15 August 2014

2015 Gunung Rinjani Jadi Geopark Dunia

Tahun 2015 Gunung Rinjani ditargetkan menjadi geopark dunia. Gunung Rinjani merupakan salah satu puncak tertinggi di Indonesia yang terdapat di Nusa Tenggara Barat. Gunung Rinjani juga menjadi salah satu dari 10 puncak gunung terindah di Indonesia. Dengan ketinggian 3.726 meter dpl, mempunyai nilai ekologi dan budaya yang menjadikan layak dinobatkan sebagai geopark dunia.

 


Geopark adalah kawasan geologi (geological heritages) dan kawasan warisan budaya (cultural heritages) yang berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi dan sustainable development. Penetapan geopark dunia dilakukan dalam sidang Global Geoparks Network Bureau, sebuah badan dibawah UNESCO ( United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

Namun geopark tidak hanya sekedar dilihat dari sisi kegunungapian belaka. Faktor budaya dan pola kehidupan masyarakat di sekitarnya ikut menjadi pertimbangan utama. Di mana warga lokal setempat secara aktif terlibat dalam penyelenggaraan pariwisata yang berbasis geologi. Dengan usaha tersebut, masyarakat lokal terangkat pertumbuhan ekonominya.


Rinjani Menyusul Geopark Kaldera Batur?

Sampai saat ini, Indonesia baru memiliki satu situs yang ditetapkan sebagai geopark dunia. Global geopark pertama dan satu-satunya tersebut adalah Gunung Batur di Bali. Gunung Batur ditetapkan sebagai geopark dunia pada Septerber 2012 silam. Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah seluruh geopark di dunia yang saat ini mencapai 100 situs. Dan China menjadi negara dengan jumlah geopark terbanyak, yaitu 29 geopark global. (Baca : Geopark Gunung Batur)

Gunung Rinjani sejak awal telah digadang-gadang menjadi geopark dunia bersama dengan Gunung Batur, Danau Toba, dan Pegunungan Sewu. Gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia ini memiliki nilai warisan geologi yang penting. Rinjani pun merupakan situs warisan alam dengan pesona kaldera, lapangan solfatara, kerucut-kerucut gunung api muda, dan sumber mata air panas yang dimilikinya. Rinjani pun telah memiliki badan pengelola yang melibatkan warga lokal secara aktif yaitu Rinjani Trekking Management Board (RTMB).

Dengan segala potensinya, tidak salah jika Gunung Rinjani diajukan untuk mendapatkan pengakuan Global Geoparks Network Bureau sebagai salah satu geopark dunia. Bahkan usaha-usaha ke arah itu sudah mulai dilakukan semenjak tahun 2008 silam. Namun hingga beberapa kali sidang, ternyata status Gunung Rinjani tak kunjung menjadi geopark dunia. Konon saat itu terkendala dengan dokumen teknis yang tidak kunjung dilengkapi oleh pemerintah daerah.



Calon Geopark Global Lainnya di Indonesia

Gunung Rinjani bukanlah satu-satunya calon penyusul Gunung Batur sebagai geopark dunia di Indonesia. Dua situs lainnya yang juga telah didaftarkan ke Global Geoparks Network adalah Danau Toba di Sumatera Utara dan Pegunung Sewu yang membentang di pesisir pantai selatan mulai dari Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

Di samping itu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendaftarkan juga 4 situs lainnya. Keempat situs tersebut adalah kawasan Merangin-Kerinci-Sorolangun (Jambi), Kepulauan Raja Ampat (Papua), Kawasan Parahyangan-Pangandaran-Bandung Utara (Jawa Barat) serta Kawasan Karst Maros (Sulawesi Selatan).

Semoga saja kesemuanya, termasuk Gunung Rinjani, segera mendapatkan pengakuan sebagai geopark global. Dengan ditetapkannya sebagai geopark dunia, bukan hanya akan menjadi pusat kunjungan bagi geolog yang ingin meneliti kegunungapian, namun juga meningkatkan kunjungan wisatawan dari seantero dunia. Dampaknya adalah pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

0 comments:

Post a Comment