Laporan
Praktikum Mikrobiologi Nama :
Dasar
dan Lingkungan Kelompok
:
NIM
:
Hari/Tgl : Jumat, 15-03-2013
Waktu
: 07.30-11.30
PJP
:
METODE HITUNGAN MIKROKOPIS LANGSUNG
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pertumbuhan mikroorganisme
(jasad renik) dapat ditentukan secara kuantitatif dengan metode langsung maupun
metode tidak langsung. Perhitungan metode secara langsung dapat dilakukan
dengan beberapa metode seperti menghitung
jumlah sel menggunakan Pettrof Hauser
Bacteria Counter atau Haemacytometer, atau mengukur kepekatan (turbiditas)
selnya menggunakan spektrofotometer, dan perhitungan langsung biomasa
mikroorganisme. Penghitungan mikroba secara langsung harus dalam medium cair
dan dapat menghitung mikroba yang masih hidup ataupun mati. Perhitungan
langsung (direct count) jumlah sel
atau biomasa mikroorganise, sel dihitung di bawah miksroskop atau dengan
penghitung partikel elektronik.
Metode
hitungan mikroskopis langsung (direct
microscopis count) adalah salah satu metode untuk mengukur jumlah sel
bakteri dengan menggunakan alat Haemacytometer dan bantuan mikroskop.
Keuntungan metode hitungan mikroskopis langsung (direct microscopis count) adalah pelaksanaannya cepat dan tidak
memerlukan banyak peralatan. Kelemahan metode hitungan mikroskopis langsung (direct microscopis count) adalah
tidak bisa membedakan sel-sel yang hidup dari sel-sel yang mati.. Haemacytometer
merupakan alat bantu untuk mengukur mikroorganisme dengan ukuran mikroskopis
secara kuantitatif (secara langsung). Haemacytometer terdiri dari dua puluh
lima kotak besar dan enam belas kotak kecil. Setiap kotak besar terdiri dari
beberapa kotak kecil dengan kedalaman 0.1 mm (Waluyo 2004). Sel bakteri yang
tersuspensi akan memenuhi volume ruang hitung, sehingga jumlah bakteri per
satuan volume dapat diketahui. Rumus perhitungan bakteri:
1.2
Tujuan
untuk
menghitung yeast dengan menggunakan metode hitung mikroskopis langsung dengan
alat haemacytometer.
1.3
Metode
1.3.1
Alat dan bahan:
1.
Mikroskop
2.
Pipet tetes
3.
Cover glass
4.
Counter dan Haemacytometer, serta
5.
Suspensi yeast
1.3.2
Langkah kerja:
1.
Disiapkan terlebih dahulu mikroskop.
2.
Dibersihkan permukaan bidang
Haemacytometer dengan menggunakan alkohol dan dilap dengan tisu.
3.
Haemacytometer diletakkan di meja
mikroskop lalu amati untuk menemukan kotak hitung 16 kotak kecil terlebih
dahul
4.
Diletakkan cover glass di atas permukaan
ruang hitung Haemacytometer.
5.
Disediakan terlebih dahulu suspensi
yeast.
6.
Dipipet suspensi yeast sebanyak 0,1 ml
sampai 0,5 ml dan diletakkan pada ruang hitung Haemacytometer.
7.
Diamati dan dihitung banyaknya sel yeast
pada kotak kecil dengan menggunakan Counter.
8. Dihitung
jumlah sel yeast pada perhitungan lima bidang pandang yang telah ditentukan.
BAB II
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Berikut
ini adalah gambar letak dan tabel jumlah sel yeast yang diamati oleh kelompok 8:
Tabel 1Hasil Pengamatan Lima Bidang
Pandang Sel Yeast
n
|
Jumlah Sel Yeast
|
|
1
|
26 sel
|
|
2
|
31 sel
|
|
3
|
19 sel
|
|
4
|
17 sel
|
|
5
|
22 sel
|
|
Jumlah total
|
115 sel
|
|
Rata-rata ()
|
23 sel
|
|
Perhitungan:
Berdasarkan pengamatan menggunakan
mikroskop perbesaran 4x10 dan 10x10, sudut bidang pandang pertama didapatkan 26
sel, sudut bidang pandang kedua didapatkan 31 sel, sudut bidang pandang ketiga
didapatkan 19 sel, sudut bidang pandang keempat didapatkan 17 sel, dan sudut
bidang kelima didapatkan 22 sel yang menghasilkan jumlah 115 sel, kemudian
dirata-ratakan menjadi 23 sel. Jumlah rata-rata sel tersebut dihitung dengan
menggunakan rumus di atas yang menghasilkan 5.750.000 sel/ml.
Menurut Suriawiria (1985), hal ini menunjukan
sebanyak 5.750.000 sel bakteri yang tersuspensi memenuhi volume ruang
Haemacytometer tersebut. Perhitungan sel bakteri pada permukaan hemositometer
tidak mudah. Hal ini disebabkan penyebaran sel bakteri yang merata di seluruh
permukaan Haemacytometer. Perhitungan sel bakteri secara langsung dengan
Haemacytometer dilakukan dengan menghitung jumlah sel bakteri yang berada di
lima kotak besar.
Ruang hitung terdiri dari 16 kotak besar
dengan luas 1 mm². Satu kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang
dengan panjang 0,2 mm. Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil.
Dengan demikian satu kotak besar tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari
ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel nakteri yang tersuspensi akan memenuhi
volume ruang hitung tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat
diketahui.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan
bahwa dalam praktikum perhitungan mikroba secara langsung menggunakan suspensi
yeast terdapat 5.750.000 sel/ml sel terlihat berwarna hitam yang
terdapat dalam Haemacytometer.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Sonatmo,
Tedja Imas. 2009. Eksperimen Mikrobiologi
dalam Laboratorium. Jakarta: Ardy Agency.
Ø Hadioetomo
RS. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam
Praktek : Teknik dan Prosedur dasar Laboratorium. Jakarta. Gramedia Pusaka
Utama.
Ø
Pelczar, Michael. J. 1986. Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta:
UI-press.
Ø Schelegel,
HG. dan K, Schemidt. 1994. Basic of
Microbiology. 6th Edition.
Canada: Pearson Education.
0 comments:
Post a Comment