BIOMASSA
TANAMAN KANGKUNG DAN PENGARUH HUMIC ACID
TERHADAP PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PROGRAM
KEAHLIAN
TEKNIK
DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Pertumbuhan
merupakan proses pertambahan substansi biomassa atau materi biologi yang
dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat endergonik
(Anderson dan Beardall, 1991: 7) dan bersifat irreverseble. Gejala pertumbuhan
dapat tampak melalui pertambahan berat, volum atau tinggi tanaman. Untuk
pertumbuhannya, tumbuhan membutuhkan bermacam-macam hara, baik hara makro
seperti C, H, O, N, S, P, Ca dan Mg, maupun hara mikro seperti Mn, Cu, Mo, Zn,
dan Fe. Biomassa merupakan istilah untuk bobot hidup, biasanya dinyatakan
sebagai bobot kering, untuk seluruh atau sebagian tubuh organisme, populasi,
atau komunitas. Biomassa tumbuhan merupakan jumlah total bobot kering
semua bagian tumbuhan hidup.Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap
karbondioksida (CO2) dari udara dan mengubah zat ini menjadi bahan organik
melalui proses fotosintesis.
Penggunaan
pupuk anorganik pada tanah tidak semuanya terserap secara optimal oleh tanaman
karena unsur hara tersebut mengalami pencucian, penguapan, atau terikat oleh
tanah.Hal ini menyebabkan rendahnya efisiensi pemupukan, berpotensi menyebabkan
pencemaran lingkungan, dan akumulasi residu pupuk dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas tanah baik fisik, kimia maupun biologinya.
Penggunaan
pupuk organik atau suplemen hara lain seperti asam humat (humic acid) saat ini
banyak dilakukan, selain didasarkan alasan keamanan produk juga dapat
memperbaiki kesuburan tanah. Asam humat adalah zat organik yang memiliki
struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau
polimer organik) yang mengandung gugus aktif.Manfaat asam Humat sendiri bagi
tanaman adalah Meningkatkan penyerapan nutrisi, Membantu dalam mengemburkan
tanah, Memperbaiki struktur, pembentukan, respirasi dan pengembangan akar,Meningkatkan
aktivitas mikroba, Meningkatkan perkecambahan biji, Meningkatkan hasil
pertanian, Mengurangi endapan / residu pupuk dll.
Kelebihan pupuk organik
dibandingkan pupuk anorganik antara lain adalah tidak menimbulkan resiko pada
hewan maupun manusia, mudah diperoleh, memberikan pengaruh positif terhadap
tanaman terutama pada musim kemarau, serta meningkatkan aktivitas
mikroorganisme menguntungkan yang ada di dalam tanah.
Kangkung darat (Ipomea
reptans Poir) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari
oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih. Tanaman ini termasuk
kelompok tanaman semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan areal yang
luas untuk membudidayakannya sehingga memungkinkan dibudidayakan di kota yang pada
umumnya lahannya terbatas. Tanaman ini
berasal dari India namun kemudian menyebar ke berbagai negara di Asia
dan Afrika (Plucknett dan Beemer, 1981). Selain rasanya yang gurih, gizi yang
terdapat pada sayuran kangkung cukup tinggi, seperti vitamin A, B dan C serta
berbagai mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan
kesehatan (Emilia dan Ainun, 1999). Oleh
karena itu kita melakukan prakatikum humid acid yaitu untuk menyuburkan tanah
dengan komposisi organik karena sudah semakin menipisnya kandungan pupuk
anorganik di alam dan berlebihnya sampah organik di alam. Kemudian kami
melakukan praktikum biomassa yaitu bukan hanya untuk mngetahui bobot yang ada
pada tubuh tanaman tetapi juga untuk mengetahui fungsi biomassa untuk mengadsorpsi
ion logam yang disebabkan oleh adanya kandungna protein dan selulosa.
Tujuan dari praktikum kali ini adalah:
·
Mengetahui potensi biomassa pada tanaman
kangkung dengan perbandingan lingkungan yang berbeda
·
Mengetahui proses pembuatan, menjelasakan
kandungan dan pengaruh humic acid untuk tanaman.
2.1 Alat
dan Bahan
·
Biomassa Tanaman Kangkung
Alat yang digunakan dalam praktikum kali
ini adalah botol plastic bekas air mineral, polybag ,cangkul, ember, gunting,
penggaris, timbangan analitik, ayakan tanah, dan sekop.
Bahan yang digunakan yaitu tanah, bahan
organik, air, dan benih kangkung darat.
·
Tanaman Tropis
Alat yang dibutuhkan yaitu polybag,
cangkul, ember, sekop, ayakan tanah, timbangan analitik, dan penggaris.
Bahan yang digunakan yaitu tanah, bahan
organik, air, benih green manure, benih sirsak, benih kelengkeng, benih asam
manis dan benih kurma.
2.2 Cara
Kerja
·
Biomassa Kangkung
Alat dan bahan
praktikum disiapkan terlebih dahulu, kemudian Bahan organik dan tanah diambil
dengan menggunakan cangkul dan dimasukkan didalam ember.Bahan organik dan tanah
dicampurkan dengan perbandingan 1:5 untuk 1 praktikum.Kemudian bahan organik
dan tanah di ayak dengan menggunakan ayakan.Botol plastik sebagai media tanam
disiapkan, kemudian bagian atas botol plastik digunting dan di lubangi sisi
kanan dan kiri dengan menggunakan gunting. Bahan organik dan tanah yang sudah
diayak dimasukkan ke dalam botol plastik sebanyak ¾ dari ukuran tinggi botol plastik. Benih
kangkung darat ditanam pada media tanam yang telah disiapkan dengan perlakuan
yang telah ditentukan yaitu sebanyak 2
benih kangkung darat yang ditanam. Media tanam diletakkan di area
terbuka,
Perlakuan
kedua dilakukan penanaman kangkung darat didalam poly bag .Untuk 1 mahasiswa dilakukan
penanaman 2 biji kangkung darat dan diletakkan didalam rumah kaca.kemudian
dilakukan penyiraman secara rutin.Pengamatan pertumbuhan kangkung dengan
paramaeter tinggi tanaman, jumlah daun dan luas/lebar daun. Proses penyulaman
dilakukan apabila tanaman tidak tumbuh setelah 2 minggu ditanam. Pengukuran
biomassa dilakukan setelah 6 minggu pengamatan.
Tanaman kangkung di
keluarkan dari media tanam, kemudian kangkung dibersihkan dari media yang
melekat pada akar tanaman hingga bersih tidak ada sisa tanah pada akar
tanaman.Tanaman yang telah dibersihkan di keringkan terlebih dahulu, kemudian
masing-masing kangkung diukur dengan parameter tinggi total tanaman, tinggi
batang dan tinggi akar tanaman. Tanaman ditimbang menggunakan neraca analitik dengan mengambil
data berat total tanaman, berat batang tanaman dan berat akar tanaman ,
kemudian disajikan dalam bentuk table dan grafik tanaman dan dibandingkan
biomassa kangkung yang ada di dalam rumah kaca dan diluar.
·
Tanaman Tropis
Alat dan bahan praktikum disiapkan.Bahan
organik dan tanah diambil dengan menggunakan cangkul dan dimasukkan didalam
ember. Bahan organik dan tanah dicampurkan dengan perbandingan 10:15, kemudian
bahan organik dan tanah di ayak dengan menggunakan ayakan. Bahan organik dan
tanah yang sudah diayak dimasukkan ke polybagsebanyak ¾ dari ukuran polybag. Benih tanaman (green
manure, sirsak, kurma, kelengkeng, dan asam manis. ditanam pada media tanam
yang telah disiapkan dengan perlakuan yang telah ditentukan.Media tanam
diletakkan di dalam rumah kaca, kemudian dilakukan penyiraman secara rutin.
Pengamatan pertumbuhan tanaman (green manure, sirsak, kurma, kelengkeng, dan
asam manis) dengan parameter tinggi tanaman, dan unutk tanaman kangkung
dilakukan pengamatan dengan paramaeter tinggi tanaman, jumlah daun dan
luas/lebar daun. Proses penyulaman dilakukan apabila tanaman tidak tumbuh
setelah 2 minggu ditanam. Penyiraman tanaman dengan menggunakan Humid Acid dilakukan pada minggu ke-9
praktikum dilakukan.Humic Acid yang
digunakan untuk menyiram dibuat dengan cara diencerkan menggunakan air dengan
perbandingan 1: 9 .dan diamati pengaruh humic acid terhadap pertumbuhan tanaman
setiap minggunya.
Alat dan bahan disiapkan.Tanah
dan bahan organik dicampurkan dengan perbandingan 3:1, lalu diaduk hingga
merata.Tanah dan bahan organik merupakan media tanam pada praktikum kali ini.
Media tanam dimasukkan ke dalam tiga polybag
secukupnya dengan ukuran yang sama pada masing-masing polybag-nya. Bibit tanaman kangkung disebar pada media tersebut dan
diletakkan di rumah kaca. Perlakuan lain yaitu menggunakan bekas botol air
mineral 600 ml yang digunting atasnya. Media tanam dimasukkan ke dalam satu
botol secukupnya dengan ukuran yang sama pada masing-masing botolnyanya. Bibit
tanaman kangkung disebar pada media tersebut dan diletakkan di lahan
terbuka.Penyiraman dilakukan setiap hari pada waktu siang dan sore pada
kangkung yang berada di rumah kaca sedangkan kangkung yang berada di lahan
terbuka tidak disiram namun mengandalkan air hujan.Akan tetapi, pada saat waktu
praktikum semua perlakuan disiram. Pada minggu ke-2 setelah penanaman, tanaman
diberi humid acid dengan perbandingan
humid acid dan air 1:9. Setiap minggu
tanaman diamati dan diukur panjang daun, lebar daundan jumlah daun.
Table 1Rata-rata pertumbuhan tanaman tropis
Jenis tanaman
|
Tinggi tanaman pada minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
Green Manure
|
|
|
3,9
|
5
|
7,7
|
11,3
|
13,3
|
14
|
15,8
|
16,4
|
18,5
|
21,4
|
23,6
|
kelengkeng
|
|
|
|
|
4,5
|
4,8
|
5,4
|
6,7
|
7,4
|
8,5
|
8,8
|
9
|
9,4
|
asam manis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
sirsak
|
|
|
|
|
|
|
8,6
|
9,3
|
10,6
|
11,1
|
11,6
|
12
|
13,8
|
kurma
|
|
|
|
|
|
|
5,6
|
6,2
|
10,4
|
15,5
|
18,1
|
22
|
25,3
|
Grafik 1
Pertumbuhan tanaman tropis
Kelompok 2 Kelas
A1
Grafik 2
Pertumbuhan tinggi tanaman kangkung di rumah kaca
Grafik 3
Jumlah daun tanaman kangkung di rumah kaca
Grafik 4Panjang
daun Kangkung di dalam rumah kaca
Grafik 5Lebar
daun Kangkung di dalam rumah kaca
Grafik 6Tinggi tanaman
kangkung di luar rumah kaca
Grafik 7
Jumlah daun tanaman kangkung di luar rumah kaca
Grafik 8Panjang
daun Kangkung di luar rumah kaca
Grafik 9Lebar
daun Kangkung di luar rumah kaca
Grafik 10
Biomassa akar tanaman kangkung
Grafik 11
Biomassa
berat total tanaman kangkung
Grafik 12Biomasa Berat Akar tanaman kangkung
3.2 Pembahasan
Jenis
tanaman
|
Tipe Tanaman
|
Ciri-ciri
teori
|
Tropis
|
Subtropis
|
Green manure
|
ü
|
|
Tanaman GM mempunyai batang yang
besar, bulat dan tinggi antara 10-20 meter. Permukaan batangnya beralur,
kasar dan berwarna coklat kehitam-hitaman.Daunnya majemuk dan menyirip
ganda.Warna daun hijau dengan permukaan licin dan tulang daun
menyirip.Bunganya berwarna merah kekuningan. Buahnya berwarna hitam berbentuk
polong dengan panjang antara 30-40 cm.
|
Kelengkeng
|
ü
|
|
Kelengkengdapat
tumbuh hingga10 m, memiliki akar tunggang, memiliki percabangan yang banyak,
memiliki daun majemuksebagian besar berbulu rapat pada aksialnya. Mahkota
bunganya lima helai. Buahnya bulat, warna coklat kekuningan, hampir gundul,
licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada
jenisnya.Bijinya berbentuk bulat, terdiri dari dua keping dan dilapisi kulit
biji yang berwarna hitam.
|
Kurma
|
|
ü
|
Tinggi pohon kurma dapat mencapai
15-25 m, dan biasanya pohon ini akan tumbuh secara tunggal atau membentuk
rumpun yang tumbuh pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal.Daun
pohon kurma memiliki panjang sekita 3-5 m, dan terdapat duri pada sela-sela
tangkainya, bentuknya menyirip serta memiliki pucuk daun muda.
|
Sirsak
|
ü
|
|
Pohon sirsak dapat tumbuh hingga
ketinggian 5-6 meter. Akarnya tunggang. Daun sirsak berbentuk elips,
memanjang atau bulat menyempit, bagian ujung daun meruncing. Buah sirsak berbentung
elips, warna kulitnya agak terang, hijau agak kekuningan dan mengkilap.
|
Asam Manis
|
ü
|
|
Pohon asam manis dapat tumbuh hingga
mencapai 30 m, memiliki batang pohon besar. Kulit batang beralur-alur searah
vertikal, warna batang coklat keabu-abuan, tekstur kasar dan memecah.Daun
majemuk menyirip, posisi daun berselang seling.Bunga tersusun dalam tandan
renggang, tumbuh diantara ketiak daun dan ujung ranting. Bunga beraroma
harum. Mahkota bunga berwarna kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat.
Buah berbentuk hampir silindris,
bengkok, ataupun lurus.
|
Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan buah
dari tanaman dari keluarga Arecaceae yang memiliki biji dengan satu
lembaga (monokotil).Kurma
merupakan sejenis tumbuhan palem yang buahnya dapat dimakan karena rasanya
manis. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25 meter dan daun yang menyirip
dengan panjang 3-5 meter (Satuhu,2010).
Kurma adalah jenis tanaman palma
berasal dari kawasan Irak. Banyak ditanam di Timur Tengah dan Afrika Utara
(Rostita,2009).Tanaman ini diduga berasal dari dataran
mesopotamia, palestina atau sekitar afrika bagian utara (maroko) sekitar 4000
tahun sebelum masehi dan tersebar ke
kawasan mesir, afrika, asia tengah dan sekitarnya sejak 3000 tahun sebelum masehi. Menurut cerita yunani kuno, asal nama
latin dari kurma (Phoenix) adalah mitologi burung api yang perkasa yang
dianggap berasal dari Timur Jauh (far east), dimana bentuk fisik dari
tanaman ini menyerupai sayap-sayap dari burung api yang diceritakan.
Kurma mengandung kalium yang bermanfaat dalam mencegah penyakit stroke, dapat
mencegah sembelit dan melancarkan buang air besar karenmengandung banyak serat
yang baik bagi usus selain itu serat juga dapat menurunkan kolesterol dalam
darah,dapat membantu pertumbuhan tulang karena mengandung kalsium, fosfor, dan
magnesium yang sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan tulang dan
gigi,membantu menguatkan saraf, melancarkan peredaran darah, membersihkan usus,
serta memelihara dari radang dan infeksi dengan vitamin yang
dikandungnya(Satuhu, 2010).
Lengkeng (Nephelium longata L.)/(Dimocarpus
longan) diduga berasal dari Myanmar, kemudian menyebar ke Cina Selatan,
Taiwan, dan Thailand Utara. Namun, jenis-jenis liar banyak ditemukan di
Kalimantan Timur dengan nama buku, ihaw, medaru, kakus, atau mata kucing (Euphoria malesianus). Di Indonesia,
lengkeng terdapat di sekitar Temanggung dan Magelang, dan beberapa tempat di
Jawa Timur (Malang) (Sunarjono, 2007).Buah lengkeng berbentuk
bulat dengan ukuran kurang lebih sebesar kelereng.Buah ini bergerombol pada
malainya.Kulit buahnya berwarna cokelat muda sampai kehitaman dengan permukaan
agak berbintil-bintil.Daging buahnya berwarna putih bening dan berair. Rasanya
sangat manis dengan aroma harum yang khas. Bijinya berbentuk bulat, terdiri
dari dua keping, dan dilapisi kulit biji yang berwarna hitam.Daging bijinya
sendiri berwarna putih, mengandung karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin.
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran dengan
ketinggian antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering
tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan
1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering.Suhu
malam yang dingin (15-20 0C) selama musim kemarau mendorong tanaman
berbunga (Sunarjono, 2007).Budidaya lengkeng sebaiknya dilakukan secara
intensif pada tanah yang terkena sinar matahari langsung dengan membuat lubang
tanam. Tanah untuk menanam harus memenuhi persyaratan memiliki pH 5-6,5, subur
dan gembur, banyak mengandung zat organik, tidak mengandung hama dan penyakit
yang dapat menular melalui tanah., memiliki drainase yang baik, dan air tidak
menggenang tetapi cukup air terutama di musim kemarau (Saputra, 2008). Manfaat dari buah lengkeng/kelengkeng Buah kelengkeng berguna pula
menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang
air kecil, mengatasi cacingan, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia (
Muhlisah, 1999: 39).
Asam jawa (tamarindus
indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuktumbuhan
berbuah polong.Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadibesar dan
daunnya rindang.Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadibesar dan
daunnya rindang.Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm danbersirip
genap.Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnyaberwarna
coklat dengan rasa khas asam.Di dalam buah polong selain terdapat kulit
yangmembungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk
pipihdengan warna coklat agak kehitaman.
Asam jawa tergolong
kedalam jenis pohon dan berumur panjang (menahun).Berperawakan besar, selalu
hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang
di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah,
beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan
membulat.Asalnya tidak pasti, mungkin jenis asli savana kering Afrika
tropis.Jenis ini dahulu diintroduksi ke Asia yang menjadi tempat tumbuh
sekarang, dan belum lama diintroduksi ke tropis di belahan barat.Tumbuh baik di
daerah semi kering dan iklim muson basah, dapat tumbuh di kisaran tipe tanah
yang luas.Dapat hidup di tempat bersuhu sampai 47°C, tapi sangat sensitif
terhadap es. Umumnya tumbuh di daerah bercurah hujan 500 – 1.500 mm/tahun,
bahkan tetap hidup pada curah hujan 350 mm jika diberi irigasi saat penanaman.
Di daerah tropika basah bercurah hujan lebih dari 4.000 mm, pembungaan dan
pembuahan menurun dengan jelas.Jenis ini menghasilkan benih lebih banyak jika
hidup di tempat dengan periode ker ing yang panjang, berapapun curah hujan
tahunannya.
Nama lain asam jawa di beberapa negara yaitu
tamarind (Inggris), tamarinier (Perancis). Manfaat dari asam jawa yaitu dapat
mengobati beberapa penyakit yaituasma, batuk, demam, sakit panas, reumatik,
sakit perut, morbili alergi/biduren, sariawan, luka baru, luka borok, eksim,
bisul; bengkak disengat lipan/lebah, gigitan ular bisadan rambut rontok
Trembesi atau pohon ki hujan, merupakan tanaman
pelindung yang mempunyai banyak manfaat.Pada
taksonomi tumbuhan, Staples dan Elevitch (2006) mengklasifikasikan trembesi ke
dalam famili Fabaceae.Trembesi
merupakan tanaman asli yang berasal dari Amerika tropis seperti Meksiko, Peru
dan Brazil namun terbukti dapat tumbuh di berbagai daerah tropis dan
subtropis.Trembesi tersebar luas di daerah yang memiliki curah hujan rata-rata
600-3000 mm/tahun pada ketinggian 0-300 mdpl.Trembesi dapat bertahan pada
daerah yang memiliki bulan kering 2-4 bulan, dan kisaran suhu 20oC-38oC.Pertumbuhan
pohon trembesi optimum pada kondisi hujan terdistribusi merata sepanjang
tahun.Trembesi dapat beradaptasi dalam kisaran tipe tanah dan pH yang
tinggi.Tumbuh di berbagai jenis tanah dengan pH tanah 6,0--7,4 meskipun
disebutkan toleran hingga pH 8,5 dan minimal pH 4,7. Jenis ini memerlukan drainasi yang baik namun
masih toleran terhadap tanah tergenang air dalam waktu pendek (Nuroniah dan
Kosasih, 2010).
Tanaman sirsak termasuk ke dalam family Annonaceae dengan spesies Annona muricata.Sirsak merupakan tanaman
tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun, apabila air tanah
mencukupi selama pertumbuhannya.Di Indonesia tanaman sirsak menyebar dan tumbuh
baik mulai dari daratan rendah beriklim kering sampai daerah basah
denganketinggian 1.000 meter dari permukaan laut (Septiatin, 2009 dan Radi,
1998).Daun sirsak berwarna hijau muda sampai hijau tua memiliki panjang 6-18
cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar, berbentuk bulat telur, ujungnya lancip
pendek, daun bagian atas mengkilap hijau dan gundul pucat kusam di bagian bawah
daun, berbentuk lateral saraf.Daun sirsak memiliki bau tajam menyengat dengan
tangkai daun pendek sekitar 3-10 mm. (Radi, 1998).
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan bahwa tanaman yang hidup hanya tanaman asam jawa
dengan tinggi rata-rata 16 cm yang diamati pada minggu ke 12 meski tanah ada
lumut akibat sedikitnya mendadak cahaya matahari karena memasuki musim hujan
dan kelengkeng tidak hidup dikarenakan ada faktor yaitu adanya lumut pada
tanah, tanah terlalu lembab karena musim hujan, dan ada indikasi bibit yang
didapat sudah tidak dapat tumbuh karena pada tanaman kelengkeng yang lain ada
yang tumbuh. Untuk tanaman kurma tidak tumbuh daun tapi akarnya menuju kebagian
bawah botol dan keluar diakibatkan mencari cahaya matahari karena musim hujan
saat ini.Itu juga mengakibatkan tidak tumbuhnya daun pada kurma dan tanah juga
berlumut karena jarangnya terkena cahaya matahari.
Di alam, asam humat
terbentuk melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang
berasal dari tumbuhan maupun hewan melalui proses humifikasi. Oleh karena
strukturnya terdiri dari campuran senyawa organik alifatik dan aromatic,
diantaranya ditunjukkan dengan adanya gugus aktif asam karboksilat dan quinoid,
maka asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses
biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah. Hal ini menyebabkan
asam humat bersifat lebih sebagai soil conditioner (pembenah tanah).
Peran Asam Humat
terhadap Aktivitas Mikroorganisme Tanah yaitu ketika Aktivitas mikroba yang
menguntungkan sangat penting bagi keberlanjutan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Asam humat merupakan sumber karbon bagi mikroba yang menjadi sumber nutrisinya,
yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan dan aktivitasnya dalam tanah. Mikroba
berperan dalam siklus unsur hara dan pelarutan beberapa nutrisi seperti
phosphat yang terikat oleh tanah.Mikroba juga berperan penting dalam
kontinuitas pembentukan humus (humifikasi) dalam tanah.
Cara Asam Humat
Meningkatkan Kualitas Tanah Ketika di aplikasikan ke tanah liat, asam humat
membantu mengurangi kepadatan tanah, membantu penetrasi air dan udara sehingga
pertumbuhan dan perkembangan daerah perakaran menjadi lebih baik.Ketika di
aplikasikan ke tanah berpasir, asam humat meningkatkan kandungan bahan organik
yang meningkatkan kapasitas retensi tanah dalam menjerap unsur hara.
Pengujian
pengaruh kombinasi pupuk NPK dan asam humat telah dilakukan pada tanaman jagung
pada tanah aluvial Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan penambahan asam
humat 0,15% menurunkan penggunaan pupuk NPK 20:10:10 sebanyak 25% dari takaran
standar. Takaran pupuk NPK 350 kg/ha hanya mampu menghasilkan produksi 10,14
t/ha sementara penggunaan pupuk NPK 257,5 kg/ha plus asam humat 0,15% mampu
menghasilkan produksi yang lebih tinggi yaitu 10,21 t/ha.
Biomassa adalah
pemanfaatan material padat bahan alam untuk mengadsorpsi logam berat yang
terlarut dalam larutan.Metode ini sangat baik dalam mengolah limbah industri
yang mengandung logam berbahaya dan memberikan kapasitas penyerapan yang
tinggi.Biomassa merupakan bahan yang berasal dari zat-zat organik yang dapat
diperbaharui dan dari makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.Beberapa bahan
biomassa adalah ganggang laut, bakteri, alfalfa dan portulaca oleracea
(Kartohardjono, 2008).
Biomassa dapat mengadsorpsi ion logam disebabkan adanya kandungan
protein dan selulosa. Gugus yang
berperan dalam protein adalah asam amino dan dalam selulosa adalah
hidroksil.Kedua gugus tersebut dapat berperan sebagai penukar ion dan sebagai adsorben
terhadap logam berat dalam air limbah (Ni’mah, 2007).
Beberapa metode yang
dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi ion logam dalam limbah cair
diantaranya adalah adsorpsi, pengendapan, penukar ion dengan menggunakan resin,
dan filtrasi.Adsorpsi merupakan metode yang paling umum dipakai karena memiliki
konsep yang lebih sederhana dan dapat diregenerasi serta ekonomis (Puspitasari,
2005).Metode adsorpsi telah dikembangkan menggunakan biomassa tumbuhan yang
dikenal dengan fitofiltrasi.Dasar pemikiran dari fitofiltrasi adalah dengan
menggunakan biomassa tumbuhan yang telah mati sebagai pengikat ion logam
(Gamez, et al., 1999).Metode adsorpsi menggunakan biomassa merupakan metode
yang efektif dalam mengikat ion logam berat, baik anionik maupun kationik. 2
Kangkung
(Ipomoea
Reptana)tergolongsayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya.
Kangkung disebut jugaSwamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.Berasal
dari India yangkemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan
Australia danbagian negara Afrika.Sentra Penanaman Kangkung banyak ditanam di
Pulau Jawakhususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya, Aceh Besar dsb.Tanaman
kangkungdarat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk
dijual kepasar.
Kangkung yang daunnya agak panjang,
ujungnya meruncing, dan warnanya hijau keputih-putihan, bunganya berwarna
putih, tumbuh di tempat yang kering, seperti tegalan atau sawah yang kering,
jika ditanam di tempat yang berair akan menjadi busuk. Kangkung mempunyai
manfaat Kangkung selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi,
mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat
besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan.
Kangkung dapattumbuh dengan baik sepanjang tahun.
Kangkung darat dapat tumbuh pada daerahyang beriklim panas dan beriklim dingin,
mendapatkan sinar matahari yang cukup, dan apabila kangkung ditanam di tempat
yang terlalu panas, makabatang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak
disukai konsumen.Kangkung daratmenghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidakdipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung
darat tidak menghendaki tanah yangtergenang, karena akar akan mudah membusuk.
Kami
melakukan perbandingan penanaman tanaman kangkung yang ada ditanam di dalam
rumah kaca dan di luar rumah kaca. Keduanya sama-sama mengalami peningkatan di
setiap minggunya tetapi dari segi daaun ada minggu yang menurun karena ada daun
yang berguguran. Tetapi dari segi tinggi dan bobot tanaman, kangkung yang ada
di luar rumah kaca lebih tinggi dan lebih berat karena adanya cahaya matahari
yang lebih maksimal dan curah hujan yang cukup ideal.
Jumlah curah hujan yang
baik untuk pertumbuhan kangkung berkisar 500-5000 mm/tahun.Pada musim hujan
tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur apabila di sekelilingnya
tidak tumbuh rumput liar.Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau
mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi)
tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung
sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang.Apabila ditanam di
tempat yang agak terlindung, kualitas daun bagus namun pendek.
Penelitian Seregeg dkk
(2005) menunjukkan bahwa tanaman kangkung air termasuk salah satu tanaman yang
mudah menyerap logam berat dari media tumbuhnya. Hal serupa juga dilakukan oleh
Prasetyawati (2007) di perairan taman wisata Wendet Malang. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk) mampu
menyerap logam berat yaitu merkuri (Hg) pada batang 0,69 ppm, daun tua 0,61 ppm
dan daun muda 0,1 ppm.
Proses adsorpsi ion
logam menggunakan biomassa tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah pH larutan dan waktu kontak. Efisiensi adsorpsi optimum
untuk ion logam kationik pada pH 5-6 dan efisiensi adsorpsi optimum untuk logam
anionik pada pH 2.Dengan demikian biomassa dapat digunakan untuk mengadsorpsi
ion logam kationik dan anionik (Dokken, et al., 1996).
Humid acid berfungsi untuk menyuburkan tanah dengan
komposisi organik karena sudah semakin menipisnya kandungan pupuk anorganik di
alam dan berlebihnya sampah organik di alam. Kemudian kami melakukan praktikum
biomassa yaitu bukan hanya untuk mngetahui bobot yang ada pada tubuh tanaman
tetapi juga untuk mengetahui fungsi biomassa untuk mengadsorpsi ion logam yang
disebabkan oleh adanya kandungna protein dan selulosa.
Ketika melakukan penanaman dilakukan
pengecekan terhadap bibit yang akan ditanam, lalu juga dilihat jenis tanaman
tersebut bisa tumbuh didaerah tertentu atau diberbagai kondisi daerah tersebut,
kemudian jangan terlalu banyak menyiramkan air kepada tanaman.
Brown, S. 1997. “Estimating Biomass and Biomass
Change of Tropical Forests:
Primer”.Rome (IT): FAO.
Emilia dan Ainun. 1999. “Kangkung (Ipomoea reptans)”. Yogyakarta (ID):
Kanisius.
Kartohardjono. 2008. “Penentuan Kulit Batang Jambu Biji (Psidium guajava)
Untuk
adsorpsi Cr (VI) dari Larutan”.[Tesis]. Purwokerto (ID):
UNSOED.
Muhlisah, F. dan Sapta H.S. 1999.“Sayur dan Bumbu Dapur Berkhasiat Obat”.
Cetakan 4.Jakarta : Penebar
Swadaya.
Nuroniah, H. S dan A.S. Kosasih. 2010. “Mengenal
Jenis Trembesi (Samanea
saman
(Jacquin). Merrill) sebagai Pohon Peneduh”.Jurnal
Mitra Hutan Tanaman. 5 (1): 1—5.
Plucknett, D. L
dan H.L. Beemer. 1981. “Vegetable Farming System in China”.
Bordeux (FR): Deblogha.
Prasetyawati Reni. 2007. “Uji Kandungan Logam Berat Merkuri (hg) dan
Kadmium
(cd) Pada Kangkung Air (Ipomea aquatica forsk.) di Perairan
Taman
Wisata Wendit Kabupaten Malang”.[Skripsi]. Malang (ID): UIN.
Saputra Sumarno Dwi dan Isto
Suwarno. 2008. “Panduan Budidaya Lengkeng
Super”. Yogyakarta: (ID): Liliy
Publisher.
Satuhu S. 2010. “Kurma Khasiat dan Olahannya”. Jakarta (ID): Penebar
Swadaya.
Seregeg,
I.G. 2005.“Efektivitas Saringan
Bioremediasi Tnaman Mendong
(Scirpus littoralis Schard),
Kangkung (Ipomea acuatica Forsk) dan Tales
Talesan (Typhonium Miq) melalui Uji Coba Lapang Skala Kecil dan Simulasi
di Laboratorium”.[Disertasi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor, Program Pascasarjana.
Sunarjono Hendro. 2007. “Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah”. Jakarta
(ID):
Penebar Swadaya.
Jakarta.
a.
Perhitungan Biomasa
Contoh Perhitungan biomassa dalam rumah kaca P1 :
1.
% Berat kering =
%Berat
akar =
= 50%
%Berat
batang =
= 50%
2.
Total biomassa tumbuhan =
=
=
1000000 gr/m2
3.
Jumlah simpanan karbon = BK x 0,46
= 1000000 x 0,46 = 460000
Contoh Perhitungan biomassa di luar rumah kaca P1 :
1.
% Berat kering =
%Berat
akar =
= 50%
%Berat
batang =
=
50%
2.
Total biomassa tumbuhan =
=
=
1000000 gr/m2
3.
Jumlah simpanan karbon = BK x 0,46
= 1000000 x 0,46 = 460000
b.Tabel Rekap data rumah kaca dan luar
Table 2
Tinggi tanaman kangkung di rumah kaca
Jenis Perlakuan
|
Tinggi Kangkung di di dalam rumah kaca minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
P1
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
7
|
12,7
|
19,4
|
20,3
|
21
|
P2
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
9,2
|
17
|
21,3
|
25,7
|
28,5
|
P3
|
|
|
|
|
|
|
|
7,7
|
10,6
|
18,6
|
23,8
|
27,7
|
28
|
P4
|
|
|
|
|
|
|
|
5,2
|
8
|
16,8
|
20,4
|
22,3
|
22,5
|
P5
|
|
|
|
|
|
|
|
4,8
|
7,6
|
13,6
|
18
|
21,9
|
20
|
P6
|
|
|
|
|
|
|
|
4,5
|
6,8
|
13
|
18,9
|
20
|
22
|
Table 3
Jumlah daun tanaman kangkung di rumah kaca
jenis perlakuan
|
jumlah daun Kangkung di dalam rumah kaca minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
P1
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
8
|
13
|
12
|
13
|
15
|
P2
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
7
|
14
|
14
|
16
|
18
|
P3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
6
|
10
|
11
|
13
|
16
|
P4
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
8
|
12
|
16
|
19
|
21
|
P5
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
9
|
11
|
14
|
16
|
17
|
P6
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
6
|
9
|
12
|
14
|
14
|
Table 4Panjang daun Kangkung di dalam rumah kaca
jenis perlakuan
|
Panjang daun Kangkung di dalam rumah kaca minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
P1
|
|
|
|
|
|
|
|
2,5
|
3,8
|
5
|
7
|
8,2
|
8,8
|
P2
|
|
|
|
|
|
|
|
2,5
|
3,6
|
4,7
|
5,6
|
6,8
|
7,3
|
P3
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
3,5
|
4
|
4,8
|
5,4
|
6,5
|
P4
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
5,4
|
6,8
|
7,5
|
8
|
9,4
|
P5
|
|
|
|
|
|
|
|
2,8
|
3,8
|
4
|
5,5
|
6,9
|
7,6
|
P6
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
4
|
6,4
|
7
|
8
|
8,7
|
Table 5Lebar daun Kangkung di dalam rumah kaca
jenis perlakuan
|
Lebar daun Kangkung di dalam rumah kaca minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
P1
|
|
|
|
|
|
|
|
0.625
|
1.52
|
4
|
6.3
|
9.02
|
12.32
|
P2
|
|
|
|
|
|
|
|
0.625
|
1.44
|
3.76
|
5.04
|
7.48
|
10.22
|
P3
|
|
|
|
|
|
|
|
0.5
|
1.4
|
3.2
|
4.32
|
5.94
|
9.1
|
P4
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
2.16
|
5.44
|
6.75
|
8.8
|
13.16
|
P5
|
|
|
|
|
|
|
|
0.7
|
1.52
|
3.2
|
4.95
|
7.59
|
10.64
|
P6
|
|
|
|
|
|
|
|
0.75
|
1.6
|
5.12
|
6.3
|
8.8
|
12.18
|
Table 6Tinggi Kangkung di luar Rumah kaca
Jenis
Perlakuan
|
Tinggi
Kangkung di luar minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
P1
|
|
|
|
|
|
|
|
5,8
|
7,6
|
13,5
|
20,7
|
21
|
22
|
P2
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
10,4
|
18,6
|
22,3
|
27
|
28,2
|
P3
|
|
|
|
|
|
|
|
8,7
|
11
|
19,2
|
24,5
|
28
|
28,7
|
P4
|
|
|
|
|
|
|
|
6,2
|
9,3
|
17,7
|
21,5
|
23
|
24,5
|
P5
|
|
|
|
|
|
|
|
5,9
|
8
|
14,5
|
20,8
|
22
|
23,6
|
P6
|
|
|
|
|
|
|
|
5,7
|
7,5
|
14
|
20
|
21,5
|
22,5
|
Table 7Jumlah daun kangkung di luar rumah kaca
jenis perlakuan
|
jumlah daun Kangkung diluar minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
P1
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
8
|
13
|
14
|
15
|
17
|
P2
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
7
|
14
|
16
|
18
|
21
|
P3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
6
|
10
|
15
|
17
|
18
|
P4
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
8
|
12
|
16
|
19
|
23
|
P5
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
9
|
11
|
14
|
16
|
19
|
P6
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
6
|
9
|
12
|
14
|
16
|
Table 8
Data pengukuran
Panjang daun
Kangkung di luar rumah kaca
jenis perlakuan
|
Panjang daun
Kangkung di luar minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
P1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
3
|
5,5
|
8
|
8,5
|
9
|
P2
|
|
|
|
|
|
|
|
3,3
|
4,5
|
5,6
|
6,7
|
7,5
|
8,3
|
P3
|
|
|
|
|
|
|
|
2,5
|
3,5
|
5,8
|
6,2
|
7
|
7,5
|
P4
|
|
|
|
|
|
|
|
3,6
|
5,4
|
6,8
|
8
|
9,5
|
10
|
P5
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
5
|
5,8
|
6,2
|
7,5
|
8
|
P6
|
|
|
|
|
|
|
|
2,8
|
4
|
6,4
|
7
|
8
|
8,5
|
jenis
perlakuan
|
Lebar daun Kangkung di luar minggu
ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
P1
|
|
|
|
|
|
|
|
0,6
|
3,6
|
8,25
|
12
|
13,6
|
18
|
P2
|
|
|
|
|
|
|
|
0,99
|
5,4
|
8,4
|
9,7
|
12
|
16,6
|
P3
|
|
|
|
|
|
|
|
0,75
|
4,2
|
6,38
|
9,3
|
11,2
|
15
|
P4
|
|
|
|
|
|
|
|
1,08
|
6,48
|
8,16
|
12
|
15,2
|
20
|
P5
|
|
|
|
|
|
|
|
0,9
|
6
|
5,8
|
9,3
|
7,5
|
16
|
P6
|
|
|
|
|
|
|
|
0,84
|
4,8
|
6,4
|
7
|
12,8
|
17
|
Table 9Data
Lebar daun Kangkung di luar
rumah kaca
Table 10Data
Biomasa
tanaman kangkung di luar rumah kaca
jenis perlakuan
|
panjang akar
|
Berat total
|
berat akar
|
P1
|
40
|
16,7
|
8,6
|
P2
|
36,8
|
12,4
|
6,2
|
P3
|
28,3
|
17,9
|
8
|
P4
|
32,5
|
8,1
|
3,6
|
P5
|
28,4
|
19
|
5,8
|
P6
|
42,5
|
17
|
8,2
|
Table 11Data
Biomasa
tanaman kangkung di dalam rumah kaca
jenis perlakuan
|
panjang akar
|
Berat total
|
berat akar
|
P1
|
19
|
0,003
|
0,001
|
P2
|
21,5
|
0,005
|
0,001
|
P3
|
14
|
0,007
|
0,002
|
P4
|
21,5
|
0,01
|
0,001
|
P5
|
25
|
0,01
|
0,002
|
P6
|
26
|
0,008
|
0,001
|
Dokumentasi Tanaman
|
Dokumentasi Tanaman Kangkung
|
Dokumentasi Tanaman Tropis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Link Lengkap : DI SINI