07 April 2015

Sudah Siapkah Indonesia Untuk Teknologi EOR ... ?

Indonesia dapat menyerap teknologi enhanced oil recovery (EOR) dari luar negeri untuk kemudian diterapkan dalam menaikkan produksi minyak mentah tahap 2 (secondary recovery) dan tahap 3 (tertiary recovery).


Selain itu penerapan EOR dalam 10 hingga 15 tahun mendatang dapat meningkatkan produksi 10% hingga 20% dari original oil in place, sehingga dapat mengurangi impor minyak mentah di masa yang akan datang.


Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan teknik penting dalam dunia perminyakan yang dapat dimaksimalkan untuk membantu peningkatan produksi minyak di Indonesia.

Atas dasar itulah, Pertamina dengan dukungan SKK Migas dan Kementerian ESDM menyelenggarakan konferensi dan pameran Enhanced Oil Recovery (EOR) 2015 yang digawangi oleh Neft Event Management di Bali beberapa waktu lalu, dan dihadiri langsung oleh para profesional dari 15 negara.

Beragam topik penting, mulai dari Gas Flooding, Chemical Flooding dan Teknologi Baru menjadi pembahasan utama dalam konferensi kali ini.

Para profesional yang hadir juga mendapatkan gambaran mengenai peluang dan kemampuan EOR, mempelajari tentang tantangan terbaru dan kemajuan di Industri Enhanced Oil Recovery, serta peluang meraih jaringan eksklusif dengan para pemimpin industri dan para pengambil keputusan.


"Setelah konferensi ini perusahaan-perusahaan minyak di Indonesia akan melakukan rapat rutin dengan para ahli EOR dunia untuk menerapkan teknologi tersebut, dengan perkiraan dalam 3 tahun mendatang Indonesia sudah dapat menerapkan teknologi EOR,"  ujar Putu Suarsana, Advisor Hulu Technology Center, Pertamina dan Ketua Teknis Konferensi, dalam keterangan tertulis, Minggu.

Dia menjelaskan EOR  menjadi pembahasan penting karena terdapat tantangan dalam brownfield dan penerapan teknologi baru demi meningkatkan produksi minyak mentah nasional. 

Konferensi Internasional mengenai EOR itu juga menyajikan beberapa presentasi penting terkait penerapan EOR, mulai dari kisah sukses proyek injeksi berbahan dasar nitrogen IOR terbesar di dunia yang berlokasi di lahan raksasa Cantarell, Meksiko.

Penggunaan injeksi banjir uap untuk meningkatkan produksi minyak bumi yang mempunyai kekentalan tinggi dengan menggunakan pelengkap energi surya dan energi angin.

Tak hanya itu, pengalaman LPPM IPB dalam pengembangan surfaktan dasar kelapa sawit untuk aplikasi IOR/EOR juga dipresentasikan.

Pemaparan Multifase Deoling Hydrocylone baru untuk produksi pengolahan air dan EOR, dari Enerscope Systems International Inc. dan presentasi mengenai Novel polimer nano spheres untuk memproduksikan minyak yang sulit diangkat.

Direktur Minyak dan Gas Neft Event Management Rafeeq Kunhi mengatakan sebagai perusahaan yang didedikasikan untuk event-event energi bersemangat untuk dapat mengelola Konferensi EOR Internasional untuk Indonesia yang pertama kalinya.

Dengan dukungan dari Pertamina, SKK Migas, ESDM dan membawa para ahli internasional di bawah satu atap untuk membahas tantangan EOR dan inovasi teknologi industri yang ditawarkan, dengan memperkenalkan variasi teknologi EOR di Indonesia.

"Selain itu mendatangkan para ahli EOR dari 15 negara antara lain: Kanada, AmerikaSerikat, China, Switzerland, German, Belanda, Libya, Abu Dhabi, Dubai, Oman, Malaysia, Singapura, UAE, negara-negara Amerika latin dan juga Jepang. Kami berharap pada perusahaan-perusahaan pendukung untuk menjadi tuan rumah pertemuan teknis dan berbagi pengetahuan " ujar Rafeeq.

0 comments:

Post a Comment