air besar karenmengandung banyak serat yang baik bagi usus selain itu serat juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah,dapat membantu pertumbuhan tulang karena mengandung kalsium, fosfor, dan magnesium yang sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi,membantu menguatkan saraf, melancarkan peredaran darah, membersihkan usus, serta memelihara dari radang dan infeksi dengan vitamin yang dikandungnya(Satuhu, 2010).
Lengkeng (Nephelium longata L.)/(Dimocarpus longan) diduga berasal dari Myanmar, kemudian menyebar ke Cina Selatan, Taiwan, dan Thailand Utara. Namun, jenis-jenis liar banyak ditemukan di Kalimantan Timur dengan nama buku, ihaw, medaru, kakus, atau mata kucing (Euphoria malesianus). Di Indonesia, lengkeng terdapat di sekitar Temanggung dan Magelang, dan beberapa tempat di Jawa Timur (Malang) (Sunarjono, 2007).Buah lengkeng berbentuk bulat dengan ukuran kurang lebih sebesar kelereng.Buah ini bergerombol pada malainya.Kulit buahnya berwarna cokelat muda sampai kehitaman dengan permukaan agak berbintil-bintil.Daging buahnya berwarna putih bening dan berair. Rasanya sangat manis dengan aroma harum yang khas. Bijinya berbentuk bulat, terdiri dari dua keping, dan dilapisi kulit biji yang berwarna hitam.Daging bijinya sendiri berwarna putih, mengandung karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin.
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran dengan ketinggian antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering.Suhu malam yang dingin (15-20 0C) selama musim kemarau mendorong tanaman berbunga (Sunarjono, 2007).Budidaya lengkeng sebaiknya dilakukan secara intensif pada tanah yang terkena sinar matahari langsung dengan membuat lubang tanam. Tanah untuk menanam harus memenuhi persyaratan memiliki pH 5-6,5, subur dan gembur, banyak mengandung zat organik, tidak mengandung hama dan penyakit yang dapat menular melalui tanah., memiliki drainase yang baik, dan air tidak menggenang tetapi cukup air terutama di musim kemarau (Saputra, 2008). Manfaat dari buah lengkeng/kelengkeng Buah kelengkeng berguna pula menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi cacingan, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia ( Muhlisah, 1999: 39).

Asam jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuktumbuhan berbuah polong.Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadibesar dan daunnya rindang.Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadibesar dan daunnya rindang.Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm danbersirip genap.Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnyaberwarna coklat dengan rasa khas asam.Di dalam buah polong selain terdapat kulit yangmembungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipihdengan warna coklat agak kehitaman.
Asam jawa tergolong kedalam jenis pohon dan berumur panjang (menahun).Berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat.Asalnya tidak pasti, mungkin jenis asli savana kering Afrika tropis.Jenis ini dahulu diintroduksi ke Asia yang menjadi tempat tumbuh sekarang, dan belum lama diintroduksi ke tropis di belahan barat.Tumbuh baik di daerah semi kering dan iklim muson basah, dapat tumbuh di kisaran tipe tanah yang luas.Dapat hidup di tempat bersuhu sampai 47°C, tapi sangat sensitif terhadap es. Umumnya tumbuh di daerah bercurah hujan 500 – 1.500 mm/tahun, bahkan tetap hidup pada curah hujan 350 mm jika diberi irigasi saat penanaman. Di daerah tropika basah bercurah hujan lebih dari 4.000 mm, pembungaan dan pembuahan menurun dengan jelas.Jenis ini menghasilkan benih lebih banyak jika hidup di tempat dengan periode ker ing yang panjang, berapapun curah hujan tahunannya.
Nama lain asam jawa di beberapa negara yaitu tamarind (Inggris), tamarinier (Perancis). Manfaat dari asam jawa yaitu dapat mengobati beberapa penyakit yaituasma, batuk, demam, sakit panas, reumatik, sakit perut, morbili alergi/biduren, sariawan, luka baru, luka borok, eksim, bisul; bengkak disengat lipan/lebah, gigitan ular bisadan rambut rontok
Trembesi atau pohon ki hujan, merupakan tanaman pelindung yang mempunyai banyak manfaat.Pada taksonomi tumbuhan, Staples dan Elevitch (2006) mengklasifikasikan trembesi ke dalam famili Fabaceae.Trembesi merupakan tanaman asli yang berasal dari Amerika tropis seperti Meksiko, Peru dan Brazil namun terbukti dapat tumbuh di berbagai daerah tropis dan subtropis.Trembesi tersebar luas di daerah yang memiliki curah hujan rata-rata 600-3000 mm/tahun pada ketinggian 0-300 mdpl.Trembesi dapat bertahan pada daerah yang memiliki bulan kering 2-4 bulan, dan kisaran suhu 20oC-38oC.Pertumbuhan pohon trembesi optimum pada kondisi hujan terdistribusi merata sepanjang tahun.Trembesi dapat beradaptasi dalam kisaran tipe tanah dan pH yang tinggi.Tumbuh di berbagai jenis tanah dengan pH tanah 6,0--7,4 meskipun disebutkan toleran hingga pH 8,5 dan minimal pH 4,7.  Jenis ini memerlukan drainasi yang baik namun masih toleran terhadap tanah tergenang air dalam waktu pendek (Nuroniah dan Kosasih, 2010).
Tanaman sirsak termasuk ke dalam family Annonaceae dengan spesies Annona muricata.Sirsak merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun, apabila air tanah mencukupi selama pertumbuhannya.Di Indonesia tanaman sirsak menyebar dan tumbuh baik mulai dari daratan rendah beriklim kering sampai daerah basah denganketinggian 1.000 meter dari permukaan laut (Septiatin, 2009 dan Radi, 1998).Daun sirsak berwarna hijau muda sampai hijau tua memiliki panjang 6-18 cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar, berbentuk bulat telur, ujungnya lancip pendek, daun bagian atas mengkilap hijau dan gundul pucat kusam di bagian bawah daun, berbentuk lateral saraf.Daun sirsak memiliki bau tajam menyengat dengan tangkai daun pendek sekitar 3-10 mm. (Radi, 1998).
           
Berdasarkan praktikum yang dilakukan bahwa tanaman yang hidup hanya tanaman asam jawa dengan tinggi rata-rata 16 cm yang diamati pada minggu ke 12 meski tanah ada lumut akibat sedikitnya mendadak cahaya matahari karena memasuki musim hujan dan kelengkeng tidak hidup dikarenakan ada faktor yaitu adanya lumut pada tanah, tanah terlalu lembab karena musim hujan, dan ada indikasi bibit yang didapat sudah tidak dapat tumbuh karena pada tanaman kelengkeng yang lain ada yang tumbuh. Untuk tanaman kurma tidak tumbuh daun tapi akarnya menuju kebagian bawah botol dan keluar diakibatkan mencari cahaya matahari karena musim hujan saat ini.Itu juga mengakibatkan tidak tumbuhnya daun pada kurma dan tanah juga berlumut karena jarangnya terkena cahaya matahari.
Di alam, asam humat terbentuk melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan maupun hewan melalui proses humifikasi. Oleh karena strukturnya terdiri dari campuran senyawa organik alifatik dan aromatic, diantaranya ditunjukkan dengan adanya gugus aktif asam karboksilat dan quinoid, maka asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah. Hal ini menyebabkan asam humat bersifat lebih sebagai soil conditioner (pembenah tanah).
Peran Asam Humat terhadap Aktivitas Mikroorganisme Tanah yaitu ketika Aktivitas mikroba yang menguntungkan sangat penting bagi keberlanjutan tanah dan pertumbuhan tanaman. Asam humat merupakan sumber karbon bagi mikroba yang menjadi sumber nutrisinya, yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan dan aktivitasnya dalam tanah. Mikroba berperan dalam siklus unsur hara dan pelarutan beberapa nutrisi seperti phosphat yang terikat oleh tanah.Mikroba juga berperan penting dalam kontinuitas pembentukan humus (humifikasi) dalam tanah.
Cara Asam Humat Meningkatkan Kualitas Tanah Ketika di aplikasikan ke tanah liat, asam humat membantu mengurangi kepadatan tanah, membantu penetrasi air dan udara sehingga pertumbuhan dan perkembangan daerah perakaran menjadi lebih baik.Ketika di aplikasikan ke tanah berpasir, asam humat meningkatkan kandungan bahan organik yang meningkatkan kapasitas retensi tanah dalam menjerap unsur hara.
Pengujian pengaruh kombinasi pupuk NPK dan asam humat telah dilakukan pada tanaman jagung pada tanah aluvial Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan penambahan asam humat 0,15% menurunkan penggunaan pupuk NPK 20:10:10 sebanyak 25% dari takaran standar. Takaran pupuk NPK 350 kg/ha hanya mampu menghasilkan produksi 10,14 t/ha sementara penggunaan pupuk NPK 257,5 kg/ha plus asam humat 0,15% mampu menghasilkan produksi yang lebih tinggi yaitu 10,21 t/ha.
Biomassa adalah pemanfaatan material padat bahan alam untuk mengadsorpsi logam berat yang terlarut dalam larutan.Metode ini sangat baik dalam mengolah limbah industri yang mengandung logam berbahaya dan memberikan kapasitas penyerapan yang tinggi.Biomassa merupakan bahan yang berasal dari zat-zat organik yang dapat diperbaharui dan dari makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.Beberapa bahan biomassa adalah ganggang laut, bakteri, alfalfa dan portulaca oleracea (Kartohardjono, 2008).
 Biomassa dapat mengadsorpsi  ion logam disebabkan adanya kandungan
protein dan selulosa. Gugus yang berperan dalam protein adalah asam amino dan dalam selulosa adalah hidroksil.Kedua gugus tersebut dapat berperan sebagai penukar ion dan sebagai adsorben terhadap logam berat dalam air limbah (Ni’mah, 2007).
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi ion logam dalam limbah cair diantaranya adalah adsorpsi, pengendapan, penukar ion dengan menggunakan resin, dan filtrasi.Adsorpsi merupakan metode yang paling umum dipakai karena memiliki konsep yang lebih sederhana dan dapat diregenerasi serta ekonomis (Puspitasari, 2005).Metode adsorpsi telah dikembangkan menggunakan biomassa tumbuhan yang dikenal dengan fitofiltrasi.Dasar pemikiran dari fitofiltrasi adalah dengan menggunakan biomassa tumbuhan yang telah mati sebagai pengikat ion logam (Gamez, et al., 1999).Metode adsorpsi menggunakan biomassa merupakan metode yang efektif dalam mengikat ion logam berat, baik anionik maupun kationik. 2
            Kangkung (Ipomoea Reptana)tergolongsayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya. Kangkung disebut jugaSwamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.Berasal dari India yangkemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia danbagian negara Afrika.Sentra Penanaman Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawakhususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya, Aceh Besar dsb.Tanaman kangkungdarat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual kepasar.
            Kangkung yang daunnya agak panjang, ujungnya meruncing, dan warnanya hijau keputih-putihan, bunganya berwarna putih, tumbuh di tempat yang kering, seperti tegalan atau sawah yang kering, jika ditanam di tempat yang berair akan menjadi busuk. Kangkung mempunyai manfaat Kangkung selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi, mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan.
            Kangkung  dapattumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerahyang beriklim panas dan beriklim dingin, mendapatkan sinar matahari yang cukup, dan apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu panas, makabatang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak disukai konsumen.Kangkung daratmenghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidakdipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yangtergenang, karena akar akan mudah membusuk.
            Kami melakukan perbandingan penanaman tanaman kangkung yang ada ditanam di dalam rumah kaca dan di luar rumah kaca. Keduanya sama-sama mengalami peningkatan di setiap minggunya tetapi dari segi daaun ada minggu yang menurun karena ada daun yang berguguran. Tetapi dari segi tinggi dan bobot tanaman, kangkung yang ada di luar rumah kaca lebih tinggi dan lebih berat karena adanya cahaya matahari yang lebih maksimal dan curah hujan yang cukup ideal.
            Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan kangkung berkisar 500-5000 mm/tahun.Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur apabila di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar.Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang.Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, kualitas daun bagus namun pendek.
Penelitian Seregeg dkk (2005) menunjukkan bahwa tanaman kangkung air termasuk salah satu tanaman yang mudah menyerap logam berat dari media tumbuhnya. Hal serupa juga dilakukan oleh Prasetyawati (2007) di perairan taman wisata Wendet Malang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk) mampu menyerap logam berat yaitu merkuri (Hg) pada batang 0,69 ppm, daun tua 0,61 ppm dan daun muda 0,1 ppm. 
Proses adsorpsi ion logam menggunakan biomassa tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pH larutan dan waktu kontak. Efisiensi adsorpsi optimum untuk ion logam kationik pada pH 5-6 dan efisiensi adsorpsi optimum untuk logam anionik pada pH 2.Dengan demikian biomassa dapat digunakan untuk mengadsorpsi ion logam kationik dan anionik (Dokken, et al., 1996).


















IV.             PENUTUP

4.1  Kesimpulan


            Humid acid berfungsi untuk menyuburkan tanah dengan komposisi organik karena sudah semakin menipisnya kandungan pupuk anorganik di alam dan berlebihnya sampah organik di alam. Kemudian kami melakukan praktikum biomassa yaitu bukan hanya untuk mngetahui bobot yang ada pada tubuh tanaman tetapi juga untuk mengetahui fungsi biomassa untuk mengadsorpsi ion logam yang disebabkan oleh adanya kandungna protein dan selulosa.


4.2  Saran


            Ketika melakukan penanaman dilakukan pengecekan terhadap bibit yang akan ditanam, lalu juga dilihat jenis tanaman tersebut bisa tumbuh didaerah tertentu atau diberbagai kondisi daerah tersebut, kemudian jangan terlalu banyak menyiramkan air kepada tanaman.
















V.                DAFTAR PUSTAKA


Brown, S. 1997. “Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests:
Primer”.Rome (IT): FAO.
Emilia dan Ainun. 1999. “Kangkung (Ipomoea reptans)”. Yogyakarta (ID):
Kanisius.
Kartohardjono. 2008. “Penentuan Kulit Batang Jambu Biji (Psidium guajava)
Untuk adsorpsi Cr (VI) dari Larutan”.[Tesis]. Purwokerto (ID):
UNSOED.
Muhlisah, F. dan Sapta H.S. 1999.“Sayur dan Bumbu Dapur Berkhasiat Obat”.
Cetakan 4.Jakarta : Penebar Swadaya.
Nuroniah, H. S dan A.S. Kosasih. 2010. “Mengenal Jenis Trembesi (Samanea
saman (Jacquin). Merrill) sebagai Pohon Peneduh”.Jurnal Mitra Hutan Tanaman. 5 (1): 1—5. 
Plucknett, D. L  dan H.L. Beemer. 1981. “Vegetable Farming System in China”.
Bordeux (FR): Deblogha.
Prasetyawati Reni. 2007. “Uji Kandungan Logam Berat Merkuri (hg) dan
Kadmium (cd) Pada Kangkung Air (Ipomea aquatica forsk.) di Perairan
Taman Wisata Wendit Kabupaten Malang”.[Skripsi]. Malang (ID): UIN.
Saputra Sumarno Dwi dan Isto Suwarno. 2008. “Panduan Budidaya Lengkeng
Super”. Yogyakarta: (ID): Liliy Publisher.
Satuhu S. 2010. “Kurma Khasiat dan Olahannya”. Jakarta (ID): Penebar
Swadaya.
Seregeg, I.G. 2005.“Efektivitas Saringan Bioremediasi Tnaman Mendong
(Scirpus littoralis Schard), Kangkung (Ipomea acuatica Forsk) dan Tales
Talesan (Typhonium Miq) melalui Uji Coba Lapang Skala Kecil dan Simulasi di Laboratorium”.[Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor, Program Pascasarjana.
Sunarjono Hendro. 2007. “Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah”. Jakarta (ID):
Penebar Swadaya. Jakarta.




VI.             LAMPIRAN


a.    Perhitungan Biomasa

Contoh Perhitungan biomassa  dalam rumah kaca P1 :
1.      % Berat kering            = 
%Berat akar                =  = 50%
%Berat batang            =  = 50%
2.      Total biomassa tumbuhan =
      =  = 1000000 gr/m2
3.      Jumlah simpanan karbon = BK x 0,46
     = 1000000 x 0,46 = 460000
Contoh Perhitungan biomassa  di luar rumah kaca P1 :
1.      % Berat kering            = 
%Berat akar                =  = 50%
%Berat batang            =  = 50%
2.      Total biomassa tumbuhan =
      =  = 1000000 gr/m2
3.      Jumlah simpanan karbon = BK x 0,46
     = 1000000 x 0,46 = 460000







b.Tabel Rekap data rumah kaca dan luar
Table 2 Tinggi tanaman kangkung di rumah kaca
Jenis Perlakuan
Tinggi Kangkung di di dalam rumah kaca minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
4
7
12,7
19,4
20,3
21
P2
7
9,2
17
21,3
25,7
28,5
P3
7,7
10,6
18,6
23,8
27,7
28
P4
5,2
8
16,8
20,4
22,3
22,5
P5
4,8
7,6
13,6
18
21,9
20
P6
4,5
6,8
13
18,9
20
22

Table 3 Jumlah daun tanaman kangkung di rumah kaca
jenis perlakuan
jumlah daun Kangkung di dalam rumah kaca minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
4
8
13
12
13
15
P2
6
7
14
14
16
18
P3
4
6
10
11
13
16
P4
6
8
12
16
19
21
P5
7
9
11
14
16
17
P6
3
6
9
12
14
14

Table 4Panjang daun Kangkung di dalam rumah kaca
jenis perlakuan
Panjang daun Kangkung di dalam rumah kaca minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
2,5
3,8
5
7
8,2
8,8
P2
2,5
3,6
4,7
5,6
6,8
7,3
P3
2
3,5
4
4,8
5,4
6,5
P4
4
5,4
6,8
7,5
8
9,4
P5
2,8
3,8
4
5,5
6,9
7,6
P6
3
4
6,4
7
8
8,7




Table 5Lebar daun Kangkung di dalam rumah kaca
jenis perlakuan
Lebar daun Kangkung di dalam rumah kaca minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
0.625
1.52
4
6.3
9.02
12.32
P2
0.625
1.44
3.76
5.04
7.48
10.22
P3
0.5
1.4
3.2
4.32
5.94
9.1
P4
1
2.16
5.44
6.75
8.8
13.16
P5
0.7
1.52
3.2
4.95
7.59
10.64
P6
0.75
1.6
5.12
6.3
8.8
12.18


Table 6Tinggi Kangkung di luar Rumah kaca
Jenis Perlakuan
Tinggi Kangkung di luar minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
5,8
7,6
13,5
20,7
21
22
P2
8
10,4
18,6
22,3
27
28,2
P3
8,7
11
19,2
24,5
28
28,7
P4
6,2
9,3
17,7
21,5
23
24,5
P5
5,9
8
14,5
20,8
22
23,6
P6
5,7
7,5
14
20
21,5
22,5

Table 7Jumlah daun kangkung di luar rumah kaca
jenis perlakuan
jumlah daun Kangkung diluar minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
5
8
13
14
15
17
P2
6
7
14
16
18
21
P3
4
6
10
15
17
18
P4
7
8
12
16
19
23
P5
8
9
11
14
16
19
P6
4
6
9
12
14
16




Table 8 Data pengukuran Panjang daun Kangkung di luar rumah kaca
jenis perlakuan
Panjang daun Kangkung di luar minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
2
3
5,5
8
8,5
9
P2
3,3
4,5
5,6
6,7
7,5
8,3
P3
2,5
3,5
5,8
6,2
7
7,5
P4
3,6
5,4
6,8
8
9,5
10
P5
3
5
5,8
6,2
7,5
8
P6
2,8
4
6,4
7
8
8,5


jenis perlakuan
Lebar daun Kangkung di luar minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
0,6
3,6
8,25
12
13,6
18
P2
0,99
5,4
8,4
9,7
12
16,6
P3
0,75
4,2
6,38
9,3
11,2
15
P4
1,08
6,48
8,16
12
15,2
20
P5
0,9
6
5,8
9,3
7,5
16
P6
0,84
4,8
6,4
7
12,8
17
Table 9Data Lebar daun Kangkung di luar rumah kaca








Table 10Data Biomasa tanaman kangkung di luar rumah kaca
jenis perlakuan
panjang akar
Berat total
berat akar
P1
40
16,7
8,6
P2
36,8
12,4
6,2
P3
28,3
17,9
8
P4
32,5
8,1
3,6
P5
28,4
19
5,8
P6
42,5
17
8,2


Table 11Data Biomasa tanaman kangkung di dalam rumah kaca
jenis perlakuan
panjang akar
Berat total
berat akar
P1
19
0,003
0,001
P2
21,5
0,005
0,001
P3
14
0,007
0,002
P4
21,5
0,01
0,001
P5
25
0,01
0,002
P6
26
0,008
0,001




















VII.          DOKUMENTASI


Dokumentasi Tanaman
Dokumentasi Tanaman Kangkung
Dokumentasi Tanaman Tropis






Link Lengkap : DI SINI