16 August 2014

UJI KARAKTERISTIK




Laporan Praktikum Mikrobiologi                                Nama                   :
Dasar dan Lingkungan                                                Kelompok           :
NIM                     :
Hari/Tanggal       : 27 April 2013
Waktu                 : 07.30 – 10.50 WIB
PJP                      : Emil Wahdi. S.Si.
Asisten                : Ramdhani
     Mega Destri
     Genny A Z


UJI KARAKTERISTIK






 









TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

A.   Pendahuluan
Karakterisasik dan klasifikasi sebagian besar mikrobia seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media, memproduksi tipe metabolit tertentu yang dideteksi dengan interaksi mikrobia dengan reagen test yang menghasilkan warna reagen. Reaksi-reaksi dalam sel akan teridentifikasi dengan melakukan pengujian-pengujian tertentu. Sel akan memberikan respon sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, misalnya menghasilkan enzim katalase, enzim gelatinase atau kemampuan untuk menghidrolisis lemak (Pelczar 1986).
Bakteri mempertahankan kehidupannya melalui penyesuaian diri terhadap lingkungan demi kelanjutan generasinya seperti halnya dengan mikroorganisme lainya. Untuk itu,bakteri bakteri mampu merombak dan menggunakan bahan kimia (dalam bentuklarutan) yang ada di linkungannya sebagai sumber energi dan zat pembangunan. Setiap jenis spesies bakteri mempunyai karakterisasi sifat biokimia dan fisiologi yang khas. Sifat-sifat ini dapat dijadikan acuan dalam proses identifikasi. Olehkarena itu dalam praktikum kali ini dilakukan uji enzimatik untuk mengetahui karakteristik sifat dari bakteri (Taringan,1988)
Identifikasi Bakteri dapat dilakukan dengan  beberapa uji antara lain uji dalam melakukan fermentasi, uji oksidase, produksi katalase, uji motilase  dan uji oksidase (Funke 2004).

B.   Tujuan
Mengetahui karakteristik mikroba dengan uji karakteristik berdasarkan fisiologis dan biokimia

C.   Alat dan Bahan
Alat yang dibutukan antara lain tentunya alat alat yang menunjang teknik aseptik dalam praktikum, seperti tisu, lap, dan bunsen. Untuk praktikum kita memerlukan preparat dan pipet untuk uji oksidase dan katalase, kertas saring untuk uji oksidase, tabung reaksi untuk uji motilitas, uji gelatin, dan oksidatif/ fermentatif,  pipet mikro untuk uji gelatin, jarum ose  untuk uji gelatin, uji protease, dan uji amilolitik serta jarum ose yang diluruskan untuk uji motilitas, cawan petri untuk uji protease dan ammilolitik.
Bahannya yang digunakan biakan bakteri E.coli dan Lactobacillus.sp, P aminometil aniline oksalat 1% untuk uji oksidase, lalu gelatin sebagai penguji gelatinase, lau medium TSA dicampur susu sebagai penguji protease, medium TSA dicampur teoung kanji sebagai penguji amilolitik. Lalu ada medim SIM untuk mnguji motilitas, serta H2O2 sebagai penguji katalase

D.   Prosedur Kerja
Untuk pengerjaan Oksidase, disiapkan sebuah kaca preparat yang diatasnya di taruh kertas saring yang telah ditetesi biakan bakteri di dua titik, lalu ditetesi lagi dengan Aminodimetil namun hanya satu titik, karena satu titiknya lagi sebagai kontrol. Dan perubahannya dilihat. Jika warnanya berubah dari biru ke ungu maka bakteri tersebut positif memiliki enzim oksidase.
Yang kedua adalah uji oksidatif. Pertama tama media dengan campuran Bacto agar 2gr, K2HPO4 0.3gr, NaCl 5gr, dan Bromtymol Biru 0,08 gr di dalam tabung reaksi disiapkan sebanyak 2 tabung. Lalu biakan bakteri dimasukkan kedalam 2 tabung reaksi menggunakan jarum ose yang telah di sterilisasi dengan cara dibakar, lalu tabung pertama dimasukkan paraffin cair dan tabung kedua tidak dimassukkan, lalu tutup tabung reaksi. Amati tabung mana yang berubah warna. Jika yang berubah adalah tabung dengan parafin maka bakteri tersebut adalah jenis bakteri fermetatif, jika yang berubah yang tidak diberi parafin makan bakteri tersebut oksidatif, jika keduanya berubah maka fakultatif.
Yang ketiga Uji motilitas, media SIM (Sulfida Indol Mutility) disiapkan di dalam tabung reaksi, lalu dimasukkan biakan bakteri dengan cara meluruskan jarum ose lalu dicelup ke dalam biakkan bakteri setelah itu celup jarum ose lurus kebawah. Ditunggu 24 jam dan setelah itu diamati apakah biakkan tersebut menyebar atau hanya segaris lurus sesuai bentuk jarum ose.
Yang keempat Uji katalase. Preparat disiapkan lalu ditetesi biakan bakteri menggunakan mikro pipet, lalu langsung di tetesi larutan H2O2 , lalu perubahan diamati apakah tetesan tersebut memiliki gelemnbung atau tidak.
Uji fisiologis yang terakhir adalah Uji Gelatin. Gelatin cair dimasukkan kedalam tabung, lalu biakkan bakteri dimasukkan menggunakan pipet mikro setelah itu tunggu 24 jam lalu masukkan ke dalam kulkas. Perubahan diamati apakah gelatin tersebut membeku atau tidak. Jika membeku maka dia tidak memiliki enzim gelatinase.
Yang terakhir uji biokimia, yaitu uji protease dan uji amilolitik. Pertama siapakan media TSA yang telah dicampur susu di cawan petri pertama sebagai uji protease dan media TSA yang telah dicampur tepung kanji di cawan petri kedua sebagai uji amilolitik. Biakkan bakteri dimasuukan menggunakan metode cawan gores, yaitu dengan menggunakan jarum ose yang dicelup kedalam bakteri lalu di gores arah zigzag ke media agar. Setelah itu biakkan ditunggu 24 jam dan diamati di cawan petri manakah yang terdapat zona bening pada biakannya. Jika zona bening terdapat pada cawan yang dicampur susu maka bakteri tersebut positif memiliki enzim protease. Jika enzim tersebut positif memiliki enzim amilase maka zona bening terdapat pada media yang dicampur tepung kanji.

E.   Data Hasil Pengamatan
1.     Uji Oksidase
Escherichia coli
Bacillus.sp

Kiri : tidak ditetesi aminodimetil
Kanan : ditetesi aminodimetil
Hasil : negatif oksidase
Kiri : tidak ditetesi aminodimetil
Kanan : tidak ditetesi aminodimetil
Hasil :positif oksidase




2.     Uji O.F (oksidatif-fermentatif)
Escherichia coli
Bacillus.sp

Kiri : tanpa parafin
Kanan :dengan parafin
Hasil : Bakteri anaerob (fermentatif)
Atas : dengan parafin
Bawah : tanpa parafin
Hasil : Bakteri fakultatif

3.     Uji Motilitas
Escherichia coli
Bacillus.sp
Hasil : sedikit menyabar

Hasil : tidak terlihat apa apa






4.     Uji Katalase
Escherichia coli
Bacillus.sp
Terdapat Gelembung
Hasil : positif katalase
Gelembung lebih sedikit dibanding E.coli
Hasil : positif katalase

5.     Uji Gelatin
Escherichia coli
Bacillus.sp
Hasil : gelatin tetap cair
Tidak mengandung enzim gelatinase

Hasil : Gelatin tetap cair
Tidak mengandung enzim gelatinase.





6.     Uji Protease
Escherichia coli
Bacillus.sp

 
 
Hasil : terdapat zona bening
Positif mengandung enzim protease





Hasil : zona bening hampir tidak ada namun terlihat sedikit
Positif, namun kandungannya enzim proteasenya sedikit.

7.     Uji Amilolitik
Escherichia coli
Bacillus.sp
Hasil :tidak ada zona bening
Negatif memiliki enzim amilase




Hasil : terdapat zona bening
Positif memiliki enzim amilase


F.    Pembahasan
Pada uji oksidase digunakan aminodimethylaniline, perubahan koloni menjadi merah menujukkan tes positif sedangkan perubahan warna koloni menjadi ungu menunjukkan tes negatif. Melalui kerja enzim pernafasan, Zat warna akan tereduksi danberubah warna. Dapat dilihat dari hasilnya bahwa bakteri E.coli yang tidak berubah warna menunjukkan tidak adanya enzim oksidase hal ini bertolak belakang dengan Bacillus.sp
Media O/F yang merupakan salah satu media yang digunakan untuk pengujian fisio-metabolisme suatu bakteri yakni untuk mengetahui kemampuan memecah karbohidrat (glukosa) dalam suasana aerob (oksidatif) atau anaerob (fermentatif). Hasil reaksi oksidatif akan ditunjukkan bila tabungyang tidak diberi paraffin berubah menjadi hijau, sedangkan reaksi fermentatif ditunjukkan dengan perubahan warna kuning pada tabung yang diberi paraffin. Hasil menujukkan bahwabakteri E.coli hidup dengan repirasi anaerob karena dia tidak tumbuh di media yang tidak ditutup dengan parafin, dalam kata lain dia tidak bisa tumbuh dengan keadaan tebuka karena parafin menutup saluran udaranya. Dan Bacillus termasuk dalam bakteri fakultatif yang mampu berkembang biak di tempat tanpa oksigen maupun dengan oksigen.
Pada uji motilitas digunakan media SIM (Sulfida Indol Motility) yang merupakansalah satu media semi solid yang digunakan untuk pengujian fisio-metabolisme suatu.  Hasiluji motilitas bakteri diperlihatkan dengan adanya pertumbuhan pada permukaan medium dan tidak hanya pada bekas pada tusukan. Pada bakteri E.coli terlihat seperti debu debu putih menyebar itu berarti bakteri ini memiliki alat gerak dan dapat bermotil atau bergerak, namun pada Bacillus tidak terlihat apa apa, ini disebabkan saat memasukkan jaurm ose ke dalam biakkan bakteri, jarum ose masih dalam keadaan sangat panas, sehingga bakteri mati.
            Pada uji katalase berguna untuk mengetahui ada tidaknya enzim katalase. Enzim tersebut merupakan katalisator dalam penguraian hydrogen-peroksida (H2O2) untuk menghasilkan oksigen dan air. Adanya gelembung-gelembung menunjukkan reaksi positif. Keduanya memang memiliki enzim katalase, namun kandungan enzimnya lebih banyak terdapat pada E.coli.
Pada uji gelatin digunakan media gelatin. Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisa kolagen yaitu zat pada jaringan penghubung dan tendon dari hewan. Gelatin akan terurai oleh jasad renik yang mempunyai enzim proteolitik. Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atausuhu kamar dan padat bila berada di dalam lemari es. Bila gelatin telahdihidrolisa oleh jasad renik akan tetap bersifat cair meskipun berada di dalam suhu es. Gelatin yang tidak mengalami hidrolisa akan membeku, sedangkan yangterhidrolisa akan tetap cair atau menunjukkan reaksi positif. Menurut Hadioetomo 1993, seharusnya bakteri E.coli memiliki enzim gelatinase, namun pada praktikum kali ini gelatin yang terdapat dalam tabung reaksi tidak beku sama sekali, hal ini disebabkan karena waktu pembekuan dalam kulkas terlalu sebentar.
            Protease dan Amilolitik adalah cara untuk menguji ada atau tidaknya enzim protease dan amilase. Pada media dicampur susu karena susu mengandung banyak protein, jika protein itu lisis atau mnunjukkan zona bening maka terdapat enzim protese yang telah melisis atau memproses protein dari susu tersebut. Lalu dipakai juga tepung kanji karena tapung kanji mngendung amilum yang tinggi, jadi jika dia memiliki zona bening maka enzim tersebut memiliki enzim amilase yang telah melisis kandungan amilum dalam tepung kanji. Kedua bakteri meiliki enzim protease, namun E.coli  jauh lebih banyak megandung enziim tersebut, dibandungkan Bacillus, atau terdapat kemungkinan jarum ose untuk Bacillus terkontaminasi dengan E.coli . Berbeda dengan uji amilolitik, E.coli tidak memiliki enzim amilolitik yang berarti bakteri ini tidak mampu melissa amilum, dan ini berbeda dengan Bacillus.sp
            bahwabakteri berbentuk batang dibagi 3 jenis yaitu Non Sporeformingbatang gram positif, Sporeforming batang gram positif, dan Non Sporeforming batang gram negatif. Pada Non Sporeforming batang gram positifmerupakan bakteri penghasil asam laktat, toleransi dengan pHrendah, mikroaerofilik dan seringkali membentuk bagian predominan mikrofloradan produk yang tertutup secara vakum, beberapa strain resisten terhadap panasdan bertahan hidup dari proses pasteurisasi makanan. Pada Sporeforming batang gram positif dibagimenjadi 2 genus antara lain yaitu bacillus (Aerob/Fakultatif, Katalase positif) dan Clostridium(Anaerob obligat, Katalase negative). Pada Non Sporeforming batang gram negative yang memiliki ciri-ciribersifat aerofilik dan katalase positif, pada umumnya sensitifterhadap panas, dehidrasi, freezing,pH rendah dan Aw yang rendah, beberapa diantaranya adalah psikrofildan penyebab terjadinya pembusukan pada temperatur rendah, termasuk pembusukutama adalah genus Pseudomonas,AchromobacterFlavobacter, Proteusdan Holobacterium, termasuk patogen utama diantaranya adalah Salmonella, Shigela, Vibrio, dan lainsebagainya, beberapa di antaranya hidup di saluran pencernaan dan menjadiindikator fekal, seperti coliformfecal coliform dan E.coli. (Rachdie, 2006)

G.  Kesimpulan
Bakteri E.coli merupakan bakteri yang memiliki cara hidup fermentatif dan dapat bergerak, memiliki enzim katalase, protease dan amilase sedangkan Bacillus.sp merupakan bakteri fakultatif dan tidak bergerak, serta memiliki enzim oksidase, katalase, dan amilase. Hal ini diuji dengan uji fisiologis dan biokimia.


H.  Daftar Pustaka
Pelczar, M.J. Dan Chan, E.C.S. 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta :UI Press

Funke BR, Tortora GJ, Case CL . 2004.  Microbiology: an introduction (8th ed, ed.). Benjamin : Cummings. San Francisco.

Taringan, J. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Depdikbud.

Hadioetomo,R.S.1993.Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi.Jakarta: Gramedia.

Rachdie. 2006.Mikrobiologi Pangan. www. rachdie.blogsome.com. [12 April 2009]



0 comments:

Post a Comment