10 July 2014

Laporan ‘MORFOLOGI JAMUR’

Laporan Praktikum
Mikrobiologi dasar dan lingkungan

Nama              :--------------
Nim                : --------------
Kelompok      : Lima (5)
Hari/Tanggal : 25 April  2014
Waktu            :13:00-17.00 WIB
PSP                :Emil Wahdi
Asisten           :Ramadhani
                       :Ivone





‘MORFOLOGI JAMUR’











TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014





Pendahuluan
Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton  hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.
Umumnya jamur merupakan organism bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga yang bersel tunggal (uniseluler), contohnya jamur ragi tape (Saccharomyces sp). Tubuh jamur bersel banyak terdiri atas benang- benang halus yang disebut hifa. Kumpulan hifa jamur membentuk anyaman yang disebut miselium. Pada jamur multiseluler yang hifanya tidak bersekat (asepta), inti selnya tersebar di dalam sitoplasma dan berinti banyak. Jamur jenis ini disebut jamur senositik (coenocytic). Sedang yang bersekat umumnya berinti satu dan disebut sebagai jamur monositik (monocytic).( Fardiaz, S. 1992)
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.  Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.  Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
jamur yang lazim digunakan dalam pembuatan tempe berasal dari kelompok Zygomycota. Spesifikasi jenis jamur dari kelompok tersebut yang digunakan untuk tempe adalah Rhizopus Oligosporus dan Rhizopus Stolonifer. Namun, secara umum, jenis jamur yang paling umum digunakan oleh petani tempe adalah jenis Rhizopus Oligosporus. Jamur ini sering juga disebut dengan jamur benang. Karakteristiknya berupa koloni abu-abu dengan sedikit degradasi coklat. Ketinggian jamur tempe ini 1mm. (Hadioetomo, R., 1990)
Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini merupakan jenis jamur roti memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel,di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar dari pada rizoid dan sporangiofor).



Tujuan

Praktikum kali ini bertujuan mengidentifikasi jamur yang ada pada tempe roti dan mengidentifikasi jamur tempe busuk dengan slide culture.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini  yaitu Mikroskop, Kaca obyek, Kaca penutup Pipet yang telah di sterilkan, skapel(pisau bedah), peniti, penyangga obyek gelas,pinset, cawan petri kosong yang telah steril,.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu alkohol 75%, tempe,tempe busuk,roti,larutan PDA,Kertas saring.

Prosedur

Ambil bagian putih tipis dari tempe dengan menggunakan peniti atau pisau bedah, Letakkan diatas gelas obyek secara berhati-hati,sebab jamur yang tipis akan sukar untuk meletakanya pada gelas objek, sedikit dikocak agar benang-benangnya terurai, kemudian tutup dengan gelas penutup, Amati dengan menggunakan mikroskop, mulai dari perbesaran lemah sampai dengan 40 kali, Gambar hasil pengamatan.
Siapkan cawan petri sebelum di sterilkan,potong dan posisikan kertas saring ke dalam bentuk cawan petri,letakan segitiga penyangga di atas kertas saring,letakan obyek gelas di  atassegitiga penyangga,masukan cover glass kedalam cawan petri tersebut, Autoclave cawan petri yang telah berisi obyek gelas tersebut,setelah peralatan steril masukan larutan PDA di atas obyek glass,biarkan selama 3 menit hingga menjadi padat,potong tempe busuk secara melintang dan ambil hanya hifa yang telah mati(berwarna hitam),letakan tempe tersebut di dalam cawan petri,tutup obyek gelas dengan cover glass,diamkan selama 3 hari,tetesi obyek gelas dengan larutan ungu violet,amati obyek gelas tersebut dibawah mikroskop.






Data dan Hasil Pengamatan

·         Tempe
·         Jenis Sample  :Kapang
·         Nama Sample :Rhizopus

·         Keterangan


·         Roti
·         Jenis Sample  :Khamir
·         Nama Sample :Saccharomyces

·           Keterangan




·         Tempe
·         Jenis Sample  :Kapang
·         Nama Sample :Rhizopus

·           Keterangan




Pembahasan
Cendawan atau yang lebih akrab disebut jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof.Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. jamur  Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata bila telah membentuk massa yang rapat dan membentuk koloni-koloni pada bagian tubuh organisme inang ,hifa juga lebih dikenal sebagai miselium (mycelium, jamakmycelia). Dapat dikatakan, hifa adalah bentuk tubuh jamur yang sesungguhnya. hifa memiliki peran yang sedikit banyak seperti akar dan daun pada tumbuhan sekaligus. Seberkas hifa adalah sel tunggal. Satu koloni hifa yang dapat dianggap kumpulan sel-sel raksasa pada umumnya berbentuk lingkaran dengan diameter beberapa sentimeter.Hifa dahulu dipakai untuk membedakan kelas-kelas pada fungi. Fungi dengan hifa tidak bersekat (Phycomycetes, "jamur ganggang") dibedakan dari yang bersekat (Ascomycetes,Basidiomycetes, dan Deuteromycetes).dalam praktikum kali ini ditemukan beberapa macam hifa yaitu hifa sporangiofor,merupak hifa tegak yang ada dibagian antara sporangium dengan rizoid,hifa stolon merupakan hifa yang tumbuh diatas substrat lain,hifa rizoid merupakan hifa yang tumbuh dibagian rhizoid. (Yenita Afriyeni,2003)
Pada bagian ujung dari hifa terdapat sporangium yang berbentuk bulat seperti kepala,sporangium atau kotak sepora merupakan temapat dimana spora berada,sedangkan sporaitu sendiri adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun diploid) yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sedangkan pada bagian bawah hifa terdapat rhizoid yang dapat dikatakan merupakn akar yang bersubtart di atas.
Pada praktikum kali ini jamur yang digunakan adalah jamur roti yaitu jamur Saccharomyces cerevisiae, jamur ini merupakan genus khamir/ragi/yeast yang memiliki kemampuan mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Saccharomyces merupakan mikroorganisme bersel satu tidak berklorofil, termasuk termasuk kelompok Eumycetes,jamur ini tumbuh baik pada suhu 30oC dan dengan pH 4,8. Beberapa kelebihan saccharomyces dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, serta mempunyai sifat stabil dan cepat mengadakan adaptasi., beberapa spesies Saccharomyces mampu memproduksi ethanol hingga 13.01 %.(Dr. Anton Muhibuddin 2011) 
Pertumbuhan Saccharomyces dipengaruhi oleh adanya penambahan nutrisi yaitu unsur C sebagai sumber carbon, unsur N yang diperoleh dari penambahan urea, ZA, amonium dan pepton, mineral dan vitamin. Suhu optimum untuk fermentasi antara 28 – 30 oC.Beberapa spesies yang termasuk dalam genus ini diantaranya yaitu Saccharomyces cerevisiaeSaccharomyces boullardii, dan Saccharomyces uvarum jamur ini tumbuh pesat dan jatuh tempo dalam 3 hari. Mereka rata, mulus, basah, glistening atau kuyu.
            Sedangkan pada jamur tempe digunkan jamur Rhizopus mempunyai koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi1 mm atau lebih.  Sporangiofor tunggal atau dalam kelompok dengan dinding halus atau agak sedikit kasar, dengan panjang lebih dari 1000 mikro meter dan diameter 10-18 mikro meter.Sporangia globosa yang pada saat masak berwarna hitam kecoklatan, dengan diameter 100-180 mikro meter. Klamidosporabanyak, tunggal atau rantaian pendek, tidak berwarna, dengan berisi granula, terbentuk pada hifa, sporangiofor dan sporangia. Bentuk klamidospora globosa, elip atau silindris dengan ukuran 7-30 mikro meter atau 12-45 mikro meter x 7-35 mikro meter. Jamur ini  tumbuh optimum pada suhu 30-35 °C, dengan suhu minimum 12 °C, dan suhu maksimum 42 °C.
Pada jamur rizhopus dan sacharimices  memiliki struktur tubuh Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat,  rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.

Simpulan

            Berdasarkan hasil yang saya amati pada tempe digunkan jamur Rhizopus dan pada roti digunakan jamur Saccharomyces,kedua jamur tersebut memilki sporangium da,spora,rhizoid dan pada jamur rhizopus memiliki hifa yang polos sserta pada Saccharomyces juga memiliki hifa yang polos dan berbentuk batang,dan percooban dengan menggunakan slide culter memiliki hasil yang lebih jelas.

Daftar Pustaka
Fardiaz, S. 1992.MikrobiologiPangan 1 . Jakarta : Gramedia Pustaka.
Hadioetomo, R., 1990, Mikrobiologi Dasar-Dasar Dalam Praktek. Jakarta: Gramedia.

Gobel, Risco, B., dkk., 2008, Mikrobiologi Umum Dalam Praktek, Universitas Hasanuddin
Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si.,Jurnal  Membuat Slide Culture ,petunjuk praktikum mikrobiologi
Yenita Afriyeni,2003.Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)






Lampiran
Hasil pengamatan dengan mikroskop
Jamur Tempe Busuk dengan slide culture
Perbesaran 4x




Perbesaran 10x

Perbesaran 40x
Jamur Roti

Perbesaran 40x



Jamur Tempe


Perbesaran 40x



0 comments:

Post a Comment