Laporan Praktikum Nama
:
Mikrobiologi Dasar dan Lingkungan Kelompok :
NIM :
Hari/Tanggal : 10 Mei 2013
Waktu
: 07.30 – 10.50 WIB
PJP : Emil Wahdi. S.si.
Asisten
: Ramdhani
Mega Destri
Genny A
UJI PROBIOTIK
TEKNIK DAN
MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2013
Pendahuluan
Probiotik merupakan suatu produk yang
mengandung mikroba hidup non-patogen, yang diberikan pada hewan atau manusia
untuk memperbaiki laju pertumbuhan, efisiensi konversi ransum, dan meningkatkan
kesehatan hewan atau manusia dengan cara mempengaruhi secara positif
keseimbangan mikroba usus dan mengendalikan mikroba patogen dalam saluran
pencernaan. Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan efek yang
menguntungkan kesehatan hostnya apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup
(FAO/WHO, 2001; FAO/WHO, 2002; ISAPP, 2009) dengan memperbaiki keseimbangan
mikroflora intestinal pada saat masuk dalam saluran pencernaan. Probiotik juga
memproduksi asam laktat, asam asetat, hidrogen peroksida, laktoperoksidase,
lipopolisakarida, dan beberapa antimikrobial lainnya. Probiotik juga
menghasilkan sejumlah nutrisi penting dalam sistem imun dan metabolisme host,
seperti vitamin B, pyridoksin, niasin, asam folat, kobalamin, dan biotin serta
antioksidan penting seperti vitamin K (Sujaya et al. 2008).
Saluran cerna manusia, terutama usus
besar, dihuni lebih dari 500 spesies bakteri baik dan jahat dalam jumlah
triliunan.Berbagai jenis bakteri tersebut ada di dalam tubuh manusia akibat
tempat hidup manusia atau lingkungan memang tidak steril. Itulah sebabnya
dibutuhkan bakteri baik dalam tubuh untuk seimbang. Bakteri baik inilah
yang disebut bakteri probiotik..Biasanya, agar tubuh tetap sehat,
disarankan agar jumlah bakteri baik dalam tubuh jumlahnya lebih banyak
dibandingkan bakteri jahat. Salah satu cara mengupayakannya adalah dengan
menambah jumlah bakteri baik dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung bakteri probiotik (Salminen 2004)
Tujuan
Menentukan
kemampuan bakteri probiotik dalam minuman apakah benar benar mampu mengurangi
bakteri patogen khusunya bakteri Salmonella.sp
didalam pencernaan.
Alat dan Bahan
Alat
alat yang dibutuhkan ialah gelas erlenmayer 250 ml, 10 tabung reaksi, 2 dudukan
tabung reaksi, pipet mikro 100-1000 µm, blue tips, spreader, cawan petri, gelas
piala dan bunsen.
Bahan-bahan yang digunakan adalah
media TSA (tripton soy agar), media
TSB (tripton soy both), aquades yang
telah disterilkan, biakkan bakteri salmonella murni, salmonella dengan yakult,
dan salmonella dengan biakkan probiotik B, dan alkohol 70%.
Prosedur
Biakan Bakteri Salmonella dan prbiotik B masing masing dimasukkan sebanyak 1 loop
kedalam gelas erlenmayer beserta media Tripton
Soy Broth (TSB), begitu juga untuk Yakult. Setelah itu biakan salmonella
tanpa probiotik B (tidak diketahui merknya) dan tanpa yakult dipipet sebanyak
1ml ke dalam tabung reaksi yang telah terisi aquades steril sebanyak 9ml
menggunakan pipet makro. Penambahan tersebut dilakukan secara pengencerean
kuantitatif yaitu 10-1 , 10-2 ,10-3 , 10-4
dan 10-5. Setelah dimasukkan, tabung dikocok agar air dan
bakteri tercampur secara homogen. Untuk pengenceran 10-3 , 10-4
dan 10-5 dilakukan isolasi bakteri dengan metode cawan sebar.
Isolasi dilakukan dengan dipipetnya
0,1 ml biakan yang telah diencerkan kedalam cawan petri yang berisi media Tripton Soy Agar (TSA) yang telah beku
atau mengeras. Masing masing pengenceran dimasukkan ke dalam cawan petri yang
berbeda. Kemudian bakteri disebar dengan metode cawan sebar dengan menggunakan spreader. Hasil ditunggu dengan inkubasi
kurang lebih 24 jam untuk bisa melihat bagaimana hasilnya. Untuk campuran
biakan salmonella dan probiotik B atau yakult juga dilakukan hal yang sama
yaitu pengenceran, isolasi, dan penginkubasian untuk dilihat perbandingan
hasilnya dengan kontrol salmonella tanpa probiotik. Setelah itu koloni dihitung
dengan rumus jika memasuki kategori.
Hasil Data
Pengenceran
|
Jumlah Koloni (CFU/mL)
|
||
Salmonella
sp
|
Salmonella
sp
+ Yakult
|
Salmonella
sp
+ Probiotik B
|
|
10-3
|
TBUD
|
TBUD
|
|
10-4
|
|
|
242 koloni
|
10-5
|
|
|
127 koloni
|
Contoh
perhitungan :
Salmonella sp
Jumlah
bakteri (CFU/mL) = Semua tidak bisa dihitung karena terlalu banyak, dan telah
masuk kedalam kategori TBUD (Terlalu Banyak Untuk Dihitung)
Salmonella sp + Yakult
Jumlah
bakteri (CFU/mL) = jumlah koloni x 1/faktor penegencer x 1/10-1
=136x1/10-4x 1/10-1
=136x105 CFU/mL
Salmonella
sp + Probiotik B
Jumlah
bakteri (CFU/mL) = jumlah koloni x
1/faktor penegencer x 1/10-1
= 127 x 1/10-5 x 1/10-1
= 127 x 106 CFU/mL
Pembahasan
Probiotik yang dipakai adalah Yakult dan probiotik yang belum diketahui
dan dianggap sebagai probiotik B. Dalam yakult terdapat bakteri Lactobacillus casei yang mana bakteri
ini mampu menekan bakteri patogen yang tentu tidak baik untuk pencernaan dalam
tubuh manusia. Sedangkan Probiotik B walaupun belum diketahui bakteri probiotik
apa yang terkandung didalamnya juga mampu menekan pertumbuhan bakteri patogen walaupun
kemampuan menekannya lebih besar yakult dibanding probiotik B yang belum
diketahui ini. Dalam hasil yang tidak significant ini membuktikan kemampuan
bakteri probiotik menekan pertumbuhan bakteri patogen hampir sama dan stabil.
Hasil riset membuktikan bahwa bakteri probiotik bertahan hidup dalam saluran
pencernaan setelah dikonsumsi. Bakteri ini tahan terhadap lisozim, enzim di air
liur, pemecah dinding sel bakteri, asam, asam empedu, untuk sampai di usus
dalam keadaan hidup. Ia mampu melekat pada sel epithelial, dan menjaga
keharmonisan komposisi bakteri saluran pencernaan. Selanjutnya ia membantu
mengatasi intoleransi terhadap laktosa, mencegah diare, sembelit, kanker,
hipertensi, menurunkan kholesterol, menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan
setelah pengobatan antibiotik, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Waspodo 2011).
Bakteri Salmonella adalah bakteri yang menular dengan kecepatan luar
biasa, dan bisa memperburuk dalam waktu yang sangat cepat. Infeksi Salmonella,
disebabkan oleh bakteri Salmonellosis, bisa menyebabkan dehidrasi ekstrim dan
juga kematian. Salmonellosis disebarkan kepada orang-orang dengan memakan
bakteri Salmonella yang mengkontaminasi dan mencemari makanan. Salmonella ada
diseluruh dunia dan dapat mencemari hampir segala tipe makanan. Namun sumber
dari penyakit baru-baru ini melibatkan makanan-makanan seperti telur-telur
mentah, daging mentah, sayur-sayur segar, sereal, dan air yang tercemar. (Hirnawan
2011) hal itu berarti bahwa salmonella termasuk dalam bakteri patogen yang
dapat ditekan pertumbuhannya oleh bakteri balteri probiotik yang baik untuk
pencernaan. Karena pada cawan yang tidak ditambahkan probiotik jumlah koloni
bakteri terlalu banyak hingga masuk kategori TBUD. Sedangakan setelah
menggunakan probiotik jumlah koloni menurun dan dapat dihitung. Sebenarnya
bakteri salmonella terdapat di tubuh seluruh manusia di bumi ini, hanya saja
harus dalam kadar dan batasnya, oleh sebab itu mengonsumsi probiotik memang
disarankan untuk semua orang agar mikroorganisme patogen yang ada dalam tubuh
tidak melebihi batas maksimun kemampuan tubuh.
Mikroorganisme patogen di dalam tubuh akan meningkat pertumbuhannya jika
kondisi tubuh, stamina dan daya tahan tubuh sedang menurun. Suhu udara yang
berfluktuasi juga mempengaruhi mikroorganisme patogen dalam tubuh manusia.
Itulah penyebab adanya penyakit yang ditimbulkan oleh mikroba pada tubuh
manusia. Denagn adanya bakteri penghasil probiotik di dalam tubuh, maka
pertumbuhan mikroorganisme patogen yang melebihi batas maksimum kemampuan tubuh
akan dapat dicegah.
Kesimpulan
Kedua Probiotik yaitu Probiotik A atau yakult dan
probiotik B yang belum diketahui merknya benar benar mampu menekan pertimbuhan
bakteri patogen Salmonella.sp .
Daftar Pustaka
FAO/ WHO. 2002. Guidelines for the
evaluation of probioticsin food. Report of Joint FAO/WHO Working Group on
drafting Guidelines for the evaluation of probiotics in food. Canada (CN) :
London Ontario.
Salminen S, Wright AV. 2004. Lactic Acid
Bacteria. Microbiology and Functional Aspects. 2nd Edition, Revised and
Expanded. New York (US) : Marcell Dekker, Inc.
Sujaya I N, Ramona, Antara NS, dan Nursini NW. 2005. Manual Kerja
Teknik Dasar Biologi Molekuler. Bali
(ID) : UPT Laboratorium Terpadu Biosain dan Bioteknologi. Universitas Udayana.
Waspodo IS. 2011 . Efek probiotik, prebiotik dan synbiotik bagi
kesehatan. Tersedia pada : http://blufitku.blog.com/2011/08/27/efek-probiotik-prebiotik-dan-synbiotik-bagi-kesehatan/
(2013
Mei 30)
0 comments:
Post a Comment