16 August 2014

UJI PROBIOTIK



Laporan Praktikum                                                     Nama                   :
Mikrobiologi Dasar dan Lingkungan                          Kelompok           :
NIM                     :
Hari/Tanggal       : 10 Mei 2013
Waktu                 : 07.30 – 10.50 WIB
PJP                      : Emil Wahdi. S.si.
Asisten                : Ramdhani
      Mega Destri
      Genny A


UJI PROBIOTIK














TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
Pendahuluan
Probiotik merupakan suatu produk yang mengandung mikroba hidup non-patogen, yang diberikan pada hewan atau manusia untuk memperbaiki laju pertumbuhan, efisiensi konversi ransum, dan meningkatkan kesehatan hewan atau manusia dengan cara mempengaruhi secara positif keseimbangan mikroba usus dan mengendalikan mikroba patogen dalam saluran pencernaan. Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan efek yang menguntungkan kesehatan hostnya apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup (FAO/WHO, 2001; FAO/WHO, 2002; ISAPP, 2009) dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal pada saat masuk dalam saluran pencernaan. Probiotik juga memproduksi asam laktat, asam asetat, hidrogen peroksida, laktoperoksidase, lipopolisakarida, dan beberapa antimikrobial lainnya. Probiotik juga menghasilkan sejumlah nutrisi penting dalam sistem imun dan metabolisme host, seperti vitamin B, pyridoksin, niasin, asam folat, kobalamin, dan biotin serta antioksidan penting seperti vitamin K (Sujaya et al. 2008).
Saluran cerna manusia, terutama usus besar, dihuni lebih dari 500 spesies bakteri baik dan jahat dalam jumlah triliunan.Berbagai jenis bakteri tersebut ada di dalam tubuh manusia akibat tempat hidup manusia atau lingkungan memang tidak steril. Itulah sebabnya dibutuhkan bakteri baik dalam tubuh untuk seimbang. Bakteri baik inilah yang disebut bakteri probiotik..Biasanya, agar tubuh tetap sehat, disarankan agar jumlah bakteri baik dalam tubuh jumlahnya lebih banyak dibandingkan bakteri jahat. Salah satu cara mengupayakannya adalah dengan menambah jumlah bakteri baik dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bakteri probiotik (Salminen 2004)
Tujuan
            Menentukan kemampuan bakteri probiotik dalam minuman apakah benar benar mampu mengurangi bakteri patogen khusunya bakteri Salmonella.sp didalam pencernaan.




Alat dan Bahan
            Alat alat yang dibutuhkan ialah gelas erlenmayer 250 ml, 10 tabung reaksi, 2 dudukan tabung reaksi, pipet mikro 100-1000 µm, blue tips, spreader, cawan petri, gelas piala dan bunsen.
            Bahan-bahan yang digunakan adalah media TSA (tripton soy agar), media TSB (tripton soy both), aquades yang telah disterilkan, biakkan bakteri salmonella murni, salmonella dengan yakult, dan salmonella dengan biakkan probiotik B, dan alkohol 70%.

Prosedur
             Biakan Bakteri Salmonella dan prbiotik B masing masing dimasukkan sebanyak 1 loop kedalam gelas erlenmayer beserta media Tripton Soy Broth (TSB), begitu juga untuk Yakult. Setelah itu biakan salmonella tanpa probiotik B (tidak diketahui merknya) dan tanpa yakult dipipet sebanyak 1ml ke dalam tabung reaksi yang telah terisi aquades steril sebanyak 9ml menggunakan pipet makro. Penambahan tersebut dilakukan secara pengencerean kuantitatif yaitu 10-1 , 10-2 ,10-3 , 10-4 dan 10-5. Setelah dimasukkan, tabung dikocok agar air dan bakteri tercampur secara homogen. Untuk pengenceran 10-3 , 10-4 dan 10-5 dilakukan isolasi bakteri dengan metode cawan sebar.
            Isolasi dilakukan dengan dipipetnya 0,1 ml biakan yang telah diencerkan kedalam cawan petri yang berisi media Tripton Soy Agar (TSA) yang telah beku atau mengeras. Masing masing pengenceran dimasukkan ke dalam cawan petri yang berbeda. Kemudian bakteri disebar dengan metode cawan sebar dengan menggunakan spreader. Hasil ditunggu dengan inkubasi kurang lebih 24 jam untuk bisa melihat bagaimana hasilnya. Untuk campuran biakan salmonella dan probiotik B atau yakult juga dilakukan hal yang sama yaitu pengenceran, isolasi, dan penginkubasian untuk dilihat perbandingan hasilnya dengan kontrol salmonella tanpa probiotik. Setelah itu koloni dihitung dengan rumus jika memasuki kategori.





Hasil Data
Pengenceran
Jumlah Koloni (CFU/mL)
Salmonella sp
Salmonella sp + Yakult
Salmonella sp + Probiotik B
10-3
TBUD
TBUD
TBUD
10-4
TBUD
136 koloni
242 koloni
10-5
TBUD
96 koloni
127 koloni




Contoh perhitungan :
Salmonella sp
Jumlah bakteri (CFU/mL) = Semua tidak bisa dihitung karena terlalu banyak, dan telah masuk kedalam kategori TBUD (Terlalu Banyak Untuk Dihitung)

Salmonella sp + Yakult
Jumlah bakteri (CFU/mL)        = jumlah koloni x 1/faktor penegencer x 1/10-1
                                                                                         =136x1/10-4x 1/10-1
                                                                                                  =136x105  CFU/mL
Salmonella sp + Probiotik B
Jumlah bakteri (CFU/mL)       = jumlah koloni x 1/faktor penegencer x 1/10-1
                                                                        = 127 x 1/10-5 x 1/10-1
                                                            = 127 x 106 CFU/mL

Pembahasan
Probiotik yang dipakai adalah Yakult dan probiotik yang belum diketahui dan dianggap sebagai probiotik B. Dalam yakult terdapat bakteri Lactobacillus casei yang mana bakteri ini mampu menekan bakteri patogen yang tentu tidak baik untuk pencernaan dalam tubuh manusia. Sedangkan Probiotik B walaupun belum diketahui bakteri probiotik apa yang terkandung didalamnya juga mampu menekan pertumbuhan bakteri patogen walaupun kemampuan menekannya lebih besar yakult dibanding probiotik B yang belum diketahui ini. Dalam hasil yang tidak significant ini membuktikan kemampuan bakteri probiotik menekan pertumbuhan bakteri patogen hampir sama dan stabil. Hasil riset membuktikan bahwa bakteri probiotik bertahan hidup dalam saluran pencernaan setelah dikonsumsi. Bakteri ini tahan terhadap lisozim, enzim di air liur, pemecah dinding sel bakteri, asam, asam empedu, untuk sampai di usus dalam keadaan hidup. Ia mampu melekat pada sel epithelial, dan menjaga keharmonisan komposisi bakteri saluran pencernaan. Selanjutnya ia membantu mengatasi intoleransi terhadap laktosa, mencegah diare, sembelit, kanker, hipertensi, menurunkan kholesterol, menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan setelah pengobatan antibiotik, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Waspodo 2011).
Bakteri Salmonella adalah bakteri yang menular dengan kecepatan luar biasa, dan bisa memperburuk dalam waktu yang sangat cepat. Infeksi Salmonella, disebabkan oleh bakteri Salmonellosis, bisa menyebabkan dehidrasi ekstrim dan juga kematian. Salmonellosis disebarkan kepada orang-orang dengan memakan bakteri Salmonella yang mengkontaminasi dan mencemari makanan. Salmonella ada diseluruh dunia dan dapat mencemari hampir segala tipe makanan. Namun sumber dari penyakit baru-baru ini melibatkan makanan-makanan seperti telur-telur mentah, daging mentah, sayur-sayur segar, sereal, dan air yang tercemar. (Hirnawan 2011) hal itu berarti bahwa salmonella termasuk dalam bakteri patogen yang dapat ditekan pertumbuhannya oleh bakteri balteri probiotik yang baik untuk pencernaan. Karena pada cawan yang tidak ditambahkan probiotik jumlah koloni bakteri terlalu banyak hingga masuk kategori TBUD. Sedangakan setelah menggunakan probiotik jumlah koloni menurun dan dapat dihitung. Sebenarnya bakteri salmonella terdapat di tubuh seluruh manusia di bumi ini, hanya saja harus dalam kadar dan batasnya, oleh sebab itu mengonsumsi probiotik memang disarankan untuk semua orang agar mikroorganisme patogen yang ada dalam tubuh tidak melebihi batas maksimun kemampuan tubuh.
Mikroorganisme patogen di dalam tubuh akan meningkat pertumbuhannya jika kondisi tubuh, stamina dan daya tahan tubuh sedang menurun. Suhu udara yang berfluktuasi juga mempengaruhi mikroorganisme patogen dalam tubuh manusia. Itulah penyebab adanya penyakit yang ditimbulkan oleh mikroba pada tubuh manusia. Denagn adanya bakteri penghasil probiotik di dalam tubuh, maka pertumbuhan mikroorganisme patogen yang melebihi batas maksimum kemampuan tubuh akan dapat dicegah.
             
Kesimpulan
Kedua Probiotik yaitu Probiotik A atau yakult dan probiotik B yang belum diketahui merknya benar benar mampu menekan pertimbuhan bakteri patogen Salmonella.sp .
Daftar Pustaka
FAO/ WHO. 2002. Guidelines for the evaluation of probioticsin food. Report of Joint FAO/WHO Working Group on drafting Guidelines for the evaluation of probiotics in food. Canada (CN) : London Ontario.
Salminen S, Wright AV. 2004. Lactic Acid Bacteria. Microbiology and Functional Aspects. 2nd Edition, Revised and Expanded. New York (US) : Marcell Dekker, Inc.
Sujaya I N, Ramona, Antara NS, dan Nursini NW. 2005. Manual Kerja
Teknik Dasar Biologi Molekuler. Bali (ID) : UPT Laboratorium Terpadu Biosain dan Bioteknologi. Universitas Udayana.
Waspodo IS. 2011 . Efek probiotik, prebiotik dan synbiotik bagi kesehatan. Tersedia pada : http://blufitku.blog.com/2011/08/27/efek-probiotik-prebiotik-dan-synbiotik-bagi-kesehatan/ (2013 Mei 30)

0 comments:

Post a Comment