16 August 2014

SCREENING MIKROORGANISME DARI USUS RAYAP, KLOALA KATAK, BINTIL AKAR, DAN MIKROBA TANAH




Laporan Praktikum                                                     Nama                   :
Mikrobiologi Dasar dan Lingkungan                          Kelompok           :
NIM                     :
Hari/Tanggal       : 10 Mei 2013
Waktu                 : 07.30 – 10.50 WIB
PJP                      : Emil Wahdi. S.si.
Asisten                : Ramdhani
      Marina
      Genny A


SCREENING MIKROORGANISME DARI USUS RAYAP, KLOALA KATAK, BINTIL AKAR, DAN MIKROBA TANAH













TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

Pendahuluan
Tanah adalah habitat yang sangat kaya akan keragaman mikroorganisme seperti bakteri, aktinomicetes, fungi, protozoa, alga dan virus. Tanah-tanah pertanian yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. (Pelczaar 1986) Pada tanah tedapat bakteri proteolitik adalah bakteri yang memproduksi enzim protease ekstraselular, enzim protease ini diproduksi di dalam sel kemudian dilepaskan ke mediumnya (Abraham et al., 1993). Enzim protease merupakan enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi pemecahan molekul protein dengan cara hidrolisis (Murray  2003). Tanah yang sebagai media tumbuh tanaman juga melakukan simbiosis dengan tanaman yang tumbuh diatasnya, salah satunya denga bintil akar. Bintil akar merupakan organ simbiosis yang mampu melakukan fiksasi N dari udara sehingga tanaman mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan nitrogen dari hasil fiksasi.(Islami 2000). Bintil akar ini biasanya akan terbentuk 15-20 hari setelah tanam, selain sebagai penyerap unsur hara dan penyangga tanaman, pada perakaran merupakan tempat terbentuknya bintil akar yang berfungsi sebagai pabrik alami terfiksasinya nitrogen udara oleh aktivitas bakteri Rhizobium (Tambas dan Rakhman, 1986).
Rayap adalah serangga sosial yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap masih berkerabat dengan semut. Ada 2 macam jenis rayap yaitu rayap kayu kering dan rayap tanah. Jenis  mikroba  pada  rayap yang berperan  dalam penguraian selulosa dapat berupa bakteri atau protozoa yang umumnya terdapat pada saluran pencernaan rayap  (Pelczar,  1986). Selain rayap, masih banyak hewan yang mengandung mikroba pada pencernaannya salah satunya adalah katak, mikroba kemungkinan besar akan ditemukan dalam kloaka katak. Saluran ekskresi katak berakhir pada kloaka. (Zug, 1993).
Tujuan
Untuk mengetahui jenis mikroorganisme protozoa pada kloaka katak, rayap, tanah, dan bintil akar. Serta mengisolasi bakteri jenis protease pada tanah di gedung gunung gede kampus Diploma IPB.


Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan ialah mikroskop cahaya biokuler tabung reaksi, pipet mikro, neraca analitik, alumunium foil, pinset, tip, cawan petri, erlenmeyer, api bunsen, gelas objek, cover glass,
Bahan-bahan yang digunakan ialah sampel tanah yang diambil dari rumah kebun gedung gunung gede kampus Diploma IPB, tanaman kacang-kacangan beserta akar yang terdapat bintil akar, katak, rayap. Bahan pendukungnya ialah aquades steril, media NA (Nutrient Agar) yang telah di tambah susu skim dalam pembuatannya., larutan HCl dan alkohol.

Prosedur Kerja
            Mengisolasi bakteri protease di tanah dimulai dari diambilnya sampel tanah di gedung Gunung Gede kampus Diploma IPB untuk ditimbang sebanyak 1gr. Tanah sebanyak 1 gram tersebut dimasukkan kedam tabung reaksi pertama yang telah diisi oleh aquades steril sebanyak 9mml. Setelah itu aduk homogen untuk diencerkan kedalam tabung reaksi ke dua sebagai pengenceran 10-2 sebanyak 1ml. Pengenceran dilakukan hinggan10-5. Pada tabung pengenceran 10-4 dengan 10-5, masing masing larutan pengenceran tersebut dipipet 1ml ke dalam cawan petri berbeda yang telah berisi media NA (Nutrient Agar) dan Susu Skim. Setelah itu, larutan diratakan dengan metode cawan sebar. Hasilnya ditunngu 24 jam untuk melihat zona bening yang terbentuk.
Penentuan mikroorganisme protozoa pada bintil akar dimulai dengan diambilnya bintil akar pada akar tanaman kacang-kacangan yang utuh. Dipotong sangat tipis di bagian dalam bintil akar. Lalu potongan akar tersebut diletakkan diatas kaca objek, dan ditutup dengan cover glass. Kemudian preparat tersebut diamati bentuk mikroorganisme yang terkandung pada bintil akar tersebut dengan perbesaran4x10 hingga 40x10.
Pengamatan mikoorganisme yang terkandung dalam rayap dimulai dengan diambilnya rayap yang berada di kayu.Kemudian bagiann abdomen pada rayap dipencet rayap sampai mengeluarkan cairan. Cairan abdomen tersebut diletakkan pada kaca objek dan ditutup dengan cover glass.Lalu diamati di mikroskop bagamana bentuk mikroorganisme yang terkandung pada rayap dengan perbesaran 40x10.
Pengamatan mikroorganisme pada kloaka katak cara kerja yang digunakan ialah pertama tama katak diambil, kloaka katak dimasukkan larutan HCl yang sudah dipipet sebanyak 1 ml  dengan menggunakan pipet mikro. Kemudian larutan HCl yanhhg sudah dimasukkan pada kloaka katak dipipet lagi. Larutan HCl  diletakkan diatas kaca objekyang kemudian ditaruh dengan cover glass diatasnya. Bentuk organisme yang ada pada kloaka katak diamati dengan perbesaran mikroskop hingga 40x10.

Data Hasil Pengamatan
Gambar
Keterangan
Gambar protozoa yang terdapat pada kloaka katak dengan perbesaran 400x
Gambar protozoa yang terdapat pada abdomen rayap dengan perbesaran 400x
Gambar mikroba yang terdapat pada bintil akar
Hasil inkubasi mikroba pada pengenceran  tanah 10-5 dengan media NA (nutrient agar) + SMA (skim milk agar). Terdaat zona bening disekitar koloni bakkteri.
Hasil Inkubasi mikroba pada pengenceran tanah 10-4 dengan media NA + susu skim agar. Terdapat zona bening disekitar koloni bakteri.
Pembahasan
Pada hasil percobaan mengisolasi bakteri tanah penghasil protease menunjukan hasil positif, karena terdapat zona bening pada kedua cawan petri yang berisi media NA + SMA. Mikroorganisme dalam tanah yang menghasilkan enzim protease serta uji kemampuan mikroorganisme terhadap kemampuan proteolitik yang ditandai dengan adanya zona bening yang terbentuk. Zona bening tebentuk karena Skim milk agar ini mengandung protein yang tinggi yang kemudian dilisis oleh protease. Sehingga, susu yang dilisis akan pecah dan hanya media nutrient agar yang bening yang dapat terlihat. Protease memegang peran utama didalam banyak fungsi hayati, mulai dari tingkat sel, organ sampai organisme, yaitu dalam melangsungkan reaksi metabolisme, fungsi regulasi dan reaksi-reaksi yang menghasilkan sistem berantai (cascade) untuk menjaga normal homeostatis maupun kondisi patofisiologis abnormal serta proses kematian sel terencana (Rao et al., 1998). Terdapat protease karena lokasinya yang terdapat pada kebun yang sering dilakuakn praktikum. Dimana sudah banyak zat-zat yang terkandung didalamnya karena seringnya perawat atau adanya kegiatan didalmnya.
Berdasarkan hasil yang dilihat dari mikroskop dengan perbesarn 400 kali, dapat dilihat disitu terlihat sel sel dari bintil akar, namun tidak ditemui bakteri atau protozoa yang bergerak. Bakteri yang terdapat pada bintil akar adalah Rhizobia yang merupakan mikroorganisme yang mampu mengubah amonia (NH3 )yang menjadi asam amino yang selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang di perlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang, sedangkan Rhizobia sendiri memperoleh karbohidrat sebagai sumber energi dari tanaman inang (Dwijoseputro, 1992). Namun dalam keadaan tertentu bakteri tersebut dapat di pengaruhi oleh kondisi tanah terutama pH tanah,kondisi fisik ,kimia serta biologi tanah .Selain itu faktor kompetisi merupakan faktor paling keritis yang menghambat kesuksesan inoklasi  Rhizobium (Pujianto, 2001).
Pengamatan yang dilakuakn untuk mengetahui adanya rayap dapat ditarik hasil terdapat warna kecoklatan pada preparat. Warna dari cairan abdomen  yang terdapat protozoa didalamnya. Protozoa yang hidup di dalam rayap dapat mensintesis enzim selulase yang berguna dalam mencerna selulosa dari kayu yang dimakan oleh rayap. Pengamatan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 40X10 ini menunjukkan protozoa namun tidak dapat ditarik apa jenis protozoanya karena bentuknya yang tidak teratur. Namun seharusnya kebanyakan spesies rayap memiliki enzim selulase yang dihasilkan oleh mikroorganisme simbiotik yang hidup pada usus khususnya dihasilkan oleh jenis bakteri dan kapang selulolitik (Hadi 2004). Bakteri selulolitik yang ada di dalam saluran pencernaan rayap pada umumnya memiliki kemampuan dalam mendegradasi selulosa sehingga mudah dicerna oleh rayap.
Yang terakhir, Kloaka katak pada kelompok kami dilakuakn dua kali karena hasil pertama HCl terlalu berlebih sehingga dalam hanya terlihat seperti embun embun air saja, untuk percobaan kedua kahirnya terlihat bentuk protozoa yang berbentuk tidak beraturan namun cenderung lonjong atau oval. Pemberian HCL bertujuan untuk memudahkan pengambilan cairan di dalam kloaka yang terkadang sering mengeras.selain itu juga pemberian HCL juga dapat mempertahankan hidup mikroba pada kloaka katak.

Kesimpulan
            Dapat disimpulkan bahwa terdapat bakteri yang mengandung protease didalam tanah yang diambil di gedung Gunung Gede Kampus Diploma IPB. Serta terdapat protozoa pada abdomen rayap dan kloaka katak dan terdapat mikroba pada bintil akar.

Daftar Pustaka
Abraham AGG, Antoni L, and Añon AC.1993. Proteolytic Activity of Lactobacillus
Bulgaricus Grown in Milk, Journal of Diary Science. La Plata,Argentina
Hadi MM 2004. Teknik Berkebun Kelapa Sawit. Yogyakarta (ID): Adicita.                 
Murray RK, et al . 2003. Biokimia Harper. Alih bahasa: Andry Hartono. Ed.25
Pelczar, M.J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta (ID) : UI Press
Zug, George R. 1993. Herpetology an Introductory Biology of Ampibians and
Reptiles.London (UK) : Academic Press.
           

0 comments:

Post a Comment