Laporan Praktikum Hari/tanggal : Jum’at,
04 Mei 2012
Mikrobiologi Waktu : 08.00-11.20 WIB
Tempat : Lab.mikrobiologi
PJP :
UJI BIOETANOL
Kelompok : 5 (Lima)
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
Pendahuluan
Bioetanol
adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku
nabati. Dalam buku ini akan dibahas tentang karakterisasi bioetanol, prospek
bioetanol, manfaat dan kebutuhan nasional serta peluang pasarnya. Pembahasan
lebih fokus pada proses pembuatan bioetanol dari mulai penyediaan bahan
baku, proses, aspek fermentasi sampai pada pengawasan mutunya. Bahan baku
meliputi bahan baku sumber gula diantaranya adalah molases dan nira, bahan baku
sumber pati yaitu ubikayu, jagung serta ubi-ubian lain, serta bahan baku sumber
serat (lignoselulosa) diantaranya
tongkol jagung, sekam dan sebagainya. Bab bahan baku juga dibahas bahan
pembantu untuk produksi bioetanol. Proses pembuatan bioetanol dibedakan menjadi
tiga berdasarkan bahan bakunya yaitu bahan baku sumber gula, pati dan serat.
Proses pembuatan bioetanol meliputi aspek fermentasi dan destilasinya. Disamping
itu buku ini juga membahas produk samping, perlengkapan teknis produksi dan
pengawasan dan pengendalian mutu dalam industri bioetanol. Etanol atau
etil alkohol (C2H5OH) adalah cairan tak berwarna yang
jelas, itu adalah biodegradable,toksisitas rendah dan menyebabkan sedikit
pencemaran lingkungan jika tumpah. Etanol membakar untuk menghasilkan karbon
dioksida dan air. Ethanol merupakan bahan bakar beroktan tinggi dan telah menggantikan memimpin sebagai penambah oktan pada
bensin.. Dengan etanol dicampur dengan bensin kita
juga dapat oksigenat campuran bahan bakar sehingga terbakar lebih sempurna dan mengurangi polusi emisi.
Etanol
dapat diproduksi dari biomassa dengan proses hidrolisis dan fermentasi gula.
limbah Biomassamengandung campuran kompleks polimer karbohidrat dari dinding
sel tumbuhan dikenal sebagaiselulosa, hemiselulosa dan lignin. Untuk
memproduksi gula dari biomassa, biomassa adalah pra-diobatidengan asam atau
enzim untuk mengurangi ukuran bahan baku dan untuk membuka struktur
tanaman.Selulosa dan hemiselulosa bagian dipecah (hidrolisis) oleh enzim atau
asam encer menjadi gula sukrosayang kemudian difermentasi menjadi etanol.
Lignin yang juga hadir dalam biomassa biasanya digunakansebagai bahan bakar
untuk boiler pabrik produksi etanol. Ada tiga prinsip metode ekstraksi gula
daribiomassa. Ini adalah terkonsentrasi hidrolisis asam, hidrolisis asam encer
dan hidrolisis enzimatik. Bioetanol
memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan bahan bakar konvensional. Ini berasal
daritanaman yaitu sumberdaya terbarukan dan bukan dari sumber daya yang
terbatas dan tanaman ituberasal dari dapat tumbuh dengan baik di Inggris
(seperti sereal, bit gula dan jagung). Manfaat lain daribahan bakar fosil
adalah emisi gas rumah kaca. Transportasi account jaringan jalan untuk 22%
dariseluruh emisi gas rumah kaca dan melalui penggunaan bioetanol, beberapa
emisi akan berkurangsebagai bahan bakar tanaman menyerap CO2 mereka memancarkan
melalui tumbuh Selain itu,bioetanol blending dengan bensin akan membantu
memperpanjang umur itu mengurangi minyak Inggrismemasok dan menjamin keamanan
bahan bakar yang lebih besar, menghindari ketergantungan padanegara-negara
produsen minyak. Dengan mendorong gunanya bioetanol, perekonomian di
pedesaan juga akan menerima dorongan dari pertumbuhan tanaman diperlukan.
Selain itu, dengan menggunakan bioetanol
dalam mesin yang lebih tua dapat membantu mengurangi jumlah karbon monoksida
yangdihasilkan oleh kendaraan sehingga meningkatkan kualitas udara. Keuntungan
lain dari bioetanolkemudahan yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam
sistem transportasi jalan bahan bakaryang ada. Dalam jumlah sampai dengan 5%,
bioetanol dapat dicampur dengan bahan bakarkonvensional tanpa perlu modifikasi
mesin,. Bioetanol diproduksi terbiasa menggunakan metode,seperti fermentasi dan
dapat didistribusikan menggunakan forecourts bensin yang sama dan system transportasi seperti sebelumnya
Tujuan
Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan bioetanol dengan menggunakan gula
merah, gula pasir, tepung terigu, tepung tapioka, onggok, pisang dan ubi.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum
ini ialah selang aquarium (1 meter), pisau, lem aquarium, talenan, timbangan, bunsen,
korek api, gelas ukur, alat pengebor dan panci.
Bahan yang digunakan dalam paktikum
ini ialah botol aqua masih keadaan steril (belum dibuka) 1,5 mL dan 600 mL, pisang
2 sisir, gula pasir ¼ kg, gula merah, garam halus, onggok, ubi, tepung tapioka
1 kg, tepung terigu 1 kg, dan fermipan.
Prosedur
Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu lalu air mineral
yang berisi 600 ml dikurangi 250 ml sedangkan air mineral yang berisi 1,5 liter
dikurangi setengah botol kemudian air mineral yang berisi setengah dalam botol
kecil dimasukan garam halus secukupnya untuk mensterilkan air, air mineral yang
ada pada botol besar masing masing diberi gula merah, gula pasir, tepung
terigu, tepung tapioka. Untuk pisang, ubi jalar dan singkong sebelumnya perlu
dikupas, dipotong potong kecil, diblender dan terakhir direbus untuk dimasukkan
kedalam botol besar yang kemudian ditambahkan fermipant secukupnya, untuk kedua
air mineral baik yang kecil maupun besar masing masing dihomogenkan. Kemudian
tutup botol yang kecil dilubangi menggunakan alat pengebor sebanyak dua lubang
dan tutup botol yang besar dilubangi satu lubang dan lubang yang satu tersebut
diberi lem plastik kemudian kedua botol dihubungkan dengan selang dari kedua
botol melalui tutup botolnya untuk botol yang kecil selang dicelupkan/dimasukan
sampai dasar botol sedangkan pada botol yang besar selang hanya menempel pada
tutup botol saja dan di beri lem plastik guna menutupi celah yang belum
tertutup selang lalu botol diberi lebel lakukan pengamatan setiap harinya.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
JENIS
|
HARI KE-
|
WARNA
|
GELEMBUNG
|
AROMA
|
Pisang
|
1
|
Kuning keputih-putian dan terdapat
endapan
|
+
|
Beraroma pisang busuk
|
2
|
-
|
Beraroma pisang busuk
|
||
3
|
+
|
Beraroma pisang busuk
|
||
4
|
+
|
Beraroma pisang busuk
|
||
5
|
+
|
Beraroma pisang busuk
|
||
6
|
+
|
Beraroma pisang busuk
|
||
Singkong
|
1
|
Putih tulang dan terdapat endapan
|
+
|
Sedikit berbau
|
2
|
-
|
Sedikit berbau
|
||
3
|
+
|
Sedikit berbau
|
||
4
|
+
|
Sedikit berbau
|
||
5
|
+
|
Sedikit berbau
|
||
6
|
+
|
Sedikit berbau
|
||
Ubi
|
1
|
Kuning gelap, terdapat endapan
|
+
|
-
|
2
|
-
|
-
|
||
3
|
+
|
-
|
||
4
|
+
|
-
|
||
5
|
+
|
-
|
||
6
|
-
|
|||
Gula pasir
|
1
|
Putih keruh, terdapat endapan gula
|
+
|
Aroma gula
|
2
|
-
|
Aroma gula
|
||
3
|
+
|
Aroma gula
|
||
4
|
+
|
Aroma gula
|
||
5
|
+
|
Aroma gula
|
||
6
|
+
|
Aroma gula
|
||
Gula Merah
|
1
|
Coklat orange. Terdapat endapan gula merah yang tidak terlarut
|
++
|
Aroma gula tajam
|
2
|
-
|
Aroma gula tajam
|
||
3
|
+
|
Aroma gula tajam
|
||
4
|
+
|
Aroma gula tajam
|
||
5
|
+
|
Aroma gula tajam
|
||
6
|
+
|
Aroma gula tajam
|
||
Tepung terigu
|
1
|
Putih, atas keruh, dan terdapat
endapan
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
||
3
|
+
|
-
|
||
4
|
+
|
-
|
||
5
|
+
|
-
|
||
6
|
+
|
-
|
||
Tepung patioka
|
1
|
Putih, terdapat endapan
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
||
3
|
+
|
-
|
||
4
|
+
|
-
|
||
5
|
+
|
-
|
||
6
|
+
|
-
|
||
onggok
|
1
|
Putih keruh bagian atas, terdapat
endapan
|
-
|
Bau busuk
|
2
|
-
|
Bau busuk
|
||
3
|
+
|
Bau busuk
|
||
4
|
+
|
Bau busuk
|
||
5
|
+
|
Bau busuk
|
||
6
|
+
|
Bau busuk
|
Keterangan :
+ :
sedikit
++ :
sedang
+++ :
banyak
Gambar I gambar
2
Gula pasir dan gula merah
singkong dan ubi jalar
Gambar 3 Gambar
4
Pisang dan onggok tepung
terigu dan tepung tapioka
Pembahasan
Alkohol adalah
senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam
sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus –OH. Alkohol
dapat dibuat dengan cara fermentasi dengan Sacharomyches Cereviceae. Alkohol sangat
diperlukan bagi kehidupan kita, untuk kosmetik, obat-obatan, dan yang lainnya. Faktor yang mempengaruhi proses fermentasi
adalah pH, suhu, kadar gula, dan yeast. Syarat yeast dapat dipakai dalam
proses fermentasi yaitu mempunyai kemampuan tumbuh
dan berkembang biak dengan cepat dalam substrat
yang sesuai, dapat
menghasilkan enzim dengan cepat untuk mengubah glukosa
menjadi alkohol, mempunyai daya fermentasi yang tinggi
terhadap glukosa, fruktosa, galaktosa, dan
maltosa. Dan tahan terhadap mikroba lain. Fermentasi berarti mendidih. Hal ini
terjadi pada gejala fermentasi, yaitu terlihat gelembung
udara yang merupakan akibat katabolisme anaerobik yang menghasilkan CO2.
Mulanya fermentasi digunakan untuk menunjukkan
proses perubahan glukosa menjadi alkohol yang
berlangsung anaerob. Kemudian berkembang menjadi seluruh
perombakan senyawa organik yang dilakukan mikroorganisme yang melibatkan enzim yang dihasilkannya. Produk fermentasi dapat
digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu produk
biomassa, produk enzim sintetis, produk metabolit
primer dan sekunder serta produk transformasi. Semakin banyak ragi yang ditambahkan, berarti mikroba yang mengurai
glukosa menjadi alkohol juga banyak. Namun jika
penambahan ragi dilakukan terus menerus pada jumlah
subtrat yang tetap, maka hasil fermentasi tidak maksimal. Aktivitas yeast akan
menurun, sehingga kadar alkohol yang dihasilkan sedikit. Bahan dengan konsentrasi
gula tinggi mempunyai efek negatif pada yeast, baik
pada pertumbuhan maupun aktifitas fermentasinya. Apabila terlalu pekat, aktivitas enzim akan terhambat sehingga waktu fermentasinya
lama, disamping itu terdapat sisa gula tidak
terpakai sehingga alkohol yang dihasilkan rendah. Cara pembuatan bioetanol yang
kami praktikumkan yaitu waste atau menggunakan limbah dengan tidak menggunakan
bahan kimia, tidak menggunakan enzim dan tanpa sterillisasi. Dibuat dari gula
merah, gula pasir, pisang, ubi, tepung terigu, tepung tapioka, dan onggok. Dari
bahan bahan tersebut ada yang mengandung pati seperti pisang yang tidak larut
air, cirinya mengendap dan membentuk 2 fraksi yaitu endapan dan cairan, dan ada
yang mengandung glukosa seperti gula merah dan gula pasir yang larut air, bila
glukosa ditambahkan dengan alkohol akan menghasilkan serat. Cara membuat
bioetanol dapat dilakukkan dengan Hidrolisa pati yang menghasilkan glukosa,
dengan menggunakan enzim.H2SO4 (residu sulfat), HCl dan NaOH tetapi cara ini kurang efektif karena
membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar. Dalam pembuatan bioetanol gula
pasir dan gula merah terdiri dari dua tahap utama yaitu hidrolisis dan
fermentasi, hidrolisa adalah proses antara reaktan dengan menggunakan air atau
asam agar suatu persenyawaan pecah terurai sedangkan hidrolisis bertujuan untuk
memecah polisakarida menjadi monosakarida,polisakarida dapat berupa pati yang
diubah menjadi alkohol melalui proses biologi dan kimia. Dari hasil yang didapatkan dalam
pembuatan bioetanol dengan menggunakan gula merah dan gula pasir sejak hari
pertama pembuatan bioetanol setelah diinkubasi beberapa jam gula merah
menghasilkan gelembung yang cukup banyak. Fungsi garam dalam pembuatan bioetanol ini berfungsi
untuk mensterilisasi.
Dari hasil pengamatan untuk pembuatan bioetanol gula pasir dan gula merah dari
hari pertama sampai hari terakhir pengamatan selama 6 hari terdapat gelembung.
Gelembung yang paling banyak terdapat pada perlakuan gula merah,untuk aroma
pada gula pasir dan gula merah tercium aroma gula yang masih pekat. Dari kedua
contoh ini terdapat endapan yang tidak terlalu banyak yang berwarana kecoklat
coklatan.
Pada percobaan
bioetanol menggunakan pisang,singkong,dan ubi jalar yang termasuk dalam pati. Hari
pertama hingga hari terakhir praktikum terdapat gelembung pada setiap
perlakuan. Untuk bioetanol yang menggunakan bahan pisang warna endapan yang
dihasilkan berwarna kuning keputih-putihan,
pada hari pertama praktikum percobaan bahan dasar pisang mengalami ledakan
kecil dikarnakan proses reaksi pada fermentasi pisang yang telah diblender
berjalan dengan cepat dan aroma yang dihasilkan berbau pisang busuk. Untuk
bioetanol yang berbahan singkong menghasilkan endapan yang berwarna putih
tulang dan beraroma sedikit bau. Pada pembuatan etanol pada ubi yang telah
direbus menghasikan endapan berwana kuning gelap dan untuk percobaan ubi tidak
beraroma menyengat (tidak bau).
Pada pembuatan bioetanol yang berbahan
dasar tepung terigu,tepung tapioca dan onggok pada hari pertama belum terdapat
gelembung,gelambung mulai terdapat pada pengamatan di hari ke 3 untuk hari ke
3-6 gelmbung masih terdapat dan
perubahannya tidak terlalu terlihat untuk tepung terigu terdapat endapan
berwarna putih dan larutan menjadi berwarna keruh tanpa beraroma, unruk tepung
tapioca terdpat endapan berwarna putih dan tidak beraroma dan untuk bioetanol
berbahan onggok tetdapat endapan yang berwarna putih dan cairan berwarna keruh
yang menghasikan bau busuk. Reaksi hidrolisis pati berlangsung menurut persamaan
reaksi sebagai berikut :
(C6H10O5)
n+ nH2O n (C6H12O6)
Pati air
glukosa
Reaksi
antara pati dengan air berlangsung sangat lambat, maka untuk memperbesar
kecepatan reaksinya diperlukan penambahan katalisator. Penambahan katalisator
ini berfungsi untuk memperbesar keaktifan air, sehingga reaksi hidrolisis
tersebut berjalan lebih cepat. Katalisator yang sering digunakan adalah asam
sulfat, asam nitrat, dan asam klorida. Dalam reaksi ini menggunakan katalis
asam klorida sehingga persamaan reaksi yang terbentuk sebagai berikut : (C6H10O5)n+
nH2O n(C6H12O6)
Pati air glukosa
Kesimpulan
Pada praktikum uji
bioetanol proses fermentasi yang cepat dan banyak menghasikan gelembung yaitu
bioetanol yang berbahan gula merah karena gula merah lebih cepat terlarut
dengan air dan berasal dari pohon nira yang telah mengandung alcohol maka
reaksinya lebih cepat dari bahan yang lain.
Daftar Pusataka
Alfena, (2009), “Produksi Etanol Menggunakan Mutan Zymomonas
mobilis yang
Arif Jumari, Wusana Agung Wibowo, Handayani2, Indika Ariyani. 2009.
Pembuatan Etanol Dari Jambu
Mete Dengan Metode Fermentasi. .
Dimutasi dengan
Hidroksilamin“, Skripsi, ITS, Surabaya.
M. Samsuri, M. Gozan, R. Mardias, M. Baiquni, H. Hermansyah, A.
Wijanarko1, B. Prasetya2, dan M. Nasikin. 2007. Pemanfaatan Sellulosa Bagas Untuk Produksi Ethanol Melalui Sakarifikasi
Dan Fermentasi Serentak Dengan Enzim Xylanase.
Nadiyah, Krisdianto, Aulia Ajizah. 2005. Kemampuan Bakteri Acetobacter XylinumMengubah Karbohidrat Pada
Limbah Padi (Bekatul) Menjadi Sellulosa.
Putra Asga Elevri dan Surya Rosa Putra. 2006. Produksi Etanol Menggunakan Saccharomyces Cerevisiae .
0 comments:
Post a Comment