Laporan
Praktikum
Mikrobiologi
dasar dan lingkungan
Nama
:------------
Nim
:------------
Kelompok
: 4 dan 5
Hari/Tanggal :23 Mei 2014
Waktu
:13:00
PSP
:Emil Wahdi
Asisten :Ramadhani
:Ivone
SCREENING MIKROORGANISME DARI
USUS RAYAP DAN
MIKROBA TANAH
TEKNIK
DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM
DIPLOMA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2014
Pendahuluan
Tanah merupakan tempat tinggal untuk bermacam-macam
binatang kecil. Binatang ini melakukan proses pembusukan sisa tanaman sehingga
menjadi unsur hara dan menggali lubang serta terowongan yang menyebabkan
terbentuknya saluran peredaran air dan udara di dalam tanah.
Dengan menggali tanah, binatang-binatang kecil
mencampur lapisanl-apisan tanah. Tanah yang sehat mempunyai berbagai jenis
binatang (bio-diversitas tinggi). Dominasi oleh salah satu jenis binatang
merupakan tanda adanya kemungkinan ketidak-seimbangan pada tanah tersebut.
Misalnya, terlalu banyak atau terlalu sedikit air. Penggunaan pestisida juga
bisa merusak keseimbangan biologis tanah.
Binatang yang sering ditemukan di dalam atau di atas
permukaan tanah adalah semut , cacing, ular, kumbang, laba-laba, tikus,
jangkrik, lipan dan sebagainya. Di dalam tanah terdapat berbagai jenis biota
tanah, antara lain mikroba (bakteri,fungi, aktinomisetes, mikroflora, dan
protozoa) serta fauna tanah. Masing-masing biota tanah mempunyai fungsi yang
khusus. Dalam kaitannya dengan tanaman,mikroba sangat berperan dalam membantu
pertumbuhan tanaman melalui penyediaan hara (mikroba penambat N, pelarut P),
membantu penyerapan hara (cendawan mikoriza arbuskula), memacu pertumbuhan
tanaman (penghasil hormon), dan pengendali hama-penyakit (penghasil antibiotik,
antipatogen). Demikian pula fauna tanah, setiap grup fauna mempunyai fungsi
ekologis yang khusus.
Grup-grup fauna tanah yang menguntungkan antara lain
yang berperan sebagai saprofagus, yaitu fauna pemakan sisa-sisa organik
sehingga mempercepat proses dekomposisi dan mineralisasi serta meningkatkan
populasi mikroba tanah,lalu geofagus, yaitu fauna pemakan campuran tanah dan
sisa organik, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan porositas,dan
membantu penyebaran hara,memperbaiki proses hidrologi tanah, dan meningkatkan
pertukaran udara di dalam tanah; dan predator, yaitu fauna pemakan organisme
pengganggu sehingga berperan sebagai pengendali populasi hama-penyakit tanaman.
Biota tanah memegang peranan penting dalam siklus hara di dalam tanah, sehingga
dalam jangka panjang sangat mempengaruhi keberlanjutan produktivitas lahan.
Rayap termasuk binatang Arthropoda, kelas insecta
yang berasal dari ordo isoptera (Bhs Yunani, "iso" berarti sama dan
"ptera" berarti sayap) yang dalam perkembangan hidupnya mengalami
metamorphosa gradual atau bertahap. Rayap merupakan serangga yang hidup dalam
kelompok sosial dengan sistem kasta yang berkembang sempurna.. Nama ini mengacu
pada kasta reproduksi dimana mereka memiliki sepasang sayap dengan bentuk dan
ukuran antara sayap depan dan sayap belakang yang sama.
Di alam bebas rayap berperan penting sebagai penjaga
keseimbangan alam dengan cara menghancurkan kayu dan mengembalikannya sebagai
"hara" ke dalam tanah.Terdapat
beberapa jenis rayap menurut tempat hidupnya yaitu rayap tanah, pohon,
subteran, dan rayap kayu. Perbedaan antara rayap tanah dan kayu adalah tempat
hidup rayap tersebut, pada rayap tanah hidup di tanah sedangkan rayap kayu
biasa hidup di kayu. Diantara kedua jenis rayap tersebut, rayap kayu merupakan
serangga yang sangat merugikan bagi umat manusia. Serangga ini bisa memakan
perabot rumah tangga yang terbuat dari kayu. Umumnya serangan rayap kayu tidak
secara langsung dapat diketahui, Karena rayap ini bersarang di dalam kayu dan
memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian
secara ekonomi.
Jamur adalah organisme
yang sel-selnya berinti sejati, berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak
berklorofil, dinding selnya mengandung khitin atau selulosa atau keduanya,
heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari bagian vegetatif
berupa hifa dan generatif yaitu spora. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar
yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur
menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa
(Dwidjoseputro,1989). Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma
hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Jamur
terdiri dari bermacam-macam jenis, ada yang merugikan dan ada yang
menguntungkan bagi kehidupan manusia. Jamur yang merugikan antara lain karena
bersifat patogen yaitu dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan maupun
tumbuhan. Jenis-jenis jamur yang umum dibudidayakan ialah jamur yang
menguntungkan bagi manusia diantanya jamur merang (Volvariella volvaceae),jamur
tiram (Pleurotus ostreatus),jamur kuping (Auricularia polytricha),jamur payung
(Lentinus edodes),dan jamur kancing (Agaricus Sp).
Tujuan
Mengetahui biodegradasi
jamur, proteolitik hasil screening uji mikroba tanah dan mengetahui protozoa
yang terdapat pada usus rayap
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan ialah mikroskop cahaya
biokuler, tabung reaksi, pipet mikro, neraca analitik, pinset, tip, cawan
petri, erlenmeyer, api bunsen, gelas objek, cover glass,
Bahan-bahan yang digunakan ialah sampel tanah, enzim
yang ada pada rayap. Bahan pendukungnya ialah aquades steril, media NA
(Nutrient Agar),Media SMA larutan HCl,
alumunium foil dan alcohol.
Cara Kerja
Tanah yang telah di
ambil ditimbang sebanyak 1gr. Tanah sebanyak 1 gram tersebut dimasukkan kedam
tabung reaksi pertama yang telah diisi oleh aquades steril sebanyak 9mml.
Setelah itu aduk homogen untuk diencerkan kedalam tabung reaksi ke dua sebagai
pengenceran 10-2 sebanyak 1ml. Pengenceran dilakukan hinggan10-5. Pada tabung
pengenceran 10-4 dengan 10-5, masing masing larutan pengenceran tersebut
dipipet 1ml ke dalam cawan petri berbeda yang telah berisi media NA (Nutrient
Agar) dan Susu Skim. Setelah itu, larutan diratakan dengan metode cawan sebar.
Hasilnya ditunngu 24 jam untuk melihat zona bening yang terbentuk.
Raya yang telah
dipersiapkan di ambil dengan bantuan pinset,usahakan rayap dalam kondisi
hidup.Kemudian bagiann abdomen pada rayap dipencet rayap sampai mengeluarkan
cairan. Cairan abdomen tersebut diletakkan pada kaca objek dan ditutup dengan
cover glass. Lalu diamati di mikroskop bagaimana bentuk mikroorganisme yang
terkandung pada rayap dengan perbesaran 40x10,cari sefaa teliti sebab protozoa
pada rayap bersifat motil.
Pembuatan jamur
dilakukan dengan Uji mikroba tanah dilakukan dengan alkohol disemprotkan pada
meja praktikum dan tangan serta dinyalakan bunsen agar mencegah terjadinya kontaminasi.
Disiapkan serbuk gergaji sebagai media tanam jamur kemudian dimasukan biakan
jamur secukupnya kedalam serbuk gergaji kemudian ditutup dengan menggunakan
kapas , ditunggu sampai tumbuh sekitar 2 minggu .
Hasil dan Pengamatan
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, di
dpatkan hasil sebagai berikut
No
|
Perlakuan
|
Sebelum di tetesi HCl
|
Sesudah di tetesi HCl
|
Keterangan
|
1
|
|
Setelah diinkubasi selama 48 jam terdapat zona bening pada cawan petri
yang terdapat bakteri. Hal ini berarti terdapat bakteri yang menghasilkan
ezin protease pada sampel tanah .
|
||
2
|
Setelah diinkubasi selama 48 jam tidak terdapat zona bening pada cawan
petri yang terdapat bakteri. Hal ini berarti tidak terdapat bakteri yang
menghasilkan ezin protease pada sampel tanah .
|
|||
3
|
Setelah diinkubasi selama 48 jam tidak terdapat zona bening pada cawan
petri yang terdapat bakteri. Hal ini berarti tidak terdapat bakteri yang
menghasilkan ezin protease pada sampel tanah .
|
Tabel 1.Hasil
Screening Mikrooeranisme Tanah
Tabel 2.Hasil
Pengamatan Protozoa pada tubuh rayap
Gambar
|
Keterangan
|
|||
Hasil pengamatan negatif karena terdapat protozoa pada uji mikroba rayap
yang diamati menggunakan mikroskop perbesaran 40x10.
|
Tabel 3 Hasil
Pengamatan Biodegradasi Jamur
Hasil
|
|||||||
Setelah 1 Minggu
|
Setelah 2 Minggu
|
Pembahasan
Tanah merupakan system
terpadu yang saling terkait dalam berbagai kondisi fisik,kimia serta proses
biologi yang secara nyata dipengaruhi oleh factor
lingkungan(Mulyani,1996).penghasil protease pada tanah menunjukan hasil positif
pada percobaan ,
karena terdapat zona bening pada cawan petri yang berisi media NA + SMA.
Mikroorganisme dalam tanah yang menghasilkan enzim protease serta uji kemampuan
mikroorganisme terhadap kemampuan proteolitik yang ditandai dengan adanya zona
bening yang terbentuk. Zona bening tebentuk karena Skim milk agar ini
mengandung protein yang tinggi yang kemudian dilisis oleh protease. Sehingga,
susu yang dilisis akan pecah dan hanya media nutrient agar yang bening yang
dapat terlihat. Protease memegang peran utama didalam banyak fungsi hayati,
mulai dari tingkat sel hingga organisme, yaitu dalam melangsungkan reaksi
metabolisme, fungsi regulasi dan reaksi-reaksi yang menghasilkan sistem
berantai untuk menjaga normal
homeostatis maupun kondisi patofisiologis abnormal serta proses kematian sel
terencana (Rao et al., 1998).
Rayap termasuk binatang
Arthropoda, kelas Insekta dari ordo Isoptera. Rayap merupakan serangga kecil
berwarna putih pemakan selulosa yang sangat berbahaya bagi bangunan yang
dibangun dengan bahan-bahan yang mengandung selulosa seperti kayu dan produk
turunan kayu (papan partikel, papan serat, plywood, blockboard dan laminated
board)(Hasan, 1984). Dan dapat pada tanaman atau hutan plantasi. Adanya enzim
selulase dalam saluran pencernaan rayap yang dapat menghancurkan jaringan kayu.
Kebanyakan spesies rayap memiliki enzim selulase yang dihasilkan oleh
mikroorganisme simbiotik yang hidup pada usus khususnya dihasilkan oleh jenis
bakteri dan kapang selulolitik (Borror,1996).Telur yang menetas yang menjadi
nimfa akan mengalami 5-8 instar. Jumlah telur rayap bervariasi, tergantung
kepada jenis dan umur. Saat pertama bertelur betina mengeluarkan 4-15 butir
telur. Telur rayap berbentuk silindris, dengan bagian ujung yang membulat yang
berwarna putih. Panjang telur bervariasi antara 1-1,5 mm. Telur C.curvignathus
akan menetas setelah berumur 8-11 hari. Dalam perkembangan hidupnya berada
dalam lingkugan yang sebagian besar diatur dalam koloni dan terisolir dari
pengaruh nimfa sesuai dengan kebutuhan koloni. Nimfa-nimfa yang sedang tumbuh
dapat diatur menjadi anggota kasta, yang diperlakukan bahwa nasib rayap dewasa
siap terbang dapat diatur (Borror 1996).
Pada uji mikroba rayap
yang di amati dengan perbesaran
mikroskop 40x10 terdapat hasil positif karena di dalam perut rayap terdapat
protozoa. Tetapi karena sifat rayap yang memilikipergerakan cepat sehingga
sukar untuk di amati dalam jangka waktu yang lama.
Jamur merupakan
organisme yang sel-selnya berinti sejati atau eukariotik, berbentuk benang,
bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung khitin atau
selulosa atau keduanya, heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya
terdiri dari bagian vegetatif berupa hifa dan generatif yaitu spora. Tubuh
jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan
yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh
buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding
berbentuk pipa (Pelczar and Reid, 1958). Dinding ini menyelubungi membran
plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang
memiliki serat lunak seperti jenis kayu albasiah. Suhu optimum untuk
pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 – 28°C, dengan kelembaban 80 – 90
%. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya matahari tidak langsung, aliran
udara yang baik, dan tempat yang bersih.Siklus hidup jamur pada umumnya jamur
tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus
hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara
umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora
aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan
secara seksual,
reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai
gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia
dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium. Mula-mula
basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu
miselium dengan inti haploid.
Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain
yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami
membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan
(suhu
antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000
ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi
terjadinya kariogami dan meiosis
pada basidium. Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad
basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau sekat
pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang
terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan
memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua
nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa
monokarion akan mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih
yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa
(kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami,
kariogami, dan meiosis
hingga membentuk bakal jamur. Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen
atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.
Simpulan
Berdasarkan
uji mikroba tanah dapat disimpulkan bahwa pada tanah yang kita amati terdapat
hasil positif sebab terdapat zona bening pada cawan petri, pada uji mikroba
protozoa tubuh rayap terdapat hasil positif, karena terdapat protozoa.
Daftar Pustaka
Hadioetomo, R.,
1990, Mikrobiologi Dasar-Dasar Dalam
Praktek. Jakarta: Gramedia.
Dwidjoseputro,D.1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Malang:Djmbatan.
Mulyani, Mul, (1996), Mikrobiologi Tanah.Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.
Abraham AGG,
Antoni L, and AƱon AC.1993. Proteolytic
Activity of Lactobacillus Bulgaricus Grown in Milk, Journal of Diary
Science. La Plata,Argentina
Borror, D. 1996. Pengenalan
Pelajaran Serangga. Yogyakarta:UGM Press.
0 comments:
Post a Comment