Laporan
Praktikum
Mikrobiologi
dasar dan lingkungan
Nama :--------------
Nim
: --------------
Kelompok
: Lima (5)
Hari/Tanggal
: 25 April 2014
Waktu
:13:00-17.00 WIB
PSP
:Emil Wahdi
Asisten :Ramadhani
:Ivone
‘MORFOLOGI JAMUR’
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
Pendahuluan
Jamur
termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran
inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang
merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada
eksoskeleton hewan arthropoda, seperti
laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini
berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan
bersifat kaku.
Umumnya
jamur merupakan organism bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga yang
bersel tunggal (uniseluler), contohnya jamur ragi tape (Saccharomyces sp).
Tubuh jamur bersel banyak terdiri atas benang- benang halus yang disebut hifa.
Kumpulan hifa jamur membentuk anyaman yang disebut miselium. Pada jamur
multiseluler yang hifanya tidak bersekat (asepta), inti selnya tersebar di
dalam sitoplasma dan berinti banyak. Jamur jenis ini disebut jamur senositik
(coenocytic). Sedang yang bersekat umumnya berinti satu dan disebut sebagai
jamur monositik (monocytic).( Fardiaz, S. 1992)
Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang
disebut miselium.Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh
buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding
berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding
melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk
dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel
ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang
tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat
parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.
jamur
yang lazim digunakan dalam pembuatan tempe berasal dari kelompok Zygomycota.
Spesifikasi jenis jamur dari kelompok tersebut yang digunakan untuk tempe
adalah Rhizopus Oligosporus dan Rhizopus Stolonifer. Namun, secara umum, jenis
jamur yang paling umum digunakan oleh petani tempe adalah jenis Rhizopus
Oligosporus. Jamur ini sering juga disebut dengan jamur benang. Karakteristiknya
berupa koloni abu-abu dengan sedikit degradasi coklat. Ketinggian jamur tempe
ini 1mm. (Hadioetomo, R., 1990)
Rhizopus
stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini
merupakan jenis jamur roti memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi
sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang
diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang
mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel,di bagian ujungnya terbentuk
sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter
lebih besar dari pada rizoid dan sporangiofor).
Tujuan
Praktikum
kali ini bertujuan mengidentifikasi jamur yang ada pada tempe roti dan
mengidentifikasi jamur tempe busuk dengan slide culture.
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu Mikroskop, Kaca
obyek, Kaca penutup Pipet yang telah di sterilkan, skapel(pisau bedah), peniti,
penyangga obyek gelas,pinset, cawan petri kosong yang
telah steril,.
Sedangkan
bahan-bahan yang digunakan yaitu alkohol 75%, tempe,tempe busuk,roti,larutan
PDA,Kertas saring.
Prosedur
Ambil bagian putih tipis dari tempe dengan
menggunakan peniti atau pisau bedah, Letakkan diatas gelas obyek secara
berhati-hati,sebab jamur yang tipis akan sukar untuk meletakanya pada gelas
objek, sedikit dikocak agar benang-benangnya terurai, kemudian tutup dengan gelas
penutup, Amati dengan menggunakan mikroskop, mulai dari perbesaran lemah sampai
dengan 40 kali, Gambar hasil pengamatan.
Siapkan cawan petri sebelum di sterilkan,potong dan
posisikan kertas saring ke dalam bentuk cawan petri,letakan segitiga penyangga di
atas kertas saring,letakan obyek gelas di
atassegitiga penyangga,masukan cover glass kedalam cawan petri tersebut,
Autoclave cawan petri yang telah berisi obyek gelas tersebut,setelah peralatan
steril masukan larutan PDA di atas obyek glass,biarkan selama 3 menit hingga
menjadi padat,potong tempe busuk secara melintang dan ambil hanya hifa yang
telah mati(berwarna hitam),letakan tempe tersebut di dalam cawan petri,tutup
obyek gelas dengan cover glass,diamkan selama 3 hari,tetesi obyek gelas dengan
larutan ungu violet,amati obyek gelas tersebut dibawah mikroskop.
Data dan Hasil Pengamatan
·
Tempe
·
Jenis Sample :Kapang
·
Nama Sample :Rhizopus
·
Keterangan
|
|
·
Roti
·
Jenis Sample :Khamir
·
Nama Sample :Saccharomyces
·
Keterangan
|
|
·
Tempe
·
Jenis Sample :Kapang
·
Nama Sample :Rhizopus
·
Keterangan
|
Pembahasan
Cendawan atau
yang lebih akrab disebut jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai
klorofil sehingga bersifat heterotrof.Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. jamur Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata bila telah membentuk massa
yang rapat dan membentuk koloni-koloni pada bagian tubuh organisme inang ,hifa juga
lebih dikenal sebagai miselium (mycelium, jamakmycelia). Dapat
dikatakan, hifa adalah bentuk tubuh jamur yang sesungguhnya. hifa memiliki
peran yang sedikit banyak seperti akar dan daun pada tumbuhan sekaligus.
Seberkas hifa adalah sel tunggal.
Satu koloni hifa yang dapat dianggap kumpulan sel-sel raksasa pada umumnya
berbentuk lingkaran dengan diameter beberapa sentimeter.Hifa dahulu dipakai
untuk membedakan kelas-kelas pada fungi. Fungi dengan hifa tidak bersekat (Phycomycetes, "jamur
ganggang") dibedakan dari yang bersekat (Ascomycetes,Basidiomycetes, dan Deuteromycetes).dalam
praktikum kali ini ditemukan beberapa macam hifa yaitu hifa sporangiofor,merupak
hifa tegak yang ada dibagian antara sporangium dengan rizoid,hifa stolon
merupakan hifa yang tumbuh diatas substrat lain,hifa rizoid merupakan hifa yang
tumbuh dibagian rhizoid. (Yenita Afriyeni,2003)
Pada bagian
ujung dari hifa terdapat sporangium yang berbentuk bulat seperti
kepala,sporangium atau kotak sepora merupakan temapat dimana spora
berada,sedangkan sporaitu sendiri adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun
diploid) yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sedangkan pada bagian bawah
hifa terdapat rhizoid yang dapat dikatakan merupakn akar yang bersubtart di
atas.
Pada praktikum
kali ini jamur yang digunakan adalah jamur roti yaitu jamur Saccharomyces cerevisiae,
jamur ini merupakan genus khamir/ragi/yeast yang
memiliki kemampuan mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Saccharomyces merupakan
mikroorganisme bersel satu tidak
berklorofil, termasuk
termasuk kelompok Eumycetes,jamur
ini tumbuh baik pada suhu 30oC dan dengan pH 4,8. Beberapa kelebihan
saccharomyces dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang
biak, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang
tinggi, serta mempunyai sifat stabil dan cepat mengadakan adaptasi., beberapa
spesies Saccharomyces mampu memproduksi ethanol hingga 13.01 %.(Dr. Anton
Muhibuddin 2011)
Pertumbuhan Saccharomyces dipengaruhi
oleh adanya penambahan nutrisi yaitu unsur C sebagai sumber carbon, unsur N
yang diperoleh dari penambahan urea, ZA, amonium dan pepton, mineral dan vitamin. Suhu
optimum untuk fermentasi antara 28 – 30 oC.Beberapa spesies yang termasuk
dalam genus ini diantaranya yaitu Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces
boullardii,
dan Saccharomyces uvarum jamur ini
tumbuh pesat dan jatuh tempo dalam 3 hari. Mereka rata, mulus, basah,
glistening atau kuyu.
Sedangkan pada
jamur tempe digunkan jamur Rhizopus mempunyai
koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi1 mm atau lebih. Sporangiofor tunggal atau dalam kelompok dengan
dinding halus atau agak sedikit kasar, dengan panjang lebih dari 1000 mikro meter
dan diameter 10-18 mikro meter.Sporangia globosa yang
pada saat masak berwarna hitam kecoklatan, dengan diameter 100-180 mikro meter. Klamidosporabanyak,
tunggal atau rantaian pendek, tidak berwarna, dengan berisi granula,
terbentuk pada hifa, sporangiofor dan sporangia.
Bentuk klamidospora
globosa, elip atau silindris dengan ukuran 7-30 mikro meter atau
12-45 mikro meter x 7-35 mikro meter. Jamur ini tumbuh optimum pada suhu 30-35 °C, dengan
suhu minimum 12 °C, dan suhu maksimum 42 °C.
Pada jamur
rizhopus dan sacharimices memiliki
struktur tubuh Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan
substrat, rizoid, hifa yang menembus
substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan sporangiofor,
hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler
di ujungnya.
Simpulan
Berdasarkan hasil yang saya amati pada tempe digunkan
jamur Rhizopus dan pada roti digunakan jamur Saccharomyces,kedua jamur tersebut memilki
sporangium da,spora,rhizoid dan pada jamur rhizopus memiliki hifa yang polos
sserta pada Saccharomyces juga memiliki hifa yang polos dan berbentuk batang,dan
percooban dengan menggunakan slide culter memiliki hasil yang lebih jelas.
Daftar Pustaka
Fardiaz, S. 1992.MikrobiologiPangan 1 . Jakarta : Gramedia Pustaka.
Hadioetomo, R.,
1990, Mikrobiologi Dasar-Dasar Dalam
Praktek. Jakarta: Gramedia.
Gobel, Risco,
B., dkk., 2008, Mikrobiologi Umum Dalam
Praktek, Universitas Hasanuddin
Dra.
Yanti Hamdiyati, M.Si.,Jurnal Membuat
Slide Culture ,petunjuk
praktikum mikrobiologi
Yenita
Afriyeni,2003.Jurnal Biologi Universitas
Andalas (J. Bio. UA.)
Lampiran
Hasil pengamatan
dengan mikroskop
Jamur Tempe Busuk dengan slide culture
|
Perbesaran 4x
|
||||
Perbesaran 10x
|
|||||
|
Perbesaran 40x
|
||||
Jamur Roti
|
|
Perbesaran 40x
|
|||
Jamur Tempe
|
|
Perbesaran 40x
|
0 comments:
Post a Comment