Laporan Praktikum
Mikrobiologi Nama
:
Dasar dan Lingkungan Kelompok :
NIM :
Hari/Tanggal : 27 April 2013
Waktu
: 07.30 – 10.50 WIB
PJP : Emil Wahdi. S.Si.
Asisten
: Ramdhani
Mega Destri
Genny A Z
UJI KARAKTERISTIK
TEKNIK DAN
MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2013
A. Pendahuluan
Karakterisasik
dan klasifikasi sebagian besar mikrobia seperti bakteri berdasarkan pada reaksi
enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media,
memproduksi tipe metabolit tertentu yang dideteksi dengan interaksi mikrobia
dengan reagen test yang menghasilkan warna reagen. Reaksi-reaksi dalam sel akan
teridentifikasi dengan melakukan pengujian-pengujian tertentu. Sel akan
memberikan respon sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, misalnya
menghasilkan enzim katalase, enzim gelatinase atau kemampuan untuk
menghidrolisis lemak (Pelczar 1986).
Bakteri
mempertahankan kehidupannya melalui penyesuaian diri terhadap lingkungan demi kelanjutan
generasinya seperti halnya dengan mikroorganisme lainya. Untuk itu,bakteri
bakteri mampu merombak dan menggunakan bahan kimia (dalam bentuklarutan) yang
ada di linkungannya sebagai sumber energi dan zat pembangunan. Setiap jenis
spesies bakteri mempunyai karakterisasi sifat biokimia dan fisiologi yang khas.
Sifat-sifat ini dapat dijadikan acuan dalam proses identifikasi. Olehkarena itu
dalam praktikum kali ini dilakukan uji enzimatik untuk mengetahui karakteristik
sifat dari bakteri (Taringan,1988)
Identifikasi
Bakteri dapat dilakukan dengan beberapa uji antara lain uji dalam
melakukan fermentasi, uji oksidase, produksi katalase, uji motilase dan
uji oksidase (Funke 2004).
B. Tujuan
Mengetahui
karakteristik mikroba dengan uji karakteristik berdasarkan fisiologis dan
biokimia
C. Alat dan Bahan
Alat
yang dibutukan antara lain tentunya alat alat yang menunjang teknik aseptik
dalam praktikum, seperti tisu, lap, dan bunsen. Untuk praktikum kita memerlukan
preparat dan pipet untuk uji oksidase dan katalase, kertas saring untuk uji
oksidase, tabung reaksi untuk uji motilitas, uji gelatin, dan oksidatif/
fermentatif, pipet mikro untuk uji
gelatin, jarum ose untuk uji gelatin,
uji protease, dan uji amilolitik serta jarum ose yang diluruskan untuk uji
motilitas, cawan petri untuk uji protease dan ammilolitik.
Bahannya
yang digunakan biakan bakteri E.coli dan Lactobacillus.sp, P aminometil aniline
oksalat 1% untuk uji oksidase, lalu gelatin sebagai penguji gelatinase, lau
medium TSA dicampur susu sebagai penguji protease, medium TSA dicampur teoung
kanji sebagai penguji amilolitik. Lalu ada medim SIM untuk mnguji motilitas, serta
H2O2 sebagai penguji katalase
D. Prosedur Kerja
Untuk
pengerjaan Oksidase, disiapkan sebuah kaca preparat yang diatasnya di taruh kertas
saring yang telah ditetesi biakan bakteri di dua titik, lalu ditetesi lagi
dengan Aminodimetil namun hanya satu titik, karena satu titiknya lagi sebagai
kontrol. Dan perubahannya dilihat. Jika warnanya berubah dari biru ke ungu maka
bakteri tersebut positif memiliki enzim oksidase.
Yang
kedua adalah uji oksidatif. Pertama tama media dengan campuran Bacto agar 2gr,
K2HPO4 0.3gr, NaCl 5gr, dan Bromtymol Biru 0,08 gr di
dalam tabung reaksi disiapkan sebanyak 2 tabung. Lalu biakan bakteri dimasukkan
kedalam 2 tabung reaksi menggunakan jarum ose yang telah di sterilisasi dengan
cara dibakar, lalu tabung pertama dimasukkan paraffin cair dan tabung kedua
tidak dimassukkan, lalu tutup tabung reaksi. Amati tabung mana yang berubah
warna. Jika yang berubah adalah tabung dengan parafin maka bakteri tersebut
adalah jenis bakteri fermetatif, jika yang berubah yang tidak diberi parafin
makan bakteri tersebut oksidatif, jika keduanya berubah maka fakultatif.
Yang
ketiga Uji motilitas, media SIM (Sulfida
Indol Mutility) disiapkan di dalam tabung reaksi, lalu dimasukkan biakan
bakteri dengan cara meluruskan jarum ose lalu dicelup ke dalam biakkan bakteri
setelah itu celup jarum ose lurus kebawah. Ditunggu 24 jam dan setelah itu
diamati apakah biakkan tersebut menyebar atau hanya segaris lurus sesuai bentuk
jarum ose.
Yang
keempat Uji katalase. Preparat disiapkan lalu ditetesi biakan bakteri
menggunakan mikro pipet, lalu langsung di tetesi larutan H2O2 ,
lalu perubahan diamati apakah tetesan tersebut memiliki
gelemnbung atau tidak.
Uji
fisiologis yang terakhir adalah Uji Gelatin. Gelatin cair dimasukkan kedalam
tabung, lalu biakkan bakteri dimasukkan menggunakan pipet mikro setelah itu
tunggu 24 jam lalu masukkan ke dalam kulkas. Perubahan diamati apakah gelatin
tersebut membeku atau tidak. Jika membeku maka dia tidak memiliki enzim
gelatinase.
Yang
terakhir uji biokimia, yaitu uji protease dan uji amilolitik. Pertama siapakan
media TSA yang telah dicampur susu di cawan petri pertama sebagai uji protease
dan media TSA yang telah dicampur tepung kanji di cawan petri kedua sebagai uji
amilolitik. Biakkan bakteri dimasuukan menggunakan metode cawan gores, yaitu dengan
menggunakan jarum ose yang dicelup kedalam bakteri lalu di gores arah zigzag ke
media agar. Setelah itu biakkan ditunggu 24 jam dan diamati di cawan petri
manakah yang terdapat zona bening pada biakannya. Jika zona bening terdapat
pada cawan yang dicampur susu maka bakteri tersebut positif memiliki enzim
protease. Jika enzim tersebut positif memiliki enzim amilase maka zona bening
terdapat pada media yang dicampur tepung kanji.
E. Data Hasil Pengamatan
1. Uji
Oksidase
Escherichia coli
|
Bacillus.sp
|
Kiri : tidak ditetesi
aminodimetil
Kanan : ditetesi
aminodimetil
Hasil : negatif
oksidase
|
Kiri : tidak ditetesi
aminodimetil
Kanan : tidak
ditetesi aminodimetil
Hasil :positif
oksidase
|
2. Uji
O.F (oksidatif-fermentatif)
Escherichia coli
|
Bacillus.sp
|
Kiri : tanpa parafin
Kanan :dengan parafin
Hasil : Bakteri
anaerob (fermentatif)
|
Atas : dengan parafin
Bawah : tanpa parafin
Hasil : Bakteri
fakultatif
|
3. Uji
Motilitas
Escherichia coli
|
Bacillus.sp
|
Hasil : sedikit
menyabar
|
Hasil : tidak
terlihat apa apa
|
4. Uji
Katalase
Escherichia coli
|
Bacillus.sp
|
Terdapat Gelembung
Hasil : positif
katalase
|
Gelembung lebih
sedikit dibanding E.coli
Hasil : positif
katalase
|
5. Uji
Gelatin
Escherichia coli
|
Bacillus.sp
|
Hasil : gelatin tetap
cair
Tidak mengandung
enzim gelatinase
|
Hasil : Gelatin tetap
cair
Tidak mengandung
enzim gelatinase.
|
6. Uji
Protease
7. Uji
Amilolitik
Escherichia coli
|
Bacillus.sp
|
Hasil :tidak ada zona
bening
Negatif memiliki
enzim amilase
|
Hasil : terdapat zona
bening
Positif memiliki
enzim amilase
|
F. Pembahasan
Pada
uji oksidase digunakan aminodimethylaniline, perubahan koloni menjadi merah menujukkan
tes positif sedangkan perubahan warna koloni menjadi ungu menunjukkan tes
negatif. Melalui kerja enzim pernafasan, Zat warna akan tereduksi danberubah
warna. Dapat dilihat dari hasilnya bahwa bakteri E.coli yang tidak berubah warna menunjukkan tidak adanya enzim
oksidase hal ini bertolak belakang dengan Bacillus.sp
Media
O/F yang merupakan salah satu media yang digunakan untuk pengujian
fisio-metabolisme suatu bakteri yakni untuk mengetahui kemampuan memecah
karbohidrat (glukosa) dalam suasana aerob (oksidatif) atau anaerob
(fermentatif). Hasil reaksi oksidatif akan ditunjukkan bila tabungyang tidak
diberi paraffin berubah menjadi hijau, sedangkan reaksi fermentatif ditunjukkan
dengan perubahan warna kuning pada tabung yang diberi paraffin. Hasil
menujukkan bahwabakteri E.coli hidup
dengan repirasi anaerob karena dia tidak tumbuh di media yang tidak ditutup
dengan parafin, dalam kata lain dia tidak bisa tumbuh dengan keadaan tebuka
karena parafin menutup saluran udaranya. Dan Bacillus termasuk dalam bakteri fakultatif yang mampu berkembang
biak di tempat tanpa oksigen maupun dengan oksigen.
Pada
uji motilitas digunakan media SIM (Sulfida Indol Motility) yang
merupakansalah satu media semi solid yang digunakan untuk pengujian
fisio-metabolisme suatu. Hasiluji
motilitas bakteri diperlihatkan dengan adanya pertumbuhan pada permukaan medium
dan tidak hanya pada bekas pada tusukan. Pada bakteri E.coli terlihat seperti debu debu putih menyebar itu berarti
bakteri ini memiliki alat gerak dan dapat bermotil atau bergerak, namun pada Bacillus tidak terlihat apa apa, ini
disebabkan saat memasukkan jaurm ose ke dalam biakkan bakteri, jarum ose masih
dalam keadaan sangat panas, sehingga bakteri mati.
Pada uji katalase berguna untuk mengetahui ada tidaknya
enzim katalase. Enzim
tersebut merupakan katalisator dalam penguraian
hydrogen-peroksida (H2O2)
untuk menghasilkan oksigen dan air. Adanya gelembung-gelembung menunjukkan reaksi
positif.
Keduanya memang memiliki enzim katalase, namun kandungan enzimnya lebih banyak
terdapat pada E.coli.
Pada uji gelatin digunakan media gelatin. Gelatin
merupakan protein yang
diperoleh dari hidrolisa kolagen yaitu zat pada jaringan
penghubung dan tendon dari
hewan. Gelatin akan terurai oleh jasad renik yang
mempunyai enzim proteolitik.
Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atausuhu kamar dan padat bila
berada di dalam lemari es. Bila gelatin telahdihidrolisa oleh jasad renik akan
tetap bersifat cair meskipun berada di dalam
suhu es. Gelatin yang tidak
mengalami hidrolisa akan membeku, sedangkan yangterhidrolisa akan tetap cair
atau menunjukkan reaksi positif. Menurut Hadioetomo
1993, seharusnya bakteri E.coli
memiliki enzim gelatinase, namun pada praktikum kali ini gelatin yang terdapat
dalam tabung reaksi tidak beku sama sekali, hal ini disebabkan karena waktu
pembekuan dalam kulkas terlalu sebentar.
Protease dan Amilolitik adalah cara
untuk menguji ada atau tidaknya enzim protease dan amilase. Pada media dicampur
susu karena susu mengandung banyak protein, jika protein itu lisis atau
mnunjukkan zona bening maka terdapat enzim protese yang telah melisis atau
memproses protein dari susu tersebut. Lalu dipakai juga tepung kanji karena
tapung kanji mngendung amilum yang tinggi, jadi jika dia memiliki zona bening
maka enzim tersebut memiliki enzim amilase yang telah melisis kandungan amilum
dalam tepung kanji. Kedua bakteri meiliki enzim protease, namun E.coli
jauh lebih banyak megandung enziim tersebut, dibandungkan Bacillus, atau terdapat kemungkinan
jarum ose untuk Bacillus
terkontaminasi dengan E.coli . Berbeda dengan uji amilolitik, E.coli tidak memiliki enzim amilolitik
yang berarti bakteri ini tidak mampu melissa amilum, dan ini berbeda dengan Bacillus.sp
bahwabakteri berbentuk batang dibagi
3 jenis yaitu Non Sporeformingbatang gram positif, Sporeforming batang
gram positif, dan Non Sporeforming batang gram negatif.
Pada Non Sporeforming batang gram positifmerupakan
bakteri penghasil asam laktat, toleransi dengan pHrendah, mikroaerofilik dan
seringkali membentuk bagian predominan mikrofloradan produk yang tertutup
secara vakum, beberapa strain resisten terhadap panasdan bertahan hidup dari
proses pasteurisasi makanan. Pada Sporeforming batang
gram positif dibagimenjadi 2 genus antara lain yaitu bacillus (Aerob/Fakultatif,
Katalase positif) dan Clostridium(Anaerob obligat, Katalase negative).
Pada Non Sporeforming batang gram negative yang
memiliki ciri-ciribersifat aerofilik dan katalase positif, pada umumnya
sensitifterhadap panas, dehidrasi, freezing,pH rendah dan Aw yang
rendah, beberapa diantaranya adalah psikrofildan penyebab terjadinya pembusukan
pada temperatur rendah, termasuk pembusukutama adalah genus Pseudomonas,Achromobacter, Flavobacter,
Proteusdan Holobacterium, termasuk patogen utama diantaranya adalah Salmonella,
Shigela, Vibrio, dan lainsebagainya, beberapa di antaranya hidup di
saluran pencernaan dan menjadiindikator fekal, seperti coliform, fecal
coliform dan E.coli. (Rachdie, 2006)
G. Kesimpulan
Bakteri
E.coli merupakan bakteri yang
memiliki cara hidup fermentatif dan dapat bergerak, memiliki enzim katalase,
protease dan amilase sedangkan Bacillus.sp
merupakan bakteri fakultatif dan tidak bergerak, serta memiliki enzim oksidase,
katalase, dan amilase. Hal ini diuji dengan uji fisiologis dan biokimia.
H. Daftar Pustaka
Pelczar,
M.J. Dan Chan, E.C.S. 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta :UI
Press
Funke
BR, Tortora GJ, Case CL . 2004. Microbiology: an introduction (8th
ed, ed.). Benjamin : Cummings. San Francisco.
Taringan,
J. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Depdikbud.
Hadioetomo,R.S.1993.Teknik
dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi.Jakarta: Gramedia.
Rachdie. 2006.Mikrobiologi Pangan. www. rachdie.blogsome.com. [12 April 2009]
0 comments:
Post a Comment