Laporan
Praktikum
Mikrobiologi
dasar dan lingkungan
Nama
:
Nim
:
Kelompok
: 10
Hari/Tanggal
: 7,Maret 2014
Waktu
:13:00
PSP
:Emil Wahdi
Asisten :Ramadhani
:Ivone
KUANTITASI
MIKROBE , HITUNGAN
MIKROSKOPIS
LANGSUNG
TEKNIK
DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM
DIPLOMA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Organisme
mikroskopis adalah organisme yang hanya bisa dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Salah satunya adalah bakteri yang merupakan
organisme mikroskopis. Keadaan bakteri di alam ini ada yang bersifat
menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan bagi kepentingan manusia. Bakteri
yang menguntungkan dan merugikan bagi kepentingan organisme perlu
dipelajari supaya bakteri yang menguntungkan, keberadaannya
(kapasitas jumlahnya) dapat diperbanyak sedangkan untuk bakteri yang merugikan
(patogen) jumlah populasinya dapat ditekan dan dapat dilakukan tindakan
pencegahan atau antisipasi infeksi bakteri tersebut . (Umam, 2008).
Setelah
kita mempelajari bagaimana menumbuhkan suatu koloni bakteri pada minggu
sebelumnya, tentu harus mengatahui kuantitas dan kualitas dari bakteri
tersebut. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah bagaimana mengetahui kuantitas
dari suatu bakteri. Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri,
Terdapat dua metode penghitungan bakteri yaitu metode hitungan mikroskopis
langsung (direct microscopis count) dan metode hitungan tak langsung (indirect
count) dengan hitungan cawan, baik dengan metode penyebaran maupun metode
penuangan.
Dalam
praktikum ini kita akan mengamati banyaknya koloni dalam suatu bakteri dengan
menggunakan Mikroskop cahaya yang mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop cahaya mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa
obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak
pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bias berbentuk
lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat
tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di
bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek
dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
Sedangkan
media yang akan kita gunakan untuk menghitung bakteri secara langsung kita
menggunakan Hemasitometer, yaitu suatu alat yang
dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel/bakteri secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel
yang rendah. Hemasitometer pada mulanya diperuntukkan untuk menghitung sel
darah, yang ditemukan oleh Louis-Charles Malassez.
Penghitungan
konsentrasi sel pada
hemasitometer ini bergantung pada volume dibawah coverslip.Pada
chamber terdapat 16 persegi besar yang memiliki persegi-persegi kecil di
dalamnya, di mana sisi persegi kecil besarnya 0,05 mm. Jika di atas bagian
yang diasah tadi diletakkan sebuah kaca penutup, maka akan terbentuk ruangan
yang tingginya 0,1 mm. Sehingga volume dari satu persegi kecil adalah
0,05*0,05*0,1 mm3=25.10-5 mm3.
Kelebihan
perhitungan sel dengan menggunakan hemasitometer adalah dapat menghitung jumlah
sel yang hidup maupun
yang mati,
tergantung dari pewarna yang digunakan.Misalnya, bila pewarna trypan blue
dicampukan ke dalam larutan sel maka sel yang hidup tidak akan berwarna dan sel
yang mati akan berwarna biru. Kelebihan lainnya adalah morfologi sel
dapat diamati, dapat mengevaluasi homogenitas dan
data mendeteksi kontaminasi.(
Hansen, 2003).
Tujuan
Menghitung Jumlah sel pada sampel
menggunakan teknik hitungan mikroskopis secara langsung
Alat
dan Bahan
Alat
Mikroskop,Hemocytometer,cover
glass,counter, pipet tetes.
Bahan
Suspensi
Yeast/Khamir, Air Sulingan, Tisu, Alchol
Metode
Persiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang
akan kita pergunakan/kitaperlukan,selanjutnya Suasana steril harus diciptakan
dari awal praktikum hingga akhir praktikum tujuanya agar medium dan bakteri
yang akan kita amatiti tidak terkontaminasi. Terlebih dahulu, tangan dicuci dengan sabun
dan dibilas dengan air hingga bersih. Tangan dikeringkan dan kemudian tangan
dan meja dibasahi dengan alcohol 70% hingga tangan dan area kerja steril
serta kering. Haemocytometer dibasahi pula dengan alcohol 70% hingga
Haemocytometer tersebut steril. Mikroskop dihidupkan dan diatur
cahayanya, jangan terlalu terang dan jangan terlalu gelap,mainkan kondensor
sesuai kebutuhan. Haemocytometer diletakkan di atas meja objektif. Lalu
kamar-kamarnya dicari dan diamati di bawah mikroskop dengan menggunakan
perbesaran mikoskop 4x10. Putar knop kasr dan halus hingga mencapai focus, Jika
kamarnya telah ditemukan, khamir diletakkan di atas Haemocytometer dengan
mikropipet dengan volume tertentu yang kita kehendaki. Kemudian khamir diamati
dibawah mikroskop dengan perbesaran yang lebih besar yaitu 10x10 agar lebih
jelas terlihat. Jumlah khamir yang berada di kotak kecil di dalam kamar kaca
dihitung dengan menggunakan bantuan alat penghitung. Perhitungan dilakukan
secara diagonal maupun acak tersetruktur. Setelah dihitung, jumlah khamir
dicatat dan perhitungan dilakukan.
Data
dan Hasil Pengamatan
Dari pengamatn yang kami lakukan pada
tanggal 7,Maret 2014 di peroleh hasil seperti di bawah ini
Titik
1 sebanyak 105
|
Titik
2 sebanyak 57
|
|||
Titik5
sebanyak 128
|
||||
Titik
4 sebanyak 97
|
Titik
3 sebanyak 91
|
Dengan
perhitungan
Total =105+57+128+97+91=478
X=
95,6
Jumlah sel/ml =X.25.
=95,6
= 2390
sel/
Pembahasan
Proses
sterilisasi sangat penting dibutuhkan sebelum memulai maupun mengakhiri sebuah pekerjaan
di laboratorium,Khususnya apabiala kita ingin melakukan percobaan berupa
pengamatan mikro organism,tahap pertama yang mesti dilakukan Alkohol 70% disemprotkan pada tangan dan
meja, bahkan tangan pun sebelumnya harus dicuci dengan sabun terlebih dahulu.
Hal tersebut berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang tak diinginkan agar
mendapatkan pengukuran yang akurat. Setelah itu, Haemocytometer dibasahi dengan
alcohol 70% untuk membersihkan alat tersebut dari kotoran maupun
mikroorganisme, karena pada saat diamati di bawah mikroskop alat harus bersih
dan steril agar pengamatan terlihat jelas oleh mata dan mempermudah perhitungan
mikroba pada saat kita menghitung.
Tersedia
banyak teknik di dalam laboratorium untuk mengukur pertumbuhan mikroba . Alat-alat
yang ada tersebut berkisar dari peralatan yang masih sederhana seperti sebuah
kaca objek dengan olesan yang diwarnai. Selain itu, terdapat pula metode-metode
yang lain dalam pengukuran pertumbuhan mikroba, misalnya dengan metode hitung
cawan, pengukuran kekeruhan dari suatu suspensi, pengukuran dengan menggunakan
membran atau filter molecular dan penentuan berat. Suatu bakteri juga dapat
dihitung secara elektronik yaitu dengan cara memasukkan biakan melalui lubang
yang sangat kecil pada alat penghitung partikel counter. Alat penghitung
tersebut dapat dipakai secara rutin untuk memecah sel darah, namun dapat pula
disesuaikan untuk memecah bakteri (Volk 1993).
Hemasitometer
adalah suatu ruang kaca dengan sisi yang menjulang dan kaca penutup yang akan
menahan cairan tepat 0.1 mm dari atas lantai ruang kaca. Ruang hitung memiliki
total luas permukaan
. Penghitungan konsentrasi sel pada hemasitometer
didasarkan pada volume di bawah kaca penutup. Satu kotak besar memiliki volume
0,0001 ml (panjang x lebar x tinggi = 0,1 cm x 0,1 cm x 0,01 cm = 0,0001
cm3 = 0,0001 ml). Hemasitometer diisi oleh gaya kapiler. Satu tetes dari
larutan campuran sel yang terlarut dengan baik dipipet pada ujung tepi dari
hemasitometer dan kemudian perlahan-lahan dibuang kelebihannya supaya cairan
tertarik masuk ke dalam ruang oleh gaya kapiler.
Khamir adalah mikroorganisme
eukariotik bersel tunggal yang tergolong fungi. Berukuran antara 5 dan 20
mikron. Khamir termasuk organisme uniseluler yang bersifat aerob. Tetapi jenis
khamir fermentatif dapat hidup secara anaerob meski pertumbuhannya lambat.
Umumnya
khamir tumbuh pada makanan yang banyak mengandung gula dan ber pH rendah,
seperti sirup dan buah-buahan. Karenanya khamir sering digunakan dalam proses
fermentasi. Khamir memiliki sekumpulan enzim zymase yang berperan pada
fermentasi senyawa gula. Proses fermentasi ini digunakan dalam proses pembuatan
roti, tape dan anggur. Namun sifat ini juga dapat merugikan, karena khamir
sangat menyukai buah-buahan, sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang tidak
diinginkan sehingga buah tidak dapat dikonsumsi maupun diolah lebih lanjut.
Khamir/Ragi, seperti
kebanyakan jamur, respirasi secara aerobik, tetapi tanpa udara mereka
memperoleh energi dengan fermentasi gula dan karbohidrat untuk memproduksi
etanol dan karbon dioksida. Ketika ragi diberikan dengan baik gula dan oksigen,
koloni tumbuh hingga 20 kali lebih cepat melalui pembelahan sel daripada tanpa
oksigen.
Khamir berkembang biak
dengan pembelahan sel dengan cara pembentukan tunas. Bagi kebanyakan khamir,tunas
dapat berkembang dari setiap bagian permukaan sel induk (pertunasan polar)
tetapi bagi beberapa spesies hanya pada bagian tertentu saja. Pada khamir
dengan pertunasan bipolar pembentukan tunas terbatas pada dua bagian sel yang
berlawanan dan sel berbentuk jeruk atau bentuk apikulat.
Khamir kurang tahan
terhadap suhu tinggi dibandingkan dengan kapang, Suhu optimum untuk
pertumbuhannya adalah 20-38 oC. Dan pada suhu 100oC
yeast dan sporanya dapat mati. karena itu pemanasan menjadi cara yang efektif
untuk membunuh khamir. Khamir banyak digunakan dalam industri pangan, terutama
dari genus Saccharomyces.
Setelah, khamir
diteteskan pada kamar bagian atas Haemocytometer dengan volume tertentu menggunakan mikropipet,.
Lalu ditutup bagian kamar yang sudah diletakkan khamir dengan kaca tipis.
Perbesaran 4x10 pada mikroskop akan menghasilkan gambar yang buram, sehingga
diperlukan perbesaran yang lebih yaitu 10x10. Perbesaran 100 kali, tentu akan
menghasilkan gambar yang terlihat jelas terutama pada bagian kamar
Haemocytometer. Gambar yang terlihat jelas tersebut didapatkan dengan mengatur
kenop mikro yang ada pada bagian samping mikroskop sehingga gambar terlihat
focus dan tentu dengan bantuan cahaya yang sedikit redup. Satu kotak besar yang
menyusun kamar, terdapat 16 kotak kecil didalamnya sehingga kotak kecil dalam
kamar berjumlah 400 buah. Setelah khamir yang berhamburan pada kamar
Haemocytometer terlihat jelas, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan
alat bantu perhitungan jumlah mikroorganisme yang sedang diamati di bawah
mikroskop. Khamir akan memecah dan membentuk sel atau bulatan-bulatn kecil yang
memisah satu sama lain. Lalu ada juga yang bergabung dari dua sampai tiga sel
menjadi satu sel saja membentuk koloni, namun jika koloni tersebut masih
terlihat gabungan beberapa sel, koloni tersebut tetap dihitung tiga sel, bukan
satu sel. Perhitungan pun juga berdasarkan pengambilan sampel secara acal yaitu
dengan cara menghitung titik kiri atas, titik kanan atas, titik tengah, titik
kiri bawah, dan titik kanan bawah.
Perhitungan
mendapatkan hasil titik kiri atas, titik
kanan atas, titik tengah, titik kiri bawah, dan titik kanan bawah berturut-turut terdapat khamir
sebanyak 105,57,128,97,91. Perhitungan dilakukan denga rumus seperti
perhitungan pada data dan hasil pengamatan, yaitu
Jumlah sel per
ml= = Jumlah sel.25.
Jumlah sel yang
telah dihitung dalam percobaan ialah 478 sel. Sedangkan 25 yaitu jumlah kotak
besar yang ada di kamar Haemocytometer. Setelah melakukan perhitungan, terdapat
2390
sel/
sel khamir pada Haemocytometer .
Simpulan
Berdasarkan
data dan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat megetahui
cara perhitungan mikroba secara langsung. Terdapat kurang lebih 2390
sel/
sel khamir yag terdapat di kamar Haemocytometer yang
kita amati
Daftar
Pustaka
-2008.
Mikroskop dan Penggunaannya. Diambil pada tanggal 12 Maret 2014, dari
-Hansen,
2003, Hemacytometer, http://www.animal.ufl.edu/hansen/protocols/
hemacytometer.htm. Tanggal akses: 5 November 2011.
-Kurniawan Sodikin .2010, Haemocytometer.
[terhubung http://www.sodiycxacun.web.id/2010/08/haemocytometer.html#axzz1ZS1O7adR. [14 Maret 2014: 16 :50]
-Volk. 1993. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Jakarta : Erlangga.
0 comments:
Post a Comment