Konsumsi bensin dunia akan mulai turun pada 2021. Dalam periode 2014 hingga 2035, penurunan konsumsi bensin mencapai 4%. Hal ini terungkap dari analisis Navigant Research yang dirilis Senin (4/8).
Menurut Navigant, dunia mulai menyadari dampak negatif ketergantungan atas minyak untuk transportasi terhadap ekonomi dan lingkungan. Sehingga banyak negara yang telah menciptakan kebijakan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil ini.
Kebijakan tersebut diantaranya adalah dengan memberikan subsidi terhadap bahan bakar alternatif, bahan bakar nabati dan meningkatkan standar efisiensi konsumsi bahan bakar untuk kendaraan-kendaraan baru.
Menurut Navigant Research, konsumsi bensin (gasoline) untuk transportasi darat akan terus naik hingga 2021, mencapai 367,3 miliar galon (1,39 triliun liter) per tahun, namun mulai menurun menjadi 348,1 miliar galon per tahun pada 2035.
“Dampak perubahan iklim akan mendorong terciptanya kerja sama internasional untuk mitigasi, termasuk dengan mengurangi konsumsi minyak di sektor transportasi,” ujar Scott Shepard, peneliti dari Navigant Research. “Pasar kendaraan dan bahan bakar sudah mulai mendukung upaya ini dengan melirik ke bahan bakar alternatif – termasuk listrik, gas alam dan biodiesel – sehingga berpengaruh pada permintaan minyak dunia.”
Walaupun pasar kendaraan listrik tumbuh dengan sehat, dampak pengurangan konsumsi bensin terbesar datang dari aksi efisiensi bahan bakar, akibat perubahan bentuk mobil dan sistem pembakaran mobil.
Untuk memenuhi standar efisiensi bahan bakar baru, produsen mobil, menurut Navigant melakukan sejumlah aksi diantaranya mengurangi berat kendaraan, mengurangi volume mesin dan memerbaiki sistem kelistrikan kendaraan.
0 comments:
Post a Comment