13 August 2014

KUANTITAS MIKROBA , HITUNGAN MIKROSKOPIS LANGSUNG.



Laporan Praktikum
Mikrobiologi dasar dan lingkungan
Nama               :
Nim                :
Kelompok      : 10
Hari/Tanggal : 7,Maret 2014
Waktu            :13:00
PSP                :Emil Wahdi
Asisten           :Ramadhani
                       :Ivone

KUANTITASI MIKROBE , HITUNGAN
MIKROSKOPIS LANGSUNG






TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014





PENDAHULUAN

Organisme mikroskopis adalah organisme yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Salah satunya adalah bakteri yang merupakan organisme mikroskopis. Keadaan bakteri di alam ini ada yang bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan bagi kepentingan manusia. Bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kepentingan organisme perlu dipelajari  supaya bakteri yang menguntungkan, keberadaannya (kapasitas jumlahnya) dapat diperbanyak sedangkan untuk bakteri yang merugikan (patogen) jumlah populasinya dapat ditekan dan dapat dilakukan tindakan pencegahan atau antisipasi  infeksi bakteri tersebut .          (Umam, 2008).
Setelah kita mempelajari bagaimana menumbuhkan suatu koloni bakteri pada minggu sebelumnya, tentu harus mengatahui kuantitas dan kualitas dari bakteri tersebut. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah bagaimana mengetahui kuantitas dari suatu bakteri. Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri, Terdapat dua metode penghitungan bakteri yaitu metode hitungan mikroskopis langsung (direct microscopis count) dan metode hitungan tak langsung (indirect count) dengan hitungan cawan, baik dengan metode penyebaran maupun metode penuangan.
Dalam praktikum ini kita akan mengamati banyaknya koloni dalam suatu bakteri dengan menggunakan Mikroskop cahaya yang mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop cahaya mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bias berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
Sedangkan media yang akan kita gunakan untuk menghitung bakteri secara langsung kita menggunakan Hemasitometer, yaitu  suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel/bakteri  secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah. Hemasitometer pada mulanya diperuntukkan untuk menghitung sel darah, yang ditemukan oleh Louis-Charles Malassez.
Penghitungan konsentrasi sel pada hemasitometer ini bergantung pada volume dibawah coverslip.Pada chamber terdapat 16 persegi besar yang memiliki persegi-persegi kecil di dalamnya, di mana sisi persegi kecil besarnya 0,05 mm. Jika di atas bagian yang diasah tadi diletakkan sebuah kaca penutup, maka akan terbentuk ruangan yang tingginya 0,1 mm. Sehingga volume dari satu persegi kecil adalah 0,05*0,05*0,1 mm3=25.10-5 mm3.
Kelebihan perhitungan sel dengan menggunakan hemasitometer adalah dapat menghitung jumlah sel yang hidup maupun yang mati, tergantung dari pewarna yang digunakan.Misalnya, bila pewarna trypan blue dicampukan ke dalam larutan sel maka sel yang hidup tidak akan berwarna dan sel yang mati akan berwarna biru. Kelebihan lainnya adalah morfologi sel dapat diamati, dapat mengevaluasi homogenitas dan data mendeteksi kontaminasi.( Hansen, 2003).

Tujuan

            Menghitung Jumlah sel pada sampel menggunakan teknik hitungan mikroskopis secara langsung

Alat dan Bahan

Alat
Mikroskop,Hemocytometer,cover glass,counter, pipet tetes.
Bahan
Suspensi Yeast/Khamir, Air Sulingan, Tisu, Alchol

Metode

    Persiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan kita pergunakan/kitaperlukan,selanjutnya Suasana steril harus diciptakan dari awal praktikum hingga akhir praktikum tujuanya agar medium dan bakteri yang akan kita amatiti tidak terkontaminasi.  Terlebih dahulu, tangan dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga bersih. Tangan dikeringkan dan kemudian tangan dan meja dibasahi dengan alcohol 70% hingga tangan dan area kerja  steril serta kering. Haemocytometer dibasahi pula dengan alcohol 70% hingga Haemocytometer tersebut steril. Mikroskop dihidupkan dan diatur  cahayanya, jangan terlalu terang dan jangan terlalu gelap,mainkan kondensor sesuai kebutuhan. Haemocytometer diletakkan di atas meja objektif. Lalu kamar-kamarnya dicari dan diamati di bawah mikroskop dengan menggunakan perbesaran mikoskop 4x10. Putar knop kasr dan halus hingga mencapai focus, Jika kamarnya telah ditemukan, khamir diletakkan di atas Haemocytometer dengan mikropipet dengan volume tertentu yang kita kehendaki. Kemudian khamir diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran yang lebih besar yaitu 10x10 agar lebih jelas terlihat. Jumlah khamir yang berada di kotak kecil di dalam kamar kaca dihitung dengan menggunakan bantuan alat penghitung. Perhitungan dilakukan secara diagonal maupun acak tersetruktur. Setelah dihitung, jumlah khamir dicatat dan perhitungan dilakukan.

Data dan Hasil Pengamatan

Dari pengamatn yang kami lakukan pada tanggal 7,Maret 2014 di peroleh hasil seperti di bawah ini
Titik 1 sebanyak 105



Titik 2 sebanyak 57







Titik5 sebanyak 128







Titik 4 sebanyak 97



Titik 3 sebanyak 91










 Dengan perhitungan  
Total =105+57+128+97+91=478
X= 95,6
    Jumlah sel/ml =X.25.
    =95,6
     = 2390  sel/




Pembahasan
                Proses sterilisasi sangat penting dibutuhkan sebelum memulai maupun mengakhiri sebuah pekerjaan di laboratorium,Khususnya apabiala kita ingin melakukan percobaan berupa pengamatan mikro organism,tahap pertama yang mesti dilakukan  Alkohol 70% disemprotkan pada tangan dan meja, bahkan tangan pun sebelumnya harus dicuci dengan sabun terlebih dahulu. Hal tersebut berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang tak diinginkan agar mendapatkan pengukuran yang akurat. Setelah itu, Haemocytometer dibasahi dengan alcohol 70% untuk membersihkan alat tersebut dari kotoran maupun mikroorganisme, karena pada saat diamati di bawah mikroskop alat harus bersih dan steril agar pengamatan terlihat jelas oleh mata dan mempermudah perhitungan mikroba pada saat kita menghitung.
Tersedia banyak teknik di dalam laboratorium untuk mengukur pertumbuhan mikroba . Alat-alat yang ada tersebut berkisar dari peralatan yang masih sederhana seperti sebuah kaca objek dengan olesan yang diwarnai. Selain itu, terdapat pula metode-metode yang lain dalam pengukuran pertumbuhan mikroba, misalnya dengan metode hitung cawan, pengukuran kekeruhan dari suatu suspensi, pengukuran dengan menggunakan membran atau filter molecular dan penentuan berat. Suatu bakteri juga dapat dihitung secara elektronik yaitu dengan cara memasukkan biakan melalui lubang yang sangat kecil pada alat penghitung partikel counter. Alat penghitung tersebut dapat dipakai secara rutin untuk memecah sel darah, namun dapat pula disesuaikan untuk memecah bakteri (Volk 1993).
            Hemasitometer adalah suatu ruang kaca dengan sisi yang menjulang dan kaca penutup yang akan menahan cairan tepat 0.1 mm dari atas lantai ruang kaca. Ruang hitung memiliki total luas permukaan . Penghitungan konsentrasi sel pada hemasitometer didasarkan pada volume di bawah kaca penutup. Satu kotak besar memiliki volume 0,0001 ml (panjang x lebar x tinggi = 0,1 cm x 0,1 cm x 0,01 cm = 0,0001 cm3 = 0,0001 ml). Hemasitometer diisi oleh gaya kapiler. Satu tetes dari larutan campuran sel yang terlarut dengan baik dipipet pada ujung tepi dari hemasitometer dan kemudian perlahan-lahan dibuang kelebihannya supaya cairan tertarik masuk ke dalam ruang oleh gaya kapiler.
Khamir adalah mikroorganisme eukariotik bersel tunggal yang tergolong fungi. Berukuran antara 5 dan 20 mikron. Khamir termasuk organisme uniseluler yang bersifat aerob. Tetapi jenis khamir fermentatif dapat hidup secara anaerob meski pertumbuhannya lambat.
Umumnya khamir tumbuh pada makanan yang banyak mengandung gula dan ber pH rendah, seperti sirup dan buah-buahan. Karenanya khamir sering digunakan dalam proses fermentasi. Khamir memiliki sekumpulan enzim zymase yang berperan pada fermentasi senyawa gula. Proses fermentasi ini digunakan dalam proses pembuatan roti, tape dan anggur. Namun sifat ini juga dapat merugikan, karena khamir sangat menyukai buah-buahan, sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan sehingga buah tidak dapat dikonsumsi maupun diolah lebih lanjut.
Khamir/Ragi, seperti kebanyakan jamur, respirasi secara aerobik, tetapi tanpa udara mereka memperoleh energi dengan fermentasi gula dan karbohidrat untuk memproduksi etanol dan karbon dioksida. Ketika ragi diberikan dengan baik gula dan oksigen, koloni tumbuh hingga 20 kali lebih cepat melalui pembelahan sel daripada tanpa oksigen.
Khamir berkembang biak dengan pembelahan sel dengan cara pembentukan tunas. Bagi kebanyakan khamir,tunas dapat berkembang dari setiap bagian permukaan sel induk (pertunasan polar) tetapi bagi beberapa spesies hanya pada bagian tertentu saja. Pada khamir dengan pertunasan bipolar pembentukan tunas terbatas pada dua bagian sel yang berlawanan dan sel berbentuk jeruk atau bentuk apikulat.
Khamir kurang tahan terhadap suhu tinggi dibandingkan dengan kapang, Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah 20-38 oC. Dan pada suhu 100oC yeast dan sporanya dapat mati. karena itu pemanasan menjadi cara yang efektif untuk membunuh khamir. Khamir banyak digunakan dalam industri pangan, terutama dari genus Saccharomyces.

            Setelah, khamir diteteskan pada kamar bagian atas Haemocytometer  dengan volume tertentu menggunakan mikropipet,. Lalu ditutup bagian kamar yang sudah diletakkan khamir dengan kaca tipis. Perbesaran 4x10 pada mikroskop akan menghasilkan gambar yang buram, sehingga diperlukan perbesaran yang lebih yaitu 10x10. Perbesaran 100 kali, tentu akan menghasilkan gambar yang terlihat jelas terutama pada bagian kamar Haemocytometer. Gambar yang terlihat jelas tersebut didapatkan dengan mengatur kenop mikro yang ada pada bagian samping mikroskop sehingga gambar terlihat focus dan tentu dengan bantuan cahaya yang sedikit redup. Satu kotak besar yang menyusun kamar, terdapat 16 kotak kecil didalamnya sehingga kotak kecil dalam kamar berjumlah 400 buah. Setelah khamir yang berhamburan pada kamar Haemocytometer terlihat jelas, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan alat bantu perhitungan jumlah mikroorganisme yang sedang diamati di bawah mikroskop. Khamir akan memecah dan membentuk sel atau bulatan-bulatn kecil yang memisah satu sama lain. Lalu ada juga yang bergabung dari dua sampai tiga sel menjadi satu sel saja membentuk koloni, namun jika koloni tersebut masih terlihat gabungan beberapa sel, koloni tersebut tetap dihitung tiga sel, bukan satu sel. Perhitungan pun juga berdasarkan pengambilan sampel secara acal yaitu dengan cara menghitung titik kiri atas, titik kanan atas, titik tengah, titik kiri bawah, dan titik  kanan bawah.
Perhitungan mendapatkan hasil  titik kiri atas, titik kanan atas, titik tengah, titik kiri bawah, dan titik  kanan bawah berturut-turut terdapat khamir sebanyak 105,57,128,97,91. Perhitungan dilakukan denga rumus seperti perhitungan pada data dan hasil pengamatan, yaitu
Jumlah sel per ml=    = Jumlah sel.25.


Jumlah sel yang telah dihitung dalam percobaan ialah 478 sel. Sedangkan 25 yaitu jumlah kotak besar yang ada di kamar Haemocytometer. Setelah melakukan perhitungan, terdapat 2390  sel/ sel khamir pada Haemocytometer .

Simpulan
Berdasarkan data dan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat megetahui cara perhitungan mikroba secara langsung. Terdapat kurang lebih 2390  sel/ sel khamir yag terdapat di kamar Haemocytometer yang kita amati

Daftar Pustaka
-2008. Mikroskop dan Penggunaannya. Diambil pada tanggal 12 Maret 2014, dari
-Hansen, 2003, Hemacytometer, http://www.animal.ufl.edu/hansen/protocols/ hemacytometer.htm. Tanggal akses: 5 November 2011.
-Kurniawan Sodikin .2010, Haemocytometer. [terhubung http://www.sodiycxacun.web.id/2010/08/haemocytometer.html#axzz1ZS1O7adR. [14 Maret 2014: 16 :50]
-Volk. 1993. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Erlangga.




0 comments:

Post a Comment